Karya-karya Celsus dibukukan dalam ensokolopedia bebas berjudul, Artes, pada masa pemerintahan Kaisar Tiberius antara 25 dan 35 M. Tulisan-tulisan Celsus berisi seni dan ilmu pertanian, ilmu retorika, ilmu kedokteran, dan mungkin juga ilmu militer, ilmu filsafat dan ilmu hukum. Hanya sebagian dari ilmu tentang seni penyembuhan (De Medicina) benar-benar terpelihara. Bagian tulisan yang tersisa hilang atau hanya diketahui dalam fragmen dari kutipan oleh para penulis kemudian.
Dalam dunia obat-obatan, Celsus mengikuti ajaran dokter Yunani Hippocrates. Celsus adalah hasil didikan tradisi sekolah Aleksandria. Ia adalah orang pertama yang menerjemahkan berbagai istilah medis dari bahasa Yunani ke bahasa Latin. Celsus  juga dikenal sebagai medicorum Cicero.
Buku-buku Celsus mendapat posisi penting dari berbagai Perpustakaan di akhir abad Pertengahan dan Renaissance. Naskah parsial Celsus dikenal di Barat hingga abad ke-10, tetapi hilang pada Abad Pertengahan dan akhir. Naskah-naskah Celsus ditemukan kembali oleh Guarino da Verona pada 1426 dan dicetak di Venesia pada 1478. Bersama dengan Galen, Celsus adalah salah satu sumber terpenting pengetahuan medis di zaman kuno.Â
Tapi beberapa gagasan medis Celsus ditentang oleh Paracelsus (sekitar 1500). Paracelsus menentang beberapa teori Celsus tentang obat-obatan eksperimental. Ia dituduh telah menggunakan ide-ide dari Hippocrates. Sehingga teori-teori dari Celsus dan Galen dipandang sebagai teori-teori usang. (*).
Sumber: Wikipedia bahasa Jerman dari berbagai sumber.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H