Di waktu menjelang hari peringatan kemerdekaan RI yang ke-77 ini kita patut mengenang kembali jasa para pejuang kemerdekaan RI yang telah gugur. Mereka gugur sebagai pahlawan bangsa demi kita meraih kemerdekaan bangsa Indonesia. Perjuangan merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan dilakoni oleh para pejuang bangsa Indonesia sejak era kolonial.Â
Jika kita menyimak gedung penjara kolonial ini, kita merasa bahwa perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI adalah perjuangan penuh pengorbanan, bahkan dengan pengorbanan nyawa. Tidak sedikit pejuang kita telah gugur membela martabat bangsa Indonesia.Â
Bangunan kolonial Belanda ini dikenal masyarakat Kupang sebagai penjara lama, terletak di Kelurahan Air Mata, Kec. Kota Lama, Kota Madya Kupang.Â
Struktur bangunan penjara ini bergaya murni kolonial. Tembok-tembok bangunan terbuat dari batu karang yang dipahat dan membentuk kotak persegi, dilapisi pasir laut dan semen produksi kolonial Belanda.Â
Kondisi ini membuat kesan gedung kolonial ini tampak kokoh. Gedung tua penjara lama terletak di bantaran sungai menuju teluk Kupang. Konon bangunan ini dibuat sejak masa VOC sehingga didirikan pada sekitar abad 16, saat berkuasanya VOC di Hindia Belanda.Â
Di dalam penjara inilah, kaum penguasa kolonial Belanda menghukum para pembangkangnya. Banyak pejuang bangsa dipaksakan untuk menghuni penjara  ini dan mungkin telah disiksa secara kejam. Dari antara para penghuni penjara, 6 penghuni paling terkenal adalah:Â
1. Pangeran Surya Mataram dari Jawa Tengah. Pangeran Surya diasingkan ke Kupang karena terlibat dalam Perang Diponegoro tahun 1825-1830. Surya Mataram adalah saudara dari Pangeran Mangkudiningrat.Â
2. Dipati Amir bin Bahren dan Panglima Hamzah (Cing) bin Bahren. Kedua pejuang ini berasal dari Pulau Bangka.
3. Don Lorenzo, DVG, raja Larantuka.