Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fisika Matahari: Akurat, Menarik dan Dinamis Tetapi Misterius

27 Juni 2022   10:40 Diperbarui: 27 Juni 2022   22:33 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parker Solar Probe menyentuh Matahari tahun 2021. (Foto: NASA)

Pada tahun 2021, wahana antariksa Parker Solar Probe berhasil menyentuh Matahari. Kerberhasilan wahana itu membuktikan kebenaran teori Fisika Matahari di era kini. 

Di balik keberhasilan itu, kita tahu bahwa betapa rumitnya proses-proses yang telah terjadi sebelumnya. Proses-proses itu menandakan betapa tingginya kemajuan ilmu dan teknologi manusia saat ini. Kemajuan iptek didukung oleh keteguhan dan keuletan kerja dari para ilmuwan NASA dan ESA selama bertahun-tahun. 

Boleh dikatakan bahwa tonggak penting perkembangan Fisika Matahari adalah sejak beroperasinya satelit pemantau Matahari yang bernama SOHO (Solar Heliospheric Observatory) milik ESA dan NASA. 

Ilmu tentang Fisika Matahari dipelopori oleh filsuf Yunani kuno Anaximander pada tahun 6 SM. Filsuf Anaximander adalah orang pertama yang tidak melihat cahaya dan kehangatan Matahari sebagai hadiah ilahi, tetapi ia mencoba untuk menjelaskan Fisika Matahari berdasarkan pengamatan mata. Anaximander mengatakan, Matahari berbentuk lingkaran, seperti roda gerobak. Tepinya berlubang dan penuh dengan api.

Di era sekarang, pengetahuan kita tentang Fisika Matahari didasarkan secara sangat akurat pada berbagai foto dan Teleskop dari wahana antariksa khusus pemantau Matahari, SOHO. 

Para peneliti menemukan bahwa Matahari itu indah, memberikan harapan baru dan tidak membosankan. Matahari bersifat dinamis bagaikan organisme hidup. Hasil penemuan ini mematahkan pemahaman kita selama bertahun-tahun sebelumnya bahwa Matahari adalah statis dan membosankan, sebagai bola kuning yang selalu bersinar setiap hari.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun