Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebaiknya BTP Hindari Politik, Pilih Lembaga Pendidikan

24 Januari 2019   17:00 Diperbarui: 24 Januari 2019   19:44 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BTP sesaat sebelum bebas (Foto: ist)

Hari ini, Kamis, 24 Januari 2019, Ahok alias BTP menghirup udara bebas setelah mendekam di penjara selama 2 tahun. BPT alias Ahok dihukum 2 tahun penjara pada 9 Mei 2017 karena kasus penistaan agama. Nama Ahok dibesarkan di politik, terakhir dengan jabatan Gubernur DKI Jakarta. Bebasnya BTP alias Ahok patut disambut dengan rasa syukur.

Menarik, bahwa Ahok alias BTP melangkah dari penjara menuju masa depan dengan Pancasila. Seperti dirilis Megapolitan.Kompas.com (24/01/2019), dalam suratnya pada 19 Januari 2019, Ahok mengutip Pidato Presiden Soekarno dalam buku "Revolusi Belum Selesai":

"Saudara-saudara, Pancasila adalah jiwa kita, bukan hanya jiwaku, tetapi ialah jiwa Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Selama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia berjiwa Pancasila, insya Allah, engkau akan tetap kuat dan sentosa. Tetap kuat dan sentosa menjadi tanduk daripada banteng Indonesia yang telah kita dirikan pada 17 Agustus 1945. Engkau adalah penegak daripada Pancasila dan setialah kepada Pancasila itu, pegang teguh kepada Pancasila, bela Pancasila itu. Sebagaimana aku pun berpegang teguh kepada Pancasila, membela Pancasila, bahkan sebagaimana kukatakan lagi tadi. Saudara-saudara, laksana panggilan yang aku dapat daripada alasan untuk memegang teguh kepada Pancasila ini."

~Soekarno~

Cuplikan salah satu pidato Bung karno di atas dikutip Ahok alias BTP dari buku Revolusi Belum Selesai, Kumpulan Pidato Presiden Soekarno 30 September 1965 - Pelengkap Nawaksara (10 Januari 1967) dalam wacana penutup suratnya tersebut.

Mudah ditebak, Ahok yang bebas hari ini punya motivasi ingin melaksanakan Pancasila. Ahok, untuk melaksanakan Pancasila, dunia politik bukanlah pilihan yang tepat saat ini. Sebaiknya Ahok alias BTP memilih untuk mengabdi di Lembaga Pendidikan.

Ranah politik bukan merupakan lahan ideal. Sebab politik saat ini, dipenuhi dengan persaingan dan individualistis. Politikus berlomba-lomba untuk mencari kekuasaan dengan segala cara, termasuk dengan cara-cara yang tidak Pancasila.

Ahok hari ini adalah Ahok yang sudah menjadi BTP dan pernah merasakan pahitnya berada di dalam penjara dengan berbagai pembinaan dan pendidikannya. Ia masuk bui secara langsung atau tidak langsung adalah konsekuensi dari dunia politik. Seharusnya ia punya wawasan baru terkait dunia politik yakni bahwa dunia politik itu kejam, seperti ibu tiri, yang tak rela mengampuni kesalahan dalam kata-kata.

Saat Ahok berada di politik, dunia itu memberinya berbagai kekuasaan, kebebasan, kekayaan dan kemudahan tetapi juga penjara 2 tahun. Sehingga sebaiknya Ahok menghindari diri dari dunia politik. Lalu dia meniti karier baru di dunia nonpolitik, dengan mendirikan Yayasan Pendidikan, mendirikan Lembaga Pendidikan dan aktif menjadi guru atau dosen.

Sebaiknya Ahok alias BTP membangun komunitas hidup dalam lembaga pendidikan. Ahok alias BTP sebaiknya mendirikan Lembaga Universitas dan sekolah-sekolah dengan model komunitas. Dalam model komunitas pendidikan itu, silahkan pratekkan dan hayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bersama dalam dunia pendidikan. Saya yakin, Ahok alias BTP akan dicintai dalam lembaga pendidikan yang berbasis komunitas yang sehat, aman, damai dan Pancasila'is.

Dalam lembaga pendidikan, nilai-nilai Pancasila ditegakkan melalui pendidikan iman, watak, karakter, moral dan etika kepada seluruh peserta didik dan para dosen/guru. Nilai-nilai Pancasila juga harus dihidupkan dengan memasukan tata cara demokratis dalam semua keputusan di lembaga pendidikan, mulai dari kelas sampai ke ruang para dosen dan para guru. Saya ucapkan selamat menempuh hidup baru buat Ahok alias BTP!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun