Screenshot di atas memperlihatkan seorang wanita asli subsuku Wengding, etnis Yunan di Tiongkok Selatan sedang duduk di depan rumah alang-alangnya.Â
Rumah alang-alang dari wanita itu memang sama dengan rumah alang-alang atau rumah adat tradisional di Belu, TTU, TTS, Sabu-Rote, Sumba, Flores dan Alor.
Kondisi hidup orang Yunan mirip sekali dengan saudara mereka di Indonesia. Oleh sebab itu, teori Yunan lebih dibenarkan. Teori Yunan mengajarkan bahw asal-usul bangsa Indonesia berasal Yunan, Tiongkok Selatan.Â
Teori Yunan lebih banyak dipakai di Indonesia saat ini. Teori Yunan banyak dianut oleh generasi Indonesia saat ini karena teori ini diajarkan pada sekolah-sekolah di Indonesia sejak berdirinya Indonesia.Â
Para sejarahwan seperti Von Heine, van Loon, H. Kern dan M. Ali berkeyakinan bahwa di masa lampau orang- orang Yunan itu datang ke Nusantara dalam 2 gelombang yaitu gelombang pertama pada tahun 3000 - 1500 SM dan gelombang kedua tahun 1500-500 SM.Â
Orang-orang Yunan datang ke Nusantara membawa serta kebudayaan dan kebiasaan mereka terutama bahasa Melayu Polinesia, kebudayaan kapak lonjong dan kapak persegi. Juga mereka membawa sistem kepercayaan, ritual, kebiasaan membuat sawah, menenun dan berpakaian.Â