Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Wa: +6281337701262.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Teleskop Hubble Menggunakan Metode Deep Sky

3 Januari 2025   02:12 Diperbarui: 3 Januari 2025   02:23 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nebula Kupu-Kupu oleh Teleskop Hubble. Sumber: Hubblesite.org

Foto di atas mengandung kode kosmis sangat penting yang perlu diungkapkan. Foto Nebula Kupu-Kupu itu dibuat oleh Teleskop Hubble untuk secara akurat menggambarkan Nebula Kupu-Kupu. 

Pada awalnya,  Teleskop Hubble tidak secara langsung merekam foto Nebula Kupu-Kupu. Tetapi Teleskop Hubble pada awalnya menangkap cahaya Nebula Kupu-Kupu. 

Dengan pendekatan Big Bang Theory, Teleskop menganalisis jarak, lokasi dan wujud benda yang memancarkan cahaya tersebut.  Hasil analisis sistem Teleskop Hubble menghasilkan potret Nebula Kupu-Kupu. 

Teleskop Hubble adalah teleskop Antariksa paling terkenal di dunia, beroperasi sejak tahun 1990 sampai 2021 setelah diganti posisinya oleh Teleskop James Webb pada tahun 2021. Tetapi hingga kini tetap beroperasi dari Orbit Bumi Rendah, berjarak 515 km di atas permukaan Bumi.

Teleskop itu bekerja menggunakan metode Deep Sky, berarti melihat ke kedalaman masa lalu dari awan debu kosmik, sisa ledakan bintang dan galaksi.  

Batasan-batasan dari metode Deep Sky di Teleskop Hubble  berdasarkan Theory Big Bang. Sesuai dengan Theory Big Bang, "Alam semesta ada sejak 13,8 miliar tahun lalu". Jadi 13,8 miliar tahun adalah batasan masa lalu. 

Untuk melihat sampai ke masa 13,8 miliar tahun lalu itu butuh Teleskop Hubble sebab mata manusia terbatas.

Agar dapat mengetahui rupa benda 13,8 miliar tahun lalu itu ditentukan oleh fakta adanya cahaya. Cahaya adalah fakta. Jadi Teleskop Hubble berusaha untuk sukses menangkap cahaya yang dipancarkan sinar dari benda angkasa untuk dijadikan fakta.

Fakta cahaya yang ditangkap itu dianalisis oleh sistem Teleskop Hubble untuk menentukan jarak, rupa dan  posisi benda yang memancarkan cahaya itu. Cahaya bintang adalah fakta untuk menentukan jarak dan rupa bintang. 

Misalnya, cahaya Matahari adalah fakta. Dari cahaya itu bisa ditelusuri benda pemancarnya (Matahari) melalui sistem Teleskop Hubble. Sehingga diperoleh kesimpulan, cahaya Matahari sampai di kita butuh waktu 8 menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun