Seminggu sudah saya 'dibenum" untuk menjadi kepala Perpustakaan SMA Kristen Atambua, dan sejak kemarin, saya sudah sibuk mendata buku-buku pelajaran untuk data base yang dimintakan Kemendikbud pusat. Duduk di sudut sambil meneliti daftar buku-buku pelajaran, sambil sesekali melepaskan pandangan ke depan, ke arah beberapa siswa/i yang sedang asik menyantap buku-buku bacaan. Kini hari-hariku mengalir datar mengajar dan tenggelam dalam rutinitas di ruang perpustakaan. Selama ini, beruntung bahwa 2 orang staffku selalu menemaiku dan membantuku bekerja, kalau tidak tentu saya akan lebih banyak bekerja sambil hening. Sambil pikiranku 'terbang' ke dalam isi buku yang baru saya terbitkan. Seminggu sebelumnya, saya menghantar 2 buah buku baru yang diterbitkan oleh Penerbit Herya Media ke Perpustakaan Kota Kabupaten. Suasana sunyi ketika saya masuk ke ruang Perpustakaan Daerah yang luas dan cukup gelap karena lampu ruangan tidak hidup, padahal di luar mendung gelap. Tak ada pengunjung ketika itu.
Dalam keremangan gelapnya ruang Perpustakaan Daerah Belu, saya melihat seseorang menjawab sapaanku di ujung meja, sendirian terpekur di meja kerjanya. Entah dia sedang berpikir ataukah membaca, saya kurang tahu. Tapi lelaki PNS itu menyambut kehadiranku dengan ramah. Tak lama kemudian saya menyodorkan 2 eksemplar buku baruku untuk masuk koleksi Perpustakaan Daerah Belu. Pria itu tampak gembira dan sangat antusias menerima buku-bukuku itu. Dia bilang, bahwa dia harus membaca semua isi buku itu sebelum masuk koleksi Perpustakaan Daerah Belu.
"Terima kasih, anda ialah seorang pendidik pertama di Belu yang menyerahkan buku karya anda untuk masuk koleksi Perpustakaan Daerah Belu", dia menyapaku hangat sambil menggenggam erat 2 buah buku. Saya merendah, "Toh masih ada banyak guru-guru yang lebih hebat dari saya di seantero Kabupaten ini. Saya hanya mau menulis sambil memotret realitas politik dan pendidikan yang saya temui dalam bacaan, media atau duniaku sebagai seorang pendidik". Tak lama sayapun pamit kembali. Tentu saya harus beranjak kembali ke ruang Perputakaan, tempat saya bekerja selain sebagai pendidik di sekolahku.
Baru dua hari di ruang Perpustakaan, ternyata banyak peminat yang menyatakan akan meminjam buku baruku. Saya berpendapat, buku baru terbitan Herya Media ternyata banyak peminatnya juga. Malahan kenalan saya di Yogyakarta pernah meminta agar silahkan mengirim banyak-banyak sebab banyak peminat di sana. Sayang, karena berbagai alasan, banyak peminat tak bisa saya penuhi kerena memang saya tidak bisa berlama-lama mengurusi buku karyaku.
Di ruang Perpustakaan saya belajar kembali dalam suasana hening bila saya lagi sendiri di atas tumpukan buku-buku yang hilir mudik datang secara rutin di ruang Perpustakaan. Mayoritas buku-buku ialah buku-buku pelajaran bidang study, dan beberapa ialah buku-buku ilmu yang berhubungan dengan bidang study yang sedang diajarkan di kelas. Buku-buku yang berlabel Pelajaran BSNP menjadi yang terlaris dibaca atau dipinjam. Ilmu-ilmu yang terkandung di dalamnya sungguh membantu para siswa/iku itu untuk menjadi manusia dan mampu keluar dari kemelut kehidupan untuk meraih masa depannya.
Hening yang bermakna di ruang Perpustakaan, hendaknya ikut menjiwai anak-anak muda di sekolahku agar mencintai buku dan menimbah ilmu dari buku-buku bacaannya. Saya sering menggugat motivasi mereka, untuk apa kalian datang ke sekolah? Untuk bergaul? Tidak. Jawabannya ialah untuk mencari dan mendapatkan ilmu setinggi-tingginya, itulah tujuan anda ke sekolah. Tentu untuk mendaptkannya kalian harus mengikuti norma-norma yang ada. Bila anda taat kepada norma-norma di sekolah, maka norma-norma itu akan mengnatarmu untuk bertemu dan mendapatkan ilmu, tentu Perpustakaan Sekolah dan juga Laboratorium-Laboratorium Sekolah merupakan jantungnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tentunya saya harus terus memotivasi para siswa/iku bahwa ilmu dan teknologi itu ada di perpustakaan, cintailah Perpustakaan dan ambillah langkah-langkah tepat agar kehadiran Perpustakaan Sekolah dapat berguna bagi masa depanmu. Semoga mereka sadar dan memahami apa yang saya katakan agar mereka bisa selamat dan mendapatkan hal-hal yang berguna dari Perpustakan sebagai tempat dan sumber menimbah ilmu..
______________________
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H