Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Wa: +6281337701262.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Wahana Antariksa Parker Solar Probe Merekoneksi Lubang Coronal Matahari, Sumber Angin Matahari

26 Juni 2022   10:19 Diperbarui: 26 Juni 2022   11:04 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wahana antarika NASA Parker Solar Probe menyentuh dan menyelam ke dalam Coronalnya. (Foto: NASA)

Pada tahun 2016, NASA merilis gambar lubang Coronal Matahari yang merupakan bocoran serius di Matahari. Bocoran itu menyebabkan pancaran cepat angin Matahari ke Planet-Planet, termasuk Bumi. Untuk itu, pada tahun 2018, NASA mengirim wahana antariksa Parker Solar Probe ke Matahari. 

Akan tetapi baru pada tahun 2021, Parker Solar Probe berhasil menyentuh permukaan Matahari, menyelam lubang Coronal Matahari dan mengambil data-data penting. Parker Solar Probe menemukan asal-muasal angin Matahari. 

Citra luang Coronal Matahari. (Foto: NASA).
Citra luang Coronal Matahari. (Foto: NASA).

Menurut para ilmuwan NASA, upaya untuk menghentikan angin Matahari ialah dengan melakukan rekoneksi di lubang Coronal Matahari agar angin Matahari cepat bisa berhenti. 

Selain itu, data-data yang direkam wahana antarika Parker Solar Probe  di lubang Coronal memungkinkan para ilmuwan dapat melihat sekilas ke wilayah Matahari yang sangat penting yaitu lubang Coronal Matahari. Lobang Coronal adalah daerah Matahari tempat angin Matahari diproduksi dan terjadi pendorongan angin matahari ke luar Matahari dengan kecepatan supersonik. 

Angin Matahari adalah penyebab utama pemanasan global, kebakaran lahan dan El Nino. Parker Solar Probe juga melakukan pengukuran suhu di lubang Coronal Matahari. Pengukuran suhu pada lubang Coronal Matahari  adalah sangat penting untuk memahami dan meramalkan peristiwa cuaca luar angkasa ekstrem yang dapat mengganggu telekomunikasi dan merusak satelit di sekitar Bumi. 

Menurut para ilmuwan NASA, lobang Corona Matahari harus diperbaiki dengan cara melakukan rekoneksi agar angin Matahari cepat tidak disemburkan dari lubang Coronal Matahari. Angin matahari adalah lautan arus atau gelombang liar yang terdiri dari partikel bermuatan yang mengalir dari lubang Coronal Matahari.  

Melalui wahana Parker Solar Probe, para ilmuwan NASA memperbaiki lubang Coronal Matahari dengan cara melakukan rekoneksi di tepi-depan lubang Corona Matahari untuk menghentikan aliran angin cepat dan mengharmoniskannya agar dapat selaras kembali dengan rotasi Matahari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun