Membaca laporan Iskandar Zulkarnain atau Iskandarjet, wartawan Kompasiana atau Kompasianer yang diutus secara khusus oleh Kompasiana untuk meliput Piala Dunia 2014 langsung di Brazil, sayapun mengambil kesimpulan bahwa Jerman diunggulkan untuk menjadi juara Piala Dunia 2014 pada laga dini hari nanti melawan Argentina. Laga final Jerman kontra Argentina nanti akan diadakan di Stadion Maracana, Rio de Jeneiro, Brazil. Pada tahun 1966, Stadion Maracana masih bernama Estadio Journalista Mario Filho, nama ini dipakai untuk menghormati wartawan Brazil, Mario Filho yang menggagas pendirian Stadion ini.
Para penonton tuan rumah Brazil tampaknya sangat fanatik untuk menggolkan Jerman menjadi juara Piala Dunia 2014 karena secara batiniah antara penonton Brazil dan penonton Argentina terjadi persaingan yang tampaknya untuk saling mengalahkan. Hal ini karena kedua negara yang sama-sama pernah menjadi juara Piala Dunia asal Amerika Latin ini saling bersaing di dunia sepak bola dunia. Malahan orang Brazil berdoa untuk kekalahan Argentina. Pasalnya kedua negera tak saling mengakui kelebihan sepak bola masing-masing negara. Nama besar Pele rupanya tak terlalu diakui di Argentina, karena menurut orang Argentina Maradona lebih unggul dari Pele. Ini keterlaluan, padahal kedua pemain punya reputasi besar dalam sejarah Piala Dunia dari masa ke masa.
Saya pribadi juga menjagokan Jerman dini hari untuk menang, bukan apa-apanya, sebab saya seorang guru bahasa Jerman, secara emosional saya sedikit terikat dengan Jerman, baik sebagai negara maupun sebagai ilmu pengetahuan. Dua orang dosen saya ketika saya kuliah S1 Filsafat di STFK Ledalero, Flores dahulu berkewargaanegaraan Jerman, P Fritz Braun dan P Georg Kirchberger. Keduanya dahulu berkewarganegraan Jerman namun kemudian memilih untuk menjadi orang Indonesia. Selama saya menjadi mahasiswa Filsafat kedua dosen ini sangat banyak membantu saya, termasuk sering memberikan saya uang saku.
Kemudian sejak tahun 2005 hingga saat ini, saya mengajar bahasa Jerman. Terasa ada hubungan bathin dengan bangsa Jerman. Maka saya mengharapkan agar Piala Dunia kali ini Jerman keluar sebagai Juara Piala Dunia 2014. Ini memanfaatkan momentum, di mana Brazil kalah dan berada di urutan 4, lalu Belanda kalah lawan Argentina. Penonton tuan rumah Brazil akan tumpah ruah di Maracana untuk mendukung Jerman. Tentu dengan kondisi ini peluang Jerman akan luar biasa besar untuk menjadi juara Piala Dunia 2014.
Bagi Jerman sendiri, dengan menjadi juara Piala Dunia 2014, banyak nilai tambah bisa dipetiknya untuk elektabilitasnya pergaulannya di dunia internasional. Khususnya perkembangan ekonominya akan menunjukkan kilas balik ke arah lebih baik. Pemenang pertama Piala Dunia 2014 akan menerima sekitar USD 35 juta oleh FIFA (atau lebih kuranhg sedikit), sedangkan runner up mungkin setengah dari jumlah itu atau lebih sedikit dari setengah, katakanlah 3/4 dari yang diterima juara 1. Ini tergantung dari kondisi pasar dan seberapa besar hasil hitung sana hitung sini dengan jumlah penjualan tiket yang sebesar lebih dari 3 juta tiket.
Penonton di Indonesia saya rasa kurang memberikan respons entah mereka memilih memihak Jerman atau Argentina sebab situasi di Indonesia sedang menanti pengumuman resmi KPU untuk hasil Pilpres. Situasi Indonesia sedang berada di titik cukup rumit terkait hasil Pilpres 9 Juli 2014. Namun saya pribadi, sebagai guru bahasa Jerman, sangat mendukung agar Jerman bisa menang dan menjadi juara. Penampilan para pemain Jerman selama ini sangat mendukung untuk menjadi juara. Semoga Jerman menjuarai Piala Dunia 2014.
___________________________
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H