Matahari yang merupakan bocoran serius di Matahari. Bocoran itu menyebabkan pancaran cepat angin Matahari ke Planet-Planet, termasuk Bumi. Untuk itu, pada tahun 2018, NASA mengirim wahana antariksa Parker Solar Probe ke Matahari.Â
Pada tahun 2016, NASA merilis gambar lubang CoronalAkan tetapi baru pada tahun 2021, Parker Solar Probe berhasil menyentuh permukaan Matahari, menyelam lubang Coronal Matahari dan mengambil data-data penting. Parker Solar Probe menemukan asal-muasal angin Matahari.Â
Menurut para ilmuwan NASA, upaya untuk menghentikan angin Matahari ialah dengan melakukan rekoneksi di lubang Coronal Matahari agar angin Matahari cepat bisa berhenti.Â
Selain itu, data-data yang direkam wahana antarika Parker Solar Probe di lubang Coronal memungkinkan para ilmuwan dapat melihat sekilas ke wilayah Matahari yang sangat penting yaitu lubang Coronal Matahari. Lobang Coronal adalah daerah Matahari tempat angin Matahari diproduksi dan terjadi pendorongan angin matahari ke luar Matahari dengan kecepatan supersonik.Â
Angin Matahari adalah penyebab utama pemanasan global, kebakaran lahan dan El Nino. Parker Solar Probe juga melakukan pengukuran suhu di lubang Coronal Matahari. Pengukuran suhu pada lubang Coronal Matahari  adalah sangat penting untuk memahami dan meramalkan peristiwa cuaca luar angkasa ekstrem yang dapat mengganggu telekomunikasi dan merusak satelit di sekitar Bumi.Â
Menurut para ilmuwan NASA, lobang Corona Matahari harus diperbaiki dengan cara melakukan rekoneksi agar angin Matahari cepat tidak disemburkan dari lubang Coronal Matahari. Angin matahari adalah lautan arus atau gelombang liar yang terdiri dari partikel bermuatan yang mengalir dari lubang Coronal Matahari. Â
Melalui wahana Parker Solar Probe, para ilmuwan NASA memperbaiki lubang Coronal Matahari dengan cara melakukan rekoneksi di tepi-depan lubang Corona Matahari untuk menghentikan aliran angin cepat dan mengharmoniskannya agar dapat selaras kembali dengan rotasi Matahari.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H