Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Indonesia Bukan Milik Mbahmu (Analisis Kritis Atas Poster ICW)

3 Maret 2014   05:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:18 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua, bagi para pejabat di Indonesia yang sedang berkuasa. Pesan ICW jelas sekali bagi para pejabat di Indonesia yang sedang berkuasa. beberapa pesan itu bisa disebutkan di sini yakni jangan memperlakukan Indonesia sebagai sebuah perusahaan besar milik mbahmu. Indonesia bukan milik mbahmu. Indonesia adalah milik nilai-nilai Pancasila.

Pancasila mengajarkan bahwa manusia harus taat kepada norma-norma yang ada dalam hidup bermasyarakat seperti norma agama, norma adat istiadat, norma hukum, norma kesopanan, norma kesusilaan, norma teknologis. Mbahmu tidak mewariskan Indonesia untukmu agar kau bisa seenaknya memperlakukan seperti barang warisan yang bisa diperjualbelikan sesukamu.

Mbahmu tidak mewariskan Indonesia untukmu agar kau dapat seenaknya merampas kekayaan rakyat, memalsukan identitas palsu, mencuri dan mencaplok demi memuaskan nafsu dan seleramu yang sesat.

Mbahmu tidak mewariskan Indonesia untukmu agar kau seenaknya menakut-nakuti masyarakat lalu mencuri dan merampas harta bendanya. Mbahmu tidak mewariskan Indonesia agar kau bebas membunuh masyarakat dan merampas tanah-tanah pertanian dan kekayaan alamnya untuk kau jual demi kepentingan kelompokmu sendiri.

Tanah ini adalah tanah suci, ciptaan Allah yang dipinjamkan untuk kita gunakan sementara. Tanah ini adalah tanah titipan generasi manusia Indonesia yang kita pakai sementara, dan pada saatnya kita serahkan kembali kepada Allah dan kepada generasi yang akan datang. Anda dipilih untuk memegang amanah hati nurani rakyat yang suci dan utuh, bermoral, beradab, bermartabat sebagai bangsa yang sangat dihormati dan disegani bangsa lain selama berabad-abad.

Bekerja dan mengabdilah bagi kemanusiaan, bagi Allah dan bagi hati nurani rakyat dan hati nuranimu sendiri. Pada saatnya anda akan mempertanggung jawabkan semuanya kepada Allah dan kepada masyarakat Indonesia, kepada hati nurani dan kepada martabat manusia yang utuh dan bening.

Ketiga, pesan ICW bagi oknum pelaku KKN di Indonesia. Wahai para pelaku KKN yang telah, sementara dan akan ditahan dan diadili, sadarlah kalian bahwa bangsa ini telah memutuskan berperang melawan anda dan terorisme. Perang terhadap KKN dan terorisme merupakan parang yang sangat menentukkan sejarah perjalanan bangsa ke masa depannya. Anda telah memperlakukan bangsa ini sebagai objek untuk melayani kepentinganmu.

Anda telah melakukan pencurian, penipuan, perampokkan dan pemerasan terhadap rakyat dan mengambil uang rakyat secara tidak sah. Anda telah melawan kehendak hati nuranimu dan hati nurani rakyat. Sekarang masuklah ke dalam tempat yang paling gelap di penjara. Rasakan akibat dari kejahatanmu yang telah kau lakukan bagi rakyat, bangsa dan agamamu.

Semoga namamu tak akan hidup lagi sebagai teladan yang jelek bagi rakyat dan bangsa ini. Sekarang kebusukkanmu harus kau cium sendiri, dan rasakan sendiri dalam derita bathin dan derita fisik. Sebab seorang pencuri, perampok, pembunuh dan pendusta tak mungkin akan bebas. Dia telah terbelenggu akibat perbuatannya sendiri. Kau ternyata tidak mendengarkan petuah dan ajaran orang tuamu, para pendidikmu dan para pemimpinmu.

Mata dan telinga serta perasaanmu telah menjadi buta oleh kemilau materi yang kau lihat, dan kau telah tak tahan dengan keinginanmu dan melakukan KKN. Sekarang engkau harus merasakan penderitaan yang berkepanjangan akibat perilakumu yang egois ini.

Korupsi Menjerat Masa Depan Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun