Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pileg 2014: Caleg Yang Kalah Populer, Dia Kalah Pemilu

25 April 2014   18:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:12 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan Legislatif pada 9 April 2014 memang telah selesai dilaksanakan, kalau saya hitung-hitung, sudah 16 hari berlalu. Kita memasuki rekapitulasi perhitungan suara lalu pembacaan perhitungan suara oleh masing-masing KPUD. Perhitungan cepat telah memberikan sinyal siapa-siapa dari antara para calon yang telah dipastikan telah lolos ke Parlemen untuk memerintah sebagai anggota Legislatif baik daerah maupun pusat untuk masa bakti 2014-2019.

Sejauh yang saya pantau dari masa ke masa, persaingan para calon anggota Legislatif lebih kepada persaingan siapakah yang paling populer dan meraup pengaruh massa paling banyak. Tak heran kemudian bahwa bintang populer seperti: Luhut Sitompul, Anang Hermansyah, Tatik Soeharto, dan  pada waktu silam ada nama-nama artis sinetron dapat lolos dan berkiprah di tingkat Legislatif. Mereka semua meraih tiket ke Parlemen karena kemampuan mereka sebelumnya sebagai Artis yang malang melintang dan merebut kepopuleran di Indonesia bahkan di seluruh dunia.

Untuk semua proses yang sedang berjalan ini, saya dapat merangkumnya dalam judul Artikel ini yakni, Pileg 2014: Caleg Yang Kalah Populer, Dia Kalah Pemilu. Itu berarti pemilihan para calon Legislatif oleh massa pemilih, lebih kepada pertimbangan kepopuleran calon itu. Sulit untuk menemukan seorang calon Legislatif yang tidak dikenal oleh massa di Indonesia bisa lolos ke Senayan atau menjadi anggota Legislatif Daerah di Indonesia. Kenyataan ini memang sudah berlangsung lama, bahkan telah berlangsung sejak zaman Volkstraad yakni Dewan Hindia yang bertugas untuk membantu tugas Gubernur Jenderal pada zaman Hindia Belanda.

Pada waktu itu, para calon anggota Volkstraad diseleksi dari semua Keresidenan di Hindia Belanda berdasarkan aktivitas kegiatannya dan tingkat kepopuleran para calon Volkstraad tersebut. Hal seperti itu kini terjadi terus hingga saat ini. Maka jangan pernah berharap untuk menjadi anggota Dewan bila anda belum populer di Indonesia dan di seluruh dunia. Menjadi populer merupakan persyaratan umum dan paling pertama sebelum dipilih menjadi anggota Legislatif dalam tingkat manapun di seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia.

Pertanyaannya: Apakah kriterianya untuk menjadi populer? Pertanyaan ini mudah dijawab. Kriterianya ialah bila orang yang bersangkutan memiliki keahlian khusus yang berguna bagi umat manusia, misalnya: Keahlian dalam dunia artis, hukum, kesenian, politik, pendidikan, humaniora, TNI/Polri, dll. Dampak keahliannya harus dapat membaharui dunia dan selalu disebut-sebut oleh masyarakat luas. Keahlian yang baik, membangun dan menghibur orang banyak dapat mendongkrak kepopuleran seseorang. Ia dicintai dan dipuja-puja. Namanya selalu diingat dan dipuja-puja puluhan juta orang. Itulah ciri khas orang yang populer.

Kepopuleran seseorang mustinya berlangsung lama, perlu bertahun-tahun. Kepopuleran seseorang harus pula berakibat meningkatnya industri bagi perkembangan ekonomi, misalnya: Industri rekaman dan penerbitan di Media-Media, Olah raga, Jurnalisme, birokrat, Film, dll. Dengan aktivitas itu dapat melejitkan nama seseorang menjadi sangat populer lalu kemudian menjadi sejahtera. Itulah sebabnya nama-nama populer di Indonesia saat ini masih menduduki kursi Legislatif bahkan eksekutif, misalnya: Budiono, SBY, Rano Karno (Wagub Banten), Luhut Sitompul, Tatik Suharto, dll.

Maka saya anjurkan agar bagi para calon yang berambisi untuk menjadi Caleg di Indonesia langkah pertama ialah rebutlah Media-Media, lalu dengan keahlianmu raihlah tingkat kepopuleranmu setinggi mungkin di Indonesia. Saya yakin bila anda semakin populer, anda akan semakin diminati untuk maju dalam Pileg atau Pilkada. Untuk hal itu merupakan persoalan yang tak mudah, perlu kerja keras. Oleh karena itu saya ucapkan: Selamat berjuang. Semoga dapat berhasil!

___________________________

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun