Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyelaraskan Ritme Rotasi Bulan dan Ritme Rotasi Bumi

12 Agustus 2022   07:43 Diperbarui: 12 Agustus 2022   07:50 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matahari dan bulan di angkasa kita (Sumber foto: wissen.de).

Perhitungan kalender Masehi menunjukkan 1 tahun adalah sama dengan 12 bulan. Perhitungan ini menjelaskan bahwa bumi bersama satelitnya bulan mengeliling matahari untuk 1 kali putaran selama 1 tahun. Selama bumi mengelilingi matahari dalam 1 putaran, bulan mengelilingi bumi dengan setiap 1 kali selesai mengelilingi bumi adalah 27 hari dan 7 jam. 

Oleh sebab itu sesuai perhitungan kalender Masehi, 1 tahun bulan ( 1 tahun lunar) berjumlah 27 hari dan 7 jam.  Satu hari adalah 24 jam. Satu hari adalah lamanya waktu bumi berputar pada porosnya yang menghasilkan siang dan malam. Perhitungan kalender Masehi juga mengatakan bahwa  1 tahun Masehi bumi adalah 12 bulan, atau 12 kali bulan mengelilingi bumi.

Satu tahun lunar/satu tahun bulan/satu bulan adalah lamanya waktu bagi bulan untuk menyelesaikan 1 kali putaran mengelilingi bumi.  Bulan yang mengelilingi bumi memiliki banyak pengaruh pada alam di bumi. Pengaruh alam di bumi terjadi karena adanya pengaruh gravitasi bulan terhadap bumi. Gravitasi di bulan adalah 6 kali lebih kecil dari gravitasi di bumi. 

Fenomena pasang naik dan pasang surut di tepi pantai adalah wujud nyata pengaruh gravitasi bulan terhadap bumi. Pasang naik dan pasang surut diakibatkan oleh gaya sentrifugal di bumi akibat pengaruh gravitasi bulan. Pasang naik dan pasang surut berganti kira-kira setiap 6 jam. Fenomena pasang naik dan pasang surut memperlambat putaran bulan mengelilingi bumi. Jutaan tahun lalu, bulan mengelilingi bumi dengan gerakan yang sangat cepat. Tetapi seiring berjalannya waktu, pasang naik dan pasang surut memperlambat peredaran bulan mengelilingi bumi.

Pasang naik dan pasang surut mengakibatkan massa air turun-naik, juga massa benua turun-naik. Saat air pasang, massa air dan massa benua naik, begitu juga sebaliknya setiap 12 jam. 

Jika bulan mengerahkan kekuatan gravitasinya ke bumi, gaya pasang surut harus berkali-kali lebih besar. Ini berarti bahwa bulan terdeformasi oleh gaya pasang surut pada setiap rotasinya. Deformasi internal yang konstan ini telah memperlambat rotasi bulan dan terus berlangsung sampai saat ini. Deformasi internal akan berhenti jika ritme rotasi bulan selaras dengan ritme rotasi bumi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun