Olah raga lari pagi dan sore dengan skipping adalah aktivitas yang tidak terlalu rumit. Olah raga ini bisa dilakukan oleh semua orang dari segala umur yang sehat jasmani dan rohani tentunya. Olah raga yang paling umum ialah mengejar prestasi sekaligus yang jauh lebih penting ialah olah raga untuk mencapai kesehatan jasmani dan rohani. Bagi seorang anak dan remaja usia SD hingga PT, olah raga adalah kewajiban agar mencapai kondisi fisik dan rohaniah yang tinggi untuk investasi masa depan.
Banyak pengamat kesehatan berpendapat bahwa olah raga adalah investasi penting untuk masa depan. Saya sendiri mengalami kebenaran ini. Saat saya menginjak masa remaja, saya hidup dalam lingkungan SMA Seminari Menengah selama 4 tahun. Sekolah itu adalah sekolah bagi calon imam Katolik sebelum melanjutkan ke program pendidikan TOR (bagi frater projo) dan Novisiat bagi frater biarawan. Semua peserta didik adalah laki-laki semua baik di asrama maupun di sekolah. Kami dilarang menjalin hubungan serius dengan wanita. Karena nanti kalau jadi imam Katolik itu tidak menikah. Jadi sejak pendidikan sudah diarahkan sedemikian. Saya mengundurkan diri dari pendidikan imam SVD sekitar tahun 1998 yang lalu, selajutnya saya tetap melanjutkan study seperti biasa dengan status bukan calon imam hingga tahun 2002.
Kesehatan jasmani dan rohani adalah faktor penting. Sekolah kami memiliki 2 lapangan bola kaki dan 2 lapangan bola voley. Namun saya memusatka perhatian pada lari pagi dan sore. Saya ingin mendapatkan fisik dan pernafasan yang bagus. Hingga tamat SMA Seminari tahun 1994, saya memiliki kondisi kesehatan fisik dan rohani yang amat bagus. Ini terbukti melalui pemeriksaan medis. Saya diterima melanjutkan ke jejajng Novisiat lalu kuliah Filsafat di STFK Ledalero karena kondisi kesehatan yang bagus dan normal melalui serangkaian penelitian dokter.Â
Olah raga adalah investasi bagi masa depan. Saat saya SMA hingga PT, saya terus membagi waktu saya untuk lari pagi dan sore. Untuk lari pagi, saya bersama teman-teman melakukannya pada jam 02.45 Wita - 03.30 Wita. Kami melakukan lari pagi dari Nenuk-Lalian hingga Motabuik atau dekat dengan kota Atambua. Selanjutnya sore kami melanjutkan dengan lari sore biasanya ke arah STM Nenuk. Kami berlari sambil memakai tali skipping. Setelah berlari, kami melanjutkan dengan push up hingga ratusan kali.Â
Dengan kebiasaan berolah raga secara teratur, saya dapat menolong banyak orang sakit dengan menjadi pendonor darah sejak saya menjadi mahasiswa Filsafat di Flores hingga saya telah menjadi guru di Atambua-Belu-NTT. Selain itu, dengan olah raga yang teratur, saya hingga kini saya jarang menderita penyakit. Saya meyakini bahwa rajin olah raga  saat remaja merupakan investasi masa depan yang paling bagus. Karena itu teruslah berolah raga saat masa remaja agar anda memiliki kinerja dan kehidupan masa tua yang sehat, damai dan harmonis.
Kini setelah saya hidup sebagai guru, saya beruntung pernah ikut pendidikan sebagai calon imam Katolik di masa lalu. Saya merasa bahwa pendidikan calon imam Katolik telah membentuk dan menyiapkan masa depan saya sampai saya menjadi seperti saat ini. Saya tetap percaya bahwa dengan berolah raga secara teratur saya dapat memiliki kondisi tubuh yang sehat untuk menggapai masa depan saya. Rajinlah berolah raga selagi remaja agar anda memiliki masa tua yang berbahagia dengan kesehatan yang baik..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H