Meskipun biaya operasional dan penyelenggaraannya tergolong amat mahal, telah terbukti bahwa internet amat berguna bagi kesejahteraan manusia saat ini. Internet terbukti meningkatkan kesejahteraan. Ia membuat komunikasi menjadi amat efektif. Manusia dari seluruh dunia makin bersatu. Komunikasi antara manusia semakin efektif. Manusia makin saling mengerti dan memahami akibat keterbukaan yang tinggi dalam komunikasi. Sebagai ujung tombak globalisasi maka budaya, ekonomi, agama dan regulasi serta kepentingan nasional amat berperanan dalam penggunaan internet setiap individu dan kelompok.
   Selalu ada banyak kepentingan yang ikut bermain di dalamnya. Oleh karena itu, sejak Internet beroperasi, banyak investasi, motivasi dan perhatian dipertaruhkan orang untuk gunakan internet. Utamanya media-media, individu, pejabat agama, alat-alat keamanan negara, pemerintah, kesehatan, LSM, kalangan pendidikan, masyarakat, dll. Mulai dari pejabat, hingga blogger biasa. Bahkan para pejuang-pejuang kiri yang anti pemerintahpun menggunakan internet untuk menggalang dukungan.
   Tak sedikit orang menggunakan untuk tujuan positif, di antaranya instansi-instansi pemerintah demi efektifitas layanan pemerintahan. Tetapi ada juga untuk tujuan negatif; menghasut dan merusakkan mental. Tetapi untuk yang terakhir ini saya belum menemukan bahwa hanya dengan Internet mental orang menjadi rusak. Dari antara instansi pemerintahan, dinas pendidikan merupakan instansi pemerintahan yang sungguh-sungguh mengunakan Internet untuk meningkatkan layanan pemerintahan yang baik.
   Banyak orang telah mencari nafkah di Internet; penjual-penjual dagangan, dll. Alhasil para penjual Web menawarkan penjualan web berbayar kepada para penulis untuk menulis di dalamnya yang selanjutnya disebut blogger untuk mendapatkan uang. Blogger tidak dibayar. Pemilik hosting dibayar blogger untuk harga Platform web, mula-mula harga pembuatan web sampai iuran tahunan. Telat membayar iuran tahunan, Platform web bisa-bisa akan ditarik kembali atau dihapus.
   Banyak orang dan pengusaha telah sukses menjual internet, menjual web lalu hidup dengan sumbangan tahunan dari jasa penjualan web. Bukan hanya menjual web namun menjual artikel. Artikel-artikel yang ditulis orang dikutip dicoppy paste lalu dijual kepada web tertentu yang menjanjikan uang bagi penulisnya. Orang memanfaatkan tulisan-tulisan  orang untuk mendapatkan uang.
   Dengan adanya media-media online yang penulisnya mulai beragam, banyak orang percaya bahwa penulis mendapatkan bayar lebih mahal dari pemilik Platform blog. Tetapi kita kembali kepada penulis, seberapa banyak uang bisa langsung sampai kepada dirinya. Kalau kita mengunjungi sebuah Web Alexa. Com, di sana ada harga sebuah Web berdasarkan tafsiran Alexa.com. Saya ambil contoh, Web blasmkm.com menurut tafsiran Alexa.com sebesar sekitar Rp 20 juta. Dengan ukuran pasaran Amerika.
   Maksud dari harga Web ialah untuk menganalisis seberapa berharga sebuah Web yang penulis gunakan. Termasuk di dalamnya ialah Kompasiana.com. Web-web besar dan terkenal seperti Kompas.com dan Kompasiana.com tentu memiliki harga yang tinggi sekali di pasaran Amerika, bisa mencapai puluhan milyaran rupiah. Sehingga para penulis yang menulis di dalam web-web itu memiliki kredit nilai yang besar sebab web online itu milik perusahaan terkenal berlevel nasional.
   Di bidang pendidikan, internet telah amat berjasa mendekatkan layanan-layanan untuk urusan pendidikan sehingga sampai di kamar guru, siswa/i dan para pengelola pendidikan termasuk pemerintah. Jangan tanya lagi, berapa investasi pendidikan untuk biaya internet. Dalam dana BOS setiap sekolah layanan internet ditangani oleh operator sekolah yang menguasai komunikasi intenet.
   Selain itu para guru memiliki kemampuan untuk menggunakan internet demi kepentingan pendidikan, termasuk urusan administrasi, keuangan dan bahan-bahan belajar. Bahkan melalui internet para guru bisa mengajar jarak jauh. Para siswa/i bisa belajar melalui internet.
   Saya yakin masing-masing orang memiliki sikap sendiri-sendiri terkait apakah internet berguna bagi dirinya. Jawaban itu terletak pada pengalaman-pengalaman setiap orang sendiri yang unik dan khas.
   Setiap pengguna internet memiliki pengalaman tertentu tentang internet, pengalaman itu entah berguna dan bertujuan postif, entah merugikan, yang pasti bahwa pengalaman-pengalaman setiap orang yang telah dialami tentang internet tidak sama. Kita semua punya sikap dan presepsi berbeda tentang internet.