Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Wa: +6281337701262.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Otto von Bismarck

6 Januari 2023   08:56 Diperbarui: 6 Januari 2023   09:22 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi asuransi jiwa (Sumber foto: iStockphoto.com).

Wilayah Prusia Timur terhubung ke jaringan kereta api. Setelah beberapa dekade menderita kemiskinan, revolusi industri membantu menyediakan obatan-obatan dan banyak barang konsumtif, seperti: gula, pakaian, bahan-bahan rumah, tembakau, dll. Kemakmuran umat mansia meningkat cepat akibat revolusi industri. 

Ledakan penduduk mengakibatkan tenaga kerja banyak yang menganggur. Pengangguran menciptakan kemiskinan. Banyak orang desa meninggalkan pekerjaan tani dan ternak untuk menjadi buruh. 

Pada intinya pergolakan sosial diciptakan oleh industri-industri. Revolusi industri menciptakan gaya hidup kos-kosan. Satu keluarga tinggal bersama di sebuah kamar untuk masak, makan, tidur, rekreasi, dll, dengan toilet dan kamar mandi digunakan secara bersama. 

Di Jerman, Kanselir Jerman Otto von Bimarck (1815-1898) masih tetap dikenang baik sampai dengan hari ini. Ia memerintah di saat Jerman telah memasuki revolusi industri pada abad 18. Ia sukses karena mampu membangun diplomasi. Diplomasi Bismarck yang paling terkenal hingga hari ini adalah model diplomasi bermuka dua. Di satu sisi, ia mendukung revolusi industri, tetapi di sisi penting lain, ia ia menciptakan UU Jaminan Sosial untuk melemahkan gerakan buruh.

Dengan UU Jaminan Sosial, Bismarck melarang semua Organisasi Buruh untuk melakukan gerakan sosial. Dengan UU Jaminan Sosial, Bismarck telah mencegah resiko terburuk dari akibat industrialisasi di Jerman. UU Jaminan sosial yang diciptakan Bismarck adalah warisan terpenting yang masih dipelihara di Jerman bahkan di Eropa sampai hari ini. 

Undang-Undang Jaminan Sosial ciptaan Bismarck pada abad 18 patut dicontohi. Sampai hari ini, Jerman masih memiliki asuransi kesehatan sejak 1883, asuransi kecelakaan sejak 1884 dan asuransi cacat dan pensiun. Sementara itu, pada saat yang sama, banyak perusahaan membuat kebijakan sosial perusahaan mereka sendiri.

Kesimpulan

Indonesia tidak membutuhkan UU dan Perppu Cipta Kerja. Indonesia membutuhan UU tentang asuransi-asuransi sosial. Sejak masa kolonialisasi, kehidupan kaum buruh Indonesia tetap diperas. Tidak ada asuransi-asuransi yang menghidupkan buruh. Saatnya sekarang, Indonesia harus mengadobsi model asuransi-asuransi sosial dari Jerman karena sejarah perburuhan di Indonesia muncul dari revolusi industri di Inggris dan Jerman. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun