Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dr. Ir. H. Soekarno Sangat Kukuh Memihak Keindonesiaan

30 September 2022   07:10 Diperbarui: 30 September 2022   09:16 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"...Kalau jadi Hindu, jangan jadi orang India. Kalau jadi Islam, jangan jadi orang Arab. Kalau jadi Kristen, jangan jadi orang Yahudi. Tetaplah menjadi orang Nusantara dengan adat budaya Nusantara yang kaya raya ini. Ingatlah hai sodara2, musuh yang terberat itu adalah rakyat sendiri. Rakyat yang mabuk akan budaya luar, yang kecanduan agama,  yang rela membunuh bangsa sendiri demi menegakkan budaya asing. Jangan mau diperbudak oleh semuanya ini...".---Cuplikan pidato terakhir Presiden Dr. Ir. H. Soekarno.

Isi pidato pahlawan proklamator Indonesia, Dr. Ir. H. Soekarno di atas diperdengarkan pertama kali ke publik Indonesia oleh Presiden Dr. Ir. H. Soekarno sendiri pada sekitar 57 tahun yang lalu, yaitu pada tahun 1965, saat-saat menjelang keruntuhan Orde Lama.

Isi pidato memperlihatkan secara jelas bahwa Presiden Soekarno mengeluarkan pesan-pesan revolusioner yang sangat kaya maknanya bagi keindonesiaan. Isi pesan Soekarno seperti di atas juga menggambarkan sikap politik Soekarno terhadap PKI.

Jadi Soekarno tidak menyukai paham komunis karena paham itu berasal dari asing. Paham komunis berkebalikan dengan pendirian Soekarno karena Soekarno sangat kukuh memihak budaya Nusantara, bukan budaya asing.

Masa Soekarno menjadi Presiden RI adalah masa Orde Lama yang penuh dengan konflik idiologi, politik dan keamanan. Oleh karena itu pembangunan fisik dan ekonomi kurang mendapatkan perhatian Orde Lama. Hal itu wajar karena Indonesia baru merdeka dan masih berjuang untuk meraih kedudukan politiknya di dunia.

Pergolakan politik dan idiologi terbesar adalah saat meletuskan G30S/PKI pada Tanggal 30 September 1965 yang menyebabkan terbunuhnya 7 Jenderal AD dan disusul dengan pembantaian jutaan orang Indonesia yang diduga anggota PKI oleh militer dan laskar-laskar rakyat.

Mengingat bahwa begitu banyaknya orang-orang terduga PKI yang terbunuh pada tahun 1965, terkesan bahwa militer sebagai tangan kanan pemerintah seolah-olah melawan rakyat sendiri. Ini tidak benar, sebab rakyat tidak boleh dilawankan dengan pemerintah. Rakyat yang dimaksudkan untuk dilawan pemerintah adalah rakyat yang masuk dalam 3 kategori sesuai rumusan pidato Soekarno di atas.

Dalam pidato revolusionernya, Soekarno sendiri  sebenarnya telah menyingkapkan rahasia itu jauh sebelum pembantaian PKI oleh militer dan para laskar rakyat terjadi. 

Sekurang-kurangnya terdapat 3 kalimat yang menggambarkan sikap Soekarno yang tidak memihak para anggota PKI dan kaum fundamentalis agama, yaitu;

1. Rakyat yang mabuk dengan budaya luar.

2. Rakyat yang kecanduan agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun