Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat. Roasters Giveaway 2024. Hubungi: 081337701262.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Lika-liku Perjalananku Menerbitkan Buku Perdana

14 November 2014   00:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:52 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses kodifikasi dilakukan setelah mendapatkan ijinan singkat oleh Pepih Nugraha, melalui Email yang saya kirimkan kepada Pepih Nugraha selaku pendiri Kompasiana. Pada awal mengajukan judul, saya mengusulkan buku baru yang artikel-artikelnya sejumlah 84 artikel seluruhnya diambil dari Blog Kompasianaku dan Situs www.blasmkm.com ialah Jalan Wadas Politik dan Pendidik Indonesia Kekinian, Refleksi dan Kajian Empiris.

Ecep Haryadi dari Tim IT Herya Media langsung merancangnya dalam Cover yang indah, saat itu proses lay out dan penataan letak sedang berlangsung. Tercatat, hingga lebih dari 6 kali, tim Herya Media harus bolak-balik untuk memperbaiki berbagai artikel yang saya nilai kurang tetap atau dobel. Sayapun mengusulkan sekitar 3 artikel yang tidak diakomodasi Tim IT Herya Media untuk masuk dalam buku yang isinya setebal 479 halaman itu. Dalam kesibukan-kesibukan memperbaiki tata letak, lay out dan pemilihan artikel itu, muncul ide dalam benak saya untuk menggantikan judul, yang menurut saya terlalu panjang. Menurt saya, judul buku hendaknya singkat, tepat dan merangkum keseluruhan buku. Paling tidak dengan menyimak judulnya, para pembaca sudah bisa sedikit paham isi buku. Maka melalui Email, saya usulkan agar judul dipersingkat. Saya pilih judul lebih singkat yakni: Jalan Wadas Politik dan Pendidikan Indonesia Kontemporer.

Tim IT Herya Media langsung setuju dengan judul baru ini. Dalam suratnya ke Perpustakan Nasional untuk mengusulkan ISBN buku, judul terakhir ini yang diusulkan, maka permohonan ISBNpun tiba. Perpustakaan Nasional langsung setuju dengan judul baru yang saya usulkan. Sejak saat itu, semua isi halaman yang bersinggungan dengan menggunakan judul kami pakai seperti yang diusulkan ke Perpustakaan Nasional di Jakarta. Untuk kata pengantar, muncul sedikit masalah. Mulanya Pepih Nugraha yang didaulatkan akan menyusun Kata Pengantar, namun sejalan dengan tuntutan dan kecepatan untuk segera menyediakan Kata Pengantar itu dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, akhirnya saya sendirilah yang menyusun Kata Pengantar. Substansi Kata pengantar yang bagus itu ternyata disetujui oleh Tim Herya Media.

Ketika segalanya telah siap, maka pada awalnya saya minta dicetakkan 50 buku untuk konsumsi pribadi sekaligus untuk kebutuhan Perpustakaan yang saya kenal. Lima puluh buah buku setebal 479 halaman selesai dicetak, namun kendala pengiriman mulai terasa. Perjalanan dari Depok menuju Atambua ternyata memakan waktu hampir 1 bulan. saya sampai bosan bolak-balik ke kantor Pos untuk mencek dengan Nomer Resi di tangan yang diberikan oleh Ecep Haryadi dari Herya Media. Pada pencekkan terakhir, pada 10 Novermber 2014, buku-buku kiriman itu telah tiba. Bersyukur! Malam itu saya sempat Posting status di beranda Facebookku tentang berita gembira ini: kiriman buku-buku karyaku telah tiba dengan selamat di SMA Kristen Atambua, malam itu saya menulis di beranda Facebook saya berikut:

10 November pukul 20:02

Hari ini saya ke kantor pos untuk menjemput kiriman 50 buah buku baruku dari Penerbit Herya Media di Depok. Kata petugas kantor pos yang saya kenal, buku-buku sudah tiba, saya diminta untuk menunggu di sekolah, yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari Kantor Pos Atambua. Maklum, sekolah tempat saya menjadi guru tetap ialah sebuah SMA yang terletak di pusat kota Atambua. Tiba di sekolah, benar sekali, ada sebuah kardus besar. Saya pastikan di dalamnya ada kiriman buku-bukuku.

Saya disambut oleh Pdt. Soares dengan tersenyum. Tak lama kemudian saya sendiri memikul buku-buku itu ke motor saya, wah berat sekali. Saya bersyukur bahwa buku-buku pesanan saya sudah tiba di rumah. Malam ini saya sedang membuka-buka untuk membacanya kembali.

Dengan menulis ratusan artikel di Kompasiana, saya dapat menulis dan menerbitkan buku di mana saya menjadi penulis tunggal untuk sebuah buku bertema politik dan pendidikan. Artikel di Kompasiana saya tuliskan setiap hari, meskipun kadang-kadang tidak. Melelahkan memang, namun saya berbahagia manakala buku-buku itu tiba di rumah.

Buku berjudul Jalan Wadas Politik dan Pendidikan Kontemporer, dengan jumlah halaman 479 itu, masuk Perpusatakaan Nasional Katolg Dalam terbitan (KDT) dan juga memiliki ISBN 978-6027-1351-5-4. Temanya tentang politik dan pendidikan Kontemporer. Menurut saya buku ini memenuhi standard internasional sebagai buku yang "wajib" dibaca.

SukaSuka ·  · Bagikan

Saya mohon kepada para peminat buku baru ini yang memesan dari saya untuk bersabar, menunggu Cover baru tiba, dengan waktu  sekitar 2-3 minggu lagi. Setelah itu, buku-buku ini akan mulai masuk Perpustakaan Nasional, perpustakaan sekolah dan daerah. Kepada Tim Herya Media, saya ucapkan terima kasih yang tak terbatas atas terbitnya buku ini, serta semuanya yang telah mendukung dan mendoakan keberhasilan terbitan buku pertama saya ini, untuk keluarga di rumah, untuk rekan-rekan guru, untuk para siswa/i SMA Kristen Atambua dan alumni, pokoknya semua saja yang telah memberikan dukungan baik langsung maupun tidak langsung.

______________________

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun