Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apollo Sebagai Asal-Usul Neoplatonisme

27 Juni 2020   13:20 Diperbarui: 1 Juli 2020   18:24 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar di atas adalah lukisan karya Georg Friedrich Kersting pada tahun 1852. Lukisan di atas berjudul: Apollo with the Horen, artinya: Apollo bersama para malaikatnya. 

Apollo versi Georg Freidrich Kersting di atas dipengaruhi oleh ide Neoplatonisme. Tapi perkembangan konsep filsafat tinggi tentang Apollo sudah dimulai dari mithos dewa-dewi dari zaman Yunani-Romawi kuno.

Apollo Pada  Zaman Yunani-Romawi Kuno

Apollo memiliki banyak peran dalam mitologi Yunani-Romawi kuno, antara lain: sebagai dewa cahaya, penyembuhan, musim semi, kemurnian, moral, moderasi, ramalan, seni (musik, puisi dan nyanyi), nubuat, matahari, pemberi restu, dewa politik  dan memanah. Apollo merupakan anak dewa Zeus dan dewi Leto. 

Apollo memiliki saudari kembar yakni: dewi Artemis (=Diana-dewi bulan) yang lahir lebih dahulu. Di Delphy, Apollo tinggal di  oracle khusus untuknya, sekitar 11 oracle telah didirikan bagi Apollo di pelbagai tempat berbeda. 

Apollo dihormati oleh orang-orang pada zaman Yunani-Romawi kuno. Ia adalah pemimpin para Muse (para dewi musik). Ia memiliki Lira yang diberikan oleh Hermes.  

Sebagai dewa cahaya, Apollo dihormati oleh Pythagoras. Tetapi karena Pythagoras adalah salah satu filsuf Sofisme, maka pemahaman Pythagoras tentang Apollo telah dianggap kurang tepat bagi para filsuf sesudahnya, seperti: Sokrates, lalu Plato dan berikutnya: Aristoteles. Platonis berusaha menggabungkan ide Plato dan Aristoteles. Sehingga gagasan Platonis membentuk aliran Neoplatonisme yang memiliki banyak pengikut di Romawi kuno. 

Apollo Sebagai Asal-Usul Ide Neoplatonisme

Lukisan  Georg Friedrich Kersting di atas dipengaruh oleh ide Neoplatonisme tentang Apollo.  Ide Neoplatonis adalah ide filsafat paling terkenal helenisme yang menyempurnakan pemahaman teologis/ilahi tentang Apollo. 

Apollo yang adalah mula-mula di zaman Yunani-Romawi kuno memiliki banyak peran, di tangan Neoplatonisme diangkat sebagai "Tuhan". 

Hanya saja, ide Neoplatonisme lebih banyak berbicara tentang jiwa dan unsur teologis-helenisme tentang yang esa dan ilahi, jiwa setelah kematian tubuh, dll. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun