Mohon tunggu...
adi bintang gunawan
adi bintang gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa politeknik Negeri Banyuwangi

Saya Mahasiswa Jurusan Pertanian dari program studi D4 AGRIBISNIS, Poliwangi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kandungan ayat Al-Qur'an pada surat Ar-rahman

30 Desember 2024   15:00 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:03 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembahasan ayat Al-Qur'an pada surat Ar-rahman (Surah ke-55) juz 28 mengacu pada ayat yang diulang sebanyak 31 kali yang berbunyi:       

                                                                                                                                                                                                                                                فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Artinya adalah "maka nikmat tuhan mana yang kamu dustakan" 

Allah menurunkan ayat ini agar manusia bisa bersyukur atas nikmat yang mereka peroleh, terkadang manusia masih kurang-kurangan dalam hal ini bersyukur, mereka tidak melihat bahwa apa yang mereka punya merupakan impian dari seseorang diluar sana.

Contohnya seperti kita hidup di Negara Indonesia yang tidak ada perang pada waktu ini, merupakan impian bagi masyarakat maupun anak - anak yang berada di Negara Palestina untuk bisa hidup damai, kita di Indonesia bisa makan dengan tenang, beraktivitas dan tidur dengan tenang, sedangkan mereka sulit untuk melakukan aktivitas terkadang makanan menunggu dari bantuan Negara lain dan mau tidur sulit karena banyak suara tembakan perang.

Contoh selanjutnya adalah apa yang kita miliki seperti barang, kesehatan dan keharmonisan merupakan impian dari mereka yang belum atau kehilangan karena sesuatu, kita memiliki kendaraan sepeda motor masih belum bersyukur dan menginginkan mobil padahal ada yang masih belum mempunyai sepeda motor, terkadang kita memiliki badan yang sehat dan utuh masih tidak bersyukur dan menginginkan fisik yang lebih padahal mempunyai badan sehat dan utuh merupakan impian bagi orang yang sakit berkelanjutan dan cacat fisik, keharmonisan adalah impian bagi semua orang tetapi dari segi keluarga kita yang masih lengkap tidak adanya rasa kurang akrab, padahal banyak di luar sana yang masih ingin keluarganya lengkap dan saling bercanda.

Inti dari pembahasan ini adalah bahwa kita sebagai manusia harus bersukur atas nikmat yang di karuniakan oleh Allah SWT, dan sebagai umat muslim kita harus intropeksi diri, terkadang apa yang dimiliki oleh kita adalah impian bagi orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun