Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Panduan Melihat Komet Tsuchinshan-ATLAS Selama Oktober 2024

19 Oktober 2024   22:51 Diperbarui: 25 Oktober 2024   18:39 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama bulan Oktober 2024, mulai senja sampai waktu langit malam sedang bersih dan cerah, Anda bisa melihat Komet Tsuchinshan-ATLAS dengan mata telanjang.

Selama Oktober 2024, Komet Tsuchinshan-ATLAS sedang Brightness atau bersinar gemilang dengan ekornya yang panjang berwarna merah mudah. 

Jangan lewatkan kesempatan sangat langka ini untuk mencari dan menatap ekor sang Komet yang akan muncul kembali 80.000 tahun lagi dari saat ini. Komet ini pernah terlihat pada zaman atau era manusia Neanderthal.

Cara untuk melihat Komet ini sebenarnya cukup mudah, silahkan arahkan saja Teleskop Anda ke samping kanan Planet Venus, maka Anda akan menemukan Komet ini sepanjang bulan Oktober 2024.

Sumber gambar: Dokpri.
Sumber gambar: Dokpri.

Sinar Bulan mengganggu pandangan ke arah Komet Tsuchinshan-ATLAS. Di malam ini, saya berusaha untuk mengamati dan menemukannya dengan mata telanjang atas panduan Star Tonight, tetapi tak menemukan dengan pencahayaan tepat. 

Sumber gambar: Sky Tonight.
Sumber gambar: Sky Tonight.

Sky Tonight membantu kita melacak posisi Komet Tsuchinshan-ATLAS, tetapi menemukan Komet ini dengan mata telanjang adalah prestasi tersendiri.

Oleh sebab ada gangguan sinar Bulan, Komet ini susah dilihat dengan mata telanjang. Sebab kita baru saja 2 hari selesai Supermoon, sehingga sinar terang Bulan masih menyilaukan pandangan ke arah Komet.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun