Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aulus Cornelius Celsus

20 Juni 2020   19:05 Diperbarui: 20 Juni 2020   21:17 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aulus Cornelius Celsus (Gambar: gettyimages.com)

Puncak Celsus di benua Antartika (Foto: freepik.com)
Puncak Celsus di benua Antartika (Foto: freepik.com)
Aulus Cornelius Celsus (* sekitar 25 SM; sekitar 50 M) adalah salah seorang penulis Romawi kuno yang mengkhususkan diri sebagai penulis medis paling penting pada masanya. Tapi masih diperdebatkan tentang apakah Celsus juga bekerja sebagai dokter. Jasa Celsus adalah sangat besar dalam dunia medis sehingga puncak Celsus di benua Antartika menggunakan nama Celsus untuk menghormatinya.

Karya-karya Celsus dibukukan dalam ensokolopedia bebas berjudul, Artes, pada masa pemerintahan Kaisar Tiberius antara 25 dan 35 M. Tulisan-tulisan Celsus berisi seni dan ilmu pertanian, ilmu retorika, ilmu kedokteran, dan mungkin juga ilmu militer, ilmu filsafat dan ilmu hukum. Hanya sebagian dari ilmu tentang seni penyembuhan (De Medicina) benar-benar terpelihara. Bagian tulisan yang tersisa hilang atau hanya diketahui dalam fragmen dari kutipan oleh para penulis kemudian.

Dalam dunia obat-obatan, Celsus mengikuti ajaran dokter Yunani Hippocrates. Celsus adalah hasil didikan tradisi sekolah Aleksandria. Ia adalah orang pertama yang menerjemahkan berbagai istilah medis dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. Celsus  juga dikenal sebagai medicorum Cicero.

Buku-buku Celsus mendapat posisi penting dari berbagai Perpustakaan di akhir abad Pertengahan dan Renaissance. Naskah parsial Celsus dikenal di Barat hingga abad ke-10, tetapi hilang pada Abad Pertengahan dan akhir. Naskah-naskah Celsus ditemukan kembali oleh Guarino da Verona pada 1426 dan dicetak di Venesia pada 1478. Bersama dengan Galen, Celsus adalah salah satu sumber terpenting pengetahuan medis di zaman kuno. 

Tapi beberapa gagasan medis Celsus ditentang oleh Paracelsus (sekitar 1500). Paracelsus menentang beberapa teori Celsus tentang obat-obatan eksperimental. Ia dituduh telah menggunakan ide-ide dari Hippocrates. Sehingga teori-teori dari Celsus dan Galen dipandang sebagai teori-teori usang. (*).

Sumber: Wikipedia bahasa Jerman dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun