Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Negara-negara Asia Pasifik Manfaatkan Era Digital untuk Bangkit

8 September 2024   00:37 Diperbarui: 8 September 2024   01:42 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: detik.com

Paus Fransiskus sedang melakukan kunjungan ke 4 negara di Asia Pasifik (Aspas) selama bulan September 2024 ini yaitu: Indonesia, Singapura, Papua Nugini dan Timor Leste. Sesuai peta, negara-negara Asia pasifik terbaca lumayan banyak. Mayoritas negara-negara itu garis pantainya termasuk dalam wilayah samudera pasifik. 

Mengapa Indonesia jadi prioritas kunjungan Sri Paus Fransiskus? Secara politik internasional, karena hal itu berkaitan dengan sejarah pembentukkan bangsa dan negara Indonesia yang berkaitan dengan Perang Dunia II di Asia Pasifik. 

Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945 beberapa hari setelah Jepang menyerah kepada sekutu. Lahirnya bangsa erat berkaitan dengan akhir Perang Dunia II di Asia Pasifik.

Akibat perang antara Jepang melawan sekutu maka wilayah Asia Pasifik telah menjadi medan perang yang dasyat selama PD II dengan korban puluhan juta nyawa manusia. 

Perang Dunia II telah mengakibatkan hilangnya pengaruh kolonialisme bangsa Eropa atas wilayah Asia Pasifik. Pasca PD II, revolusi nasional di Indonesia dengan cepat mengumumkan Indonesia merdeka. Setelah itu menyusul negara-negara Asia Pasifik lain.

Pasca PD II, tidak ada lagi ancaman perang. Negara Aspas sibuk membangun negaranya di tengah-tengah dominasi AS yang sangat tinggi atas Aspas. Jika mempelajari sejarah PD II di Asia Pasifik,  China bukan merupakan ancaman di Aspas. Apalagi setelah terbentuknya Asosiasi negara-negara Asia Pasifik tahun 1989 dengan pertemuan pertama para kepala negara Aspad di Melbourne, Australia

Sesuai dengan misi APEC, negara-negara Aspas dihimbau untuk membentuk komunitas Aspas untuk memikirkan solusi atas permasalahan bangsanya sendiri. Selama era globalisasi, negara-negara Aspas lebih banyak  menderita kerugian moral dan ekonomi bahkan terpuruk secara sosial karena pendidikan tidak bagus.

Setelah era globalisasi selesai, kini era digital muncul. Negara-negara Aspas harus memanfaatkan era digital sebagai peluang untuk maju. Oleh sebab itu pendidikan di kawasan Aspas harus dipacu agar negara-negara Aspas memanfaatkan era digital sebagai peluang memajukan bangsa dan negaranya. 

Prinsipnya adalah tidak mengimpor solusi atas masalah dalam negeri. Negara harus punya solusi sendiri. Solusi atas masalah sendiri harus ada dan lahir dari kesadaran sendiri untuk maju ke arah yang lebih baik dan bermartabat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun