Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat.Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Debat Perdana Capres/Cawapres 2019, Hangat tapi Menggetarkan Nurani

18 Januari 2019   00:04 Diperbarui: 18 Januari 2019   00:46 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capres Jokowi dan Capres Prabowo sebelum debat perdana (Foto: antaranews.com)

Debat perdana para Paslon Capres-Cawapres malam ini (Kamis,17/01/2019) sudah berlangsung luar biasa. Debat perdana ini barangkali ditujukan untuk para warga net melalui Kompas TV. 

Saya termasuk beruntung dapat mengikuti seluruh sesi debat melalui layar Notebook. Saya patut ucapkan terima kasih kepada Kompas TV dan Telkomsel atas layanan yang bersahabat ini. Setelah debat berakhir, saya dengan nyaman dapat merenungkan substansi debat yang amat menarik ini.

Debat perdana paslon Capres/Cawapres telah dilaksanakan dengan kehangatan dan persahabatan. Debat kedua paslon sudah sempurna sehingga sulit memberikan komentar-komentar selain mengatakan bahwa kekuatan kedua paslon punya kelebihan masing-masing. Hanya saja terkait isu krusial terkait HAM, Korupsi dan Terorisme, terlihat perbedaan yang cukup menyata antara kedua Paslon. 

Sebagaimana dikatakannya sendiri, Jokowi berada dalam posisi tanpa beban masa lalu. Rekam jejak paslon nomer 1 tanpa beban kaitan dengan pelanggaran HAM dan kasus Korupsi masa lalu. 

Paslon Jokowi berjanji bahwa dia akan bekerja untuk memperbaiki kehidupan bangsa tanpa terlalu banyak interese dan pertimbangan kepentingan tertentu. Paslon nomer 1 menyatakan akan tetap bekerja untuk dan demi rakyat, sungguh luar biasa. 

Paslon Jokowi-KHMA (Foto: diupload dari Facebook.com/herry.tjahjono)
Paslon Jokowi-KHMA (Foto: diupload dari Facebook.com/herry.tjahjono)
Foto kedua ini mengundang decak kagum dari para warga net. Seorang Capres dan Presiden RI yang sedang berkuasa berlutut di samping pasangannya KH Ma'ruf Amin yang adalah Cawapresnya.

Tetapi tentang ucapan paslon Prabowo yang berulang-ulang menyatakan akan memperbaiki gaji para aparat demi mencegah korupsi ditanggapi oleh sejumlah pengamat dan warga net tampak pesimis. "Prabowo ngomongnya naikin gaji melulu. Dia mau "beli" suara orang yang dijanjiin naik gaji", salah satu komentar Facebooker yang sempat saya rekam.

Tentang gaji Gubernur yang hanya Rp 8 juta, sebagaimana disebutkan paslon Prabowo, banyak pengamat dan warga net mengatakan perkataan Prabowo itu boleh disebutkan termasuk hoax. 

Karena Prabowo tidak menghitung secara lengkap dan benar semua tunjangan Gubernur termasuk semua tunjangan operasional seorang Gubernur. Kurang kalkulasi secara rinci mengakibatkan kurang tepat menyebut gaji seorang Gubernur bisa disebut disinformasi.

Prabowo juga menyebut akan menguatkan institusi TNI-Polri. Sesuatu yang krusial sebab pengalaman menunjukkan bahwa penguatan institusi TNI-Polri bisa berimbas pada pelanggaran HAM. Padahal warga Indonesia masih trauma dengan pengalaman masa lalu terkait berbagai pelanggaran HAM. Warga net masih kurang setuju dengan program penguatan institusi TNI-Polri.

Sedangkan jawaban Capres Joko Widodo terdengar telah menjawabi masalah dengan sangat tepat. Jokowi mengatakan akan menatar semua aparat, terutama TNI-Polri tentang pentingnya HAM agar tidak terjadi pelanggaran HAM di masa depan. Semua penghasilan pejabat termasuk para aparat dinilai Jokowi sudah mencukupi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun