Pada umumnya umat manusia meremehkan pertanyaan di atas. "Eh, malas tahu", kata banyak orang. Ilmu astronomi adalah ilmu tertua dalam sejarah ilmu pengetahuan. Sehingga manusia dahulu juga ingin menjawab pertanyaan di atas. Banyak orang di masa lalu mungkin menjawab: "kira-kira sebanyak butir-butir pasir di tepi laut Planet Bumi". Tetapi seiring perkembangan ilmu matematika, manusia ingin menjawab dalam angka dengan bantuan Teleskop.
Pada dekade tahun 1990-an, dengan bantuan Hubble, para ahli telah sepakat mengenai jumlah seluruh galaxi di alam semesta. Pendapat mereka bahwa ada sekitar 100 miliar galaxi di alam semesta yang dapat dilihat Hubble. Dalam 100 miliar galaxi itu terdapat 70 triliun bintang. Jika 1 bintang saja membentuk rangkaian benda-benda langit yang tertata, coba anda pikir betapa luasnya alam semesta ini.
Hasil Kajian Ilmiah
Pada tahun 2016, sekelompok  ilmuwan yang dipimpin Christopher Conselice dari Universitas Nottingham di Inggris melakukan penelitian tentang jumlah galaxi di alam semesta. Para ahli itu berhasil mempresentasikan analisis mereka dalam salah satu edisi The Astrophysical Journal. Hasilnya mereka ingin mengubah angka 100 miliar galaxi di alam semesta menjadi lebih banyak galaxi. Artinya lebih dari 100 miliar galaxi ada di alam semesta.
Dengan menggunakan model matematika, mereka memperkirakan jumlah galaksi yang belum dapat diamati dengan Teleskop Hubble. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa "jika terdapat sekitar 90% galaksi tidak terlihat oleh manusia maka  jumlah total galaksi dalam kosmos yang dapat diamati harus lebih dari satu triliun".
Untuk mampu melihat lebih dari 1 triliun galaxi, para ahli harus melihat ke masa lalu. Jarak masa lalu dari masa kini harus jauh. Jadi Rumusnya: jika ingin melihat ke kedalaman ruang selalu melihat kembali ke masa lalu - jadi dibutuhkan cahaya dari galaksi dua juta tahun cahaya untuk mencapai kita, dua juta tahun kemudian.
Webb Space Teleskop Mampu Menjawab Pertanyaan di Atas?
Dalam studi mereka, Conselice dan rekan-rekannya melihat hingga 13 miliar tahun ke masa lalu alam semesta. Hasil studi ini ikut menciptakan kemampuan Webb Space Teleskop. Bagi Webb, ternyata ada lebih banyak dan lebih kecil galaksi di alam semesta muda, yang mungkin bergabung dari waktu ke waktu untuk membentuk galaksi besar seperti Bima Sakti. Para peneliti mengatakan galaksi besar kita Bima Sakti berisi sekitar 100 miliar bintang.Â
Sekarang kinerja Webb Space Teleskop akan membuktikan kemampuan itu. Apakah Webb mampu melihat lebih dari 1 trilun galaxi di alam semesta? Umat manusia sedang menanti jawabannya:  bukan sebanyak pasir di tepi laut seluruh planet bumi lagi tentunya, tetapi dalam bentuk angka dan data..