The New York Times menulis bahwa sejak hari pertama setelah menjabat presiden AS, pemerintahan Trump dinilai terlalu dekat dengan Rusia, atau bahkan jauh sebelum itu. Artikel ini merupakan terjemahan dari sebuah artikel berjudul Russia and Trump: the chronicle of ascandal ditulis oleh Jamie Grierson dan Paul Owen di The Guardian pada sabtu, 20 Mei 2017 yang lalu. Sekitar 6 bulan kemudian yakni pada bulan November 2017, Luke Harding, kepala biro Moscow pada The Guardian menulis dan menerbitkan buku yang menggemparkan publik Amerika Serikat dan dunia.
Buku baru Luke Harding itu berjudul: Collusian: Secret Meetings, Dirty Money and How Russia Helped Donald Trump Win. Sampai dengan saat ini, buku Luke Harding mendapatkan sambutan hangat oleh banyak penulis dan pemikir AS dan Rusia hingga Australia. Saat ini, pengadilan AS sedang memeriksa Michael Flynn, mantan penasihat keamanan teratas presiden Donald Trump yang kemudian mengundurkan diri.Â
Bisa dibilang buku Luke Harding sangat menolong investigasi seputar scandal Rusia-Trump di mana Rusia kemungkinan telah campur tangan dalam pemilihan Presiden AS tahun 2016 lalu yang memenangkan Presiden Donald Trump. Demikianpun Trump kemungkinan meminta bantuan ke Rusia agar bisa terpilih.
Kronik ini mencatat beberapa peristiwa penting sejak tanggal 8 November 2016 ketika Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS ke-45 sampai dengan tanggal 7 Juni 2017. Skandal ini menurut Mantan Directur Intelijen Nasional AS, James Clapper tampak lebih serius dari skandal Watergate tahun 1970-an. Akibat intervensi Rusia ini, pemerintahan presiden Obama pada 29 Desember 2016 mengumumkan sanksi baru kepada Rusia.
8 November 2016: Donald Trump terpilih sebagai presiden AS ke-45.
10 November 2016:Barack Obama memperingatkan Trump untuk tidak menunjuk Michael Flynn pada sebuah pos penasihat keamanan nasional teratas di AS dalam pertemuan pertama mereka setelah pemilihan. Sebelumnya Obama telah menyingkirkan Flynn sebagai kepala Badan Intelijen Pertahanan Nasional AS pada tahun 2014.
9 Desember 2016: The Washington Post melaporkan bahwa CIA menyimpulkan bahwa Rusia telah melakukan intervensi dalam pemilihan untuk membantu Trump menang.
13 Desember 2016: Trump menunjuk Rex Tillerson, ketua ExxonMobil dan penerima medali Persahabatan Rusia dari Vladimir Putin pada tahun 2013, untuk menjadi sekretaris negara.
29 Desember 2016: Obama mengumumkan sanksi terhadap Rusia atas interferensinya dalam pemilihan 2016. Pada hari yang sama, penasihat keamanan nasional-menunjuk Flynn menempatkan lima telepon di gedung kedutaanbesar Rusia.
6 Januari 2017: CIA, FBI dan NSA merilis laporan mereka yang tidak dikenal, menyimpulkan "Vladimir Putin memerintahkan sebuah kampanye pengaruh pada tahun 2016 yang ditunjukkan untuk pemilihan presiden AS". Badan intelijen setuju "pemerintah Rusia bercita-cita untuk membantu pemilihan presiden terpilih Trump, bila memungkinkan".
19 Januari 2017: Mantan manajer kampanye Trump Paul Manafort, bersama dengan penasihat Roger Stone dan Carter Page, sedang diselidiki sehubungan dnegan kemungkinan hubungan dengan Rusia, sesuai laporan The New York Times.