Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dokter dan Pandemi Sudah Ada pada Akhir Yunani-Romawi Kuno

21 Juni 2020   08:37 Diperbarui: 21 Juni 2020   11:08 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung dokter Antonius Musa di kuil Aescula di Pulau Tiber. (Foto: wellcomecollection.org via Wikipedia).

Dokter pada zaman Yunani kuno disebut philosopher yakni: kebijaksanaan, teman dan pelayan. Dokter yang paling terkenal di Yunani kuno ialah Hippocrates. Sejarah medis di zaman Romawi kuno lebih sistematis dengan melanjutkan sejarah medis zaman Yunani kuno. 

Salah satu artefak yang mengungkap profesi dokter di zaman Romawi kuno ialah keberadaan patung tokoh dokter Antonius Musa yang ditempatkan di Kuil Aescula di Pulau Tiber. Patung tokoh zaman Romawi kuno yang ada di kuil biasanya hanya untuk tokoh penting bangsawan Romawi kuno. 

Patung dokter itu menggambarkan seorang pria dengan ular besar melilit di sampingnya, melambangkan tingkat kebangsawanan dokter Antonius Musa. Mungkin dokter Antonius Musa adalah salah satu orang paling dekat dengan Kaiser Romawi kuno, Kaiser Augustus. Penafsiran yang paling tepat ialah bahwa oleh karena jasa-jasanya menyembuhkan Kaiser Augustus dan keluarganya, dokter Antonius Musa dianugerahkan gelar bangsawan.

Literatur tua menceriterakan bahwa dokter Antonius Musa adalah dokter pribadi Kaisar Romawi Augustus. Pada tahun 23 SM, ketika Kaiser Augustus sakit parah, dokter Musa menyembuhkan penyakit itu dengan kompres dingin. Kaiser Augustus sembuh.  Dengan penyembuhan itu, dokter Musa menjadi terkenal. Saudara Musa adalah dokter Euphorbus, dokter pribadi untuk raja Juba II dari Numidia. Oleh karena prestasinya dokter Musa dianugerahi gelar bangsawan. Para Kaiser Romawi selanjutnya mengangkat banyak dokter. Para dokter terkenal ialah Marcus Artorius dan Aulus Cornelius Celsus.

Selama Kekaisaran Romawi berkuasa, negara Romawi kuno memberikan hak-hak sipil kepada dokter-dokter Yunani kuno dan para guru untuk melakukan berbagai tindakan medis. Dokter-dokter Yunani kuno memiliki kedudukan istimewa di zaman Romawi kuno.

Kaiser Antonius Pius adalah Kaiser Romawi yang mengangkat beberapa dokter senior publik. Dia menempatkan 1 dokter untuk empat belas wilayah Roma. Dokter Vestal Virgins bertanggung jawab khusus untuk kota Roma. 

Sedangkan di luar ibukota Roma, Kaiser Antonius Pius menempatkan 5 hingga 7 dokter. Dokter yang ditempatkan di kota Romawi adalah para dokter spesialis. Profesi medis di Romawi kuno mencapai puncak pada masa pemerintahan Kaiser Galenos pada akhir tahun 200 dan awal tahun 300 Masehi.

Lukisan berisi St. Sebastianus mendoakan jenasah-jenasah akibat wabah Justinianum. (Gambar di Wikipedia).
Lukisan berisi St. Sebastianus mendoakan jenasah-jenasah akibat wabah Justinianum. (Gambar di Wikipedia).
Pandemi pes Justinianum pada 541-549 Masehi mengguncang dunia. Pandemi terjadi selama 8 tahun 541-549 Masehi dan menewaskan 25-100 juta umat manusia atau setara dengan setengah populasi Eropa saat ini. 

Pada puncaknya Pandemi Justinianum menewaskan 10.000 manusia di Konstatinopel setiap hari. Tidak ada lagi ruang untuk memakamkan mayat sehingga mayat dibiarkan dengan kondisi kota berbau busuk. Kaiser Justinianus I juga tidak menggubris wabah ini dan tetap menarik pajak untuk bisnis dan peperangan.

Wabah black death lebih buruk dari wabah Justinianum. Wabah black death membunuh sekitar 75-200 juta orang Eropa. Wabah black death memuncak pada 1347-1351. 

Di Mesir, wabah black death menyebabkan sungai Nil dipenuhi mayat-mayat manusia. Gejala wabah ini ialah gejala pes, pneumonik dan septicaemik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun