Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rajin Bekerja Fisik itu Menyehatkan

4 September 2021   01:22 Diperbarui: 4 September 2021   01:25 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu kegiatan saya selama pandemi Covid-19 ini ialah beternak sapi di waktu luang. Dengan kegiatan sampingan selama masa Pandemi Covid ini saya dapat bertemu  dengan banyak orang di desaku, desa Naitimu di Kab. Belu, NTT. Hampir semua warga desaku adalah orang-orang sederhana. Mereka bekerja sebagai peternak, petani dan tukang. Mereka bekerja keras secara fisik setiap hari, bertani, membangun rumah, dll. 

Paradoks dari pemberitaan yang menakutkan tentang pandemi, di sini, sepertinya pandemi Covid-19 tidak berakibat ketakutan besar bagi mereka hingga melarikan diri dari kerja fisik setiap hari. Berdiskusi tentang pandemi di desaku bagi para pekerja fisik ini mungkin hanya membuang waktu. 

Akan tetapi sampai hari ini, program vaksinasi pemerintah tetap menyentuh semua kalangan di desa: lansia, aparat hingga orang muda. Saya sampai pada kesimpulan sendiri, keyakinan orang-orang sederhana di desaku tentang pandemi Covid-19 adalah luar biasa. Keyakinan warga tentang pandemi bukan dari keyakinan dan pengetahuan hebat dan tinggi, tetapi dari bagaimana manusia bekerja yang benar. 

Bekerja yang benar adalah bekerja fisik dengan rajin. Jika manusia bermalas-malasan saja di rumah saja, maka ia akan hancur dan tubuhnya gampang terkontaminasi virus. Bekerja fisik tidak mengejar keberhasilan dan kegagalan. Berhasil atau gagal, manusia harus tetap rajin bekerja fisik setiap hari.

Rajin bekerja fisik adalah tuntutan hukum alam di desa. Suatu kondisi yang selaras dengan daerah asal saya yang memiliki kondisi lahan yang cukup gersang di musim kemarau panjang setiap tahun. Meskipun hasil ternak dan pertanian gagal, orang-orang tetap tekun bekerja fisik lagi dan lagi, bahkan selalu, setiap hari tetap rajin bekerja fisik dengan tekun.

Tahun ini di daerah Belu di NTT, panenan padi merosot tajam bahkan nihil. Tiga tahun lalu para petani masih memanen padi dari sawah tadah hujan. Di desaku, desa Naitimu dan desa-desa lain di Timor Barat, sudah 2 tahun, padi tadah hujan gagal semua. Para warga hanya hidup dari dana sosial pemerintah. 

Selama pandemi Covid-19 ini, panggilan kerja fisik yang rajin harus tetap dilaksanakan, agar transformai ekonomi dapat diraih di masa depan. Semoga dengan kerja fisik yang rajin, setelah masa gelap pandemi, warga akan menjemput masa depan cerah pertumbuhan ekonomi. Dengan rajin bekerja fisik, manusia bisa meraih materi untuk kemakmurannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun