Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat.Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Donald Tick, Sejarahwan dan Pencinta Budaya Timor-NTT

13 Januari 2017   20:56 Diperbarui: 16 Januari 2017   18:00 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Boleh dikatakan kehidupan Donald Tick setiap hari ialah pada penelitian terhadap kerajaan-kerajaan tadisional nusantara. Hal ini tercermin dari aktivitasnya di beranda Facebook miliknya. Saban hari di rumahnya di Vlaardingen, Belanda, dia selalu melakukan pengkajian terhadap penelitian dan penemuan tokoh-tokoh sejarah, pewaris kerajaan-kerajaan di nusantara. Sebagai penggiat kerajaan-kerajaan nusantara, beliau sudah berapa kali ikut menjadi salah satu tokoh penyelenggara festival kerajaan-kerajaan Nusantara, atau musyawarah para raja nusantara. Dia mengumpulkan berbagai arsip-arsip berupa foto-foto tentang kehidupan para raja masa kolonialisme Portugis dan Belanda. Dia sangat paham benar sejarah para raja dalam setiap kerajaan-kerajaan di Hindia Belanda. Hal ini disebabkan dia memiliki sejumlah arsip mengenai sejarah kerajaan-kerajaan dengan tokoh-tokoh rajanya masing-masing. 

Yang menarik dari Donald Tick ialah dia amat menyukai budaya Timor-NTT. Dia suka berbusana Timor-NTT baik di rumahnya di Vlaardingen-Belanda, maupun ketika dia menghadiri musawarah para raja nasional dengan berpakaian adat Timor-NTT. Agaknya Donald Tick telah ditetapkan sebagai salah satu anggota rumah tangga dari kerajaan Kupang-NTT oleh raja Kupang dari dinasti Nisnoni. Untuk kepentingan kegiatannya, Donald Tick telah mengunjungi berbagai daerah di Indonesia. Dia mengumpulan banyak dokumen-dokumen penting kerajaan-kerajaan baik di Belanda maupun di Indonesia.

Tentang Mahkota Para Raja Masa Lalu

Dari Donald Tick-lah kita dapat mengetahui bahwa mahkota-mahkota kerajaaan di Indonesia sebagian besar bukan mahkota asli. Hanya ada 4 mahkota yang asli yakni mahkota dari 4 raja nusantara yakni yang paling pertama ialah mahkota milik Sultan Muhammad Sulaiman dari kerajaan Kutai Kartanegara, lalu ada mahkota Kesultanan Siak Indrapura Riau, mahkota milik raja Badung-Bali dan mahkota dari kerajaan Banten abad 18. Empat buah mahkota itu benar-benar mahkota raja-raja yang terbuat dari emas murni, yang saat ini tersimpan di museum nasional Indonesia. Sedangkan satu mahkota raja lainnya berasal dari salah satu kerajaan di bagian timur-Indonesia kemungkinan disimpan di Belanda. Juga terdapat 2 mahkota dari 2 raja nusantara masih disimpan di Museum of Fine Arts di Houston Texas, AS, yakni mahkota milik ratu dari kerajaan Singaraja-Bali dan mahkota emas kerajaan Kahuripan. 

Satu penutup kepala atau helm raja milik raja kerajaan Sikka ternyata bukan benar-benar mahkota asli, mahkota itu tampaknya ialah sebuah helm atau topi pelindung kepala raja yang terbuat dari sejenis logam, jadi bukan benar-benar tipikal sebuah mahkota raja, sebuah helm pelindung kepala raja yang terbuat dari sejenis logam bukan benar-benar asli mahkota raja.  Jadi di Museum Nasional Indonesia (Museum nasional Gajah Mada Jakarta) disimpan 4 buah mahkota raja yang benar-benar asli dan memenuhi syarat sebagai mahkota raja secara internasional dan terbuat dari emas murni. Dua mahkota raja asli lainnya disimpan di Museum of Fine Arts-Texas, AS, sedangkan satu mahkota raja asli lainnya kemungkinan masih disimpan di negeri Belanda.

Boleh dikatakan sumbangan pemikiran seorang Donald Tick cukup tinggi seputar pengetahuan tentang sejarah kerajaan-kerajaan di nusantara, tentang para pemangku dan raja-raja yang pernah berkuasa, tentang kontrak-kontra para raja dan tentang berbagai dokumen para raja. Itu semua dia ketahui melalui perjuangan dan perjalanan yang amat panjang. Kontak-kontaknya dengan para pewaris atau tokoh-tokoh yang mengetahui sumber informasi tentang raja-raja membuatnya amat mengenal baik sittuasi terakhir para keturunan raja. Donald Tick boleh dikatakan seorang sejarahwan kerajaan-kerajaan Nusantara dengan pergaulan yang luas di Belanda. Pengetahuannya yang luas dan mendalam amat membantu kita untuk memahami sejarah kepemimpinan masa lampau di nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun