Mohon tunggu...
adi bintang gunawan
adi bintang gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa politeknik Negeri Banyuwangi

Saya Mahasiswa Jurusan Pertanian dari program studi D4 AGRIBISNIS, Poliwangi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sepinya minat generasi muda pada bidang pertanian

31 Desember 2024   06:10 Diperbarui: 31 Desember 2024   05:37 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kenapa generasi muda di Indonesia kurang berminat di bidang pertanian?

Banyak faktor yang mempengaruhi generasi muda yang sekarang, mereka berfikir bahwa bidang pertanian di Indonesia memiliki masa depan yang suram, kenapa akan hal itu? 

Karena di Indonesia ini penduduknya terus semakin banyak dan berkembang yang membuat banyaknya lahan yang di buat tempat tinggal seperti perumahan, jadi untuk kedepannya dengan lahan yang semakin berkurang mereka berfikir apakah masih ada harapan bagi generasi muda untuk bergelut di bidang pertanian.

Tidak hanya itu saja yang membuat generasi zaman ini kehilangan minat pada bidang pertanian. Sekarang semua serba sulit, dari harga pupuk yang semakin mahal, obat - obatan juga semakin mahal, pupuk subsidi yang semakin sulit di dapatkan, iklim yang sekarang tidak bisa di prediksi,  selain itu untuk pemasaran pasca panen harganya yang tiba - tiba menurun membuat para petani rugi atau menghasilkan sedikit uang, dan faktor ini terkadang di buat oleh para pemain - pemain yang mempermainkan harga hingga pasar tidak stabil. Jadi faktor - faktor ini yang membuat generasi muda di Indonesia kehilangan minat pada bidang pertanian.

Sarannya untuk generasi muda jangan mudah menyerah, mereka harus inovatif dan kreatif dengan memaksimalkan hasil pertanian dengan banyak tantangan seperti yang di atas, selain itu pemerintah sendiri harus bisa berkolaborasi dan mendukung bidang pertanian agar Indonesia bisa mewujudkan swasembada pangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun