Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat.Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Para Fisikawan Meramalkan "Proton" Akan Binasa di Masa Depan

3 Mei 2022   09:42 Diperbarui: 4 Mei 2022   09:14 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aristoteles, filsuf Yunani kuno terkemuka percaya bahwa alam semesta memiliki awal dan akhir. Kata 'akhir' alam semesta menurut Aristoteles inilah yang amat menarik didiskusikan para ahli fisika dunia. 

Menurut Aristoteles, segala sesuatu yang ada di bumi berasal dari 4 elemen dasar, yaitu: tanah, api, udara dan air. Bumi, seperti yang diyakini Aristoteles, tidak bergerak dan terdiri dari bola dunia, yaitu: tanah. 

Ada air di lautan bulat ini, dan setelah itu muncul lapisan udara. Lapisan terluar adalah api, lapisan api mencapai bulan. Aristoteles percaya bahwa segala sesuatu (tanah, api, udara dan air) memiliki awal dan akhir, dengan alasan bahwa ada potensi tak terhingga, tetapi tidak ada yang aktual.

Yang dimaksudkan Aristoteles adalah materi potensi yang tak terhingga itu dapat binasa, jika tidak ada materi aktual sebagai substansi utama alam semesta. Jika tidak ada yang aktual (yang harus ada lebih dahulu dari materi potensi), maka segala materi potensi akan musnah. 

Sebuah analisis cermat dari para fisikawan dunia menemukan bahwa akhir alam semesta hanya mungkin terjadi pada tingkat atom. Tetapi hal itu terjadi  pada 10 berpangkat 36 tahun ke depan - sepuluh diikuti oleh 36 nol. Di masa depan yang jauh tak terbayangkan itu, materi akan mulai hancur: para fisikawan percaya bahwa proton akan meluruh/musnah. Bagaimana kondisi alam semesta jika tidak ada proton?

Materi terdiri dari atom, dan inti atom terdiri dari proton dan neutron. Jika tanpa proton maka tidak ada atom, tidak ada molekul, tidak ada sel dan tentu saja tidak akan ada kehidupan, kehidupan akan musnah. Jika tidak ada proton, maka materi seperti yang kita tahu seperti saat ini tidak ada lagi. 

Alam semesta akan berada dalam keadaan yang sama sekali asing dengan kehidupan yang musnah. Hanya elektron, positron, dan foton gelombang panjang yang membentuk komponen alam semesta.

Beberapa teori memprediksi bahwa alam semesta akan berkontraksi lagi setelah itu dan akan terjadi big bang baru. Teori yang lain mengatakan bahwa akan terjadi ekspansi yang abadi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun