Mohon tunggu...
Ashila Nur Safanah
Ashila Nur Safanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

S1 Keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunjungan ke Pabrik Tahu Tempe di Kelurahan Situ Sumedang: Upaya Pemenuhan Gizi Lokal dalam Pencegahan Stunting

16 Agustus 2024   14:27 Diperbarui: 16 Agustus 2024   14:30 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi foto bersama (dokpri)

Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh banyak faktor, seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, anak yang sering sakit, dan kekurangan gizi dalam 1000 hari pertama kehidupan (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Status stunting pada anak balita dapat diketahui dengan membandingkan hasil pengukuran panjang atau tinggi badan dengan standar antropometri untuk anak di Indonesia. Stunting akan berdampak negatif pada anak tidak hanya dalam waktu dekat, tetapi juga pada saat mereka dewasa. Dalam efek jangka pendek, stunting menyebabkan anak merasa lebih sakit karena daya tahan tubuhnya menurun, dan perkembangan kognitif, motorik, dan verbal anak tidak berjalan sesuai dengan harapan. Keadaan ini akan meningkatkan biaya kesehatan keluarga. Dampak jangka panjang stunting termasuk peningkatan risiko penyakit menular, kemampuan belajar, produktifitas kerja yang buruk, dan postur tubuh yang tidak ideal (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Prevalensi stunting masih tinggi yaitu pada tahun 2022 di Indonesia 21.6%, di Jawa Barat 20,2% dan di Kabupaten Sumedang 27.6%. Stunting saat ini masih merupakan masalah gizi utama di dunia, di Indonesia maupun di Jawa Barat, hal ini dibuktikan dengan masih tingginya angka stunting.

Kunjungan ke pabrik tahu dan tempe merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada KKN-TEMATIK Mahasiswa/i Universitas Pendidikan Indonesia kampus Sumedang di Kelurahan Situ. Sumedang yang dikenal secara luas sebagai "Kota Tahu" karena keunggulan produk tahu yang dihasilkannya. Mang Dede menyebutkan bahwa di Wilayah Situ RW 19 mempunyai 10 pabrik tahu dan tempe. Kami berkesempatan mengunjungi dua tempat pabrik tahu dan tempe yaitu dengan pemilik Bapak Aca dan Ibu Eli.  Kunjungan ini bertujuan untuk menyoroti pentingnya peran makanan tradisional berbahan dasar kedelai, seperti tahu dan tempe, dalam menyediakan sumber gizi yang murah dan bergizi tinggi bagi masyarakat. 

Pada tanggal 11 Agustus 2024, mahasiswa S1 Keperawatan UPI kampus Sumedang diantaranya Putri Syavina, Ashila Nur Safanah, Lienji Amelia, dan R. Dhiya Azka dengan dosen pembimbing Ns. Delli Yuliana Rahmat M. Kep diberikan kesempatan untuk mengunjungi pabrik tahu dan tempe di Kelurahan Situ RW 19. Dalam kunjungan UMKM lokal ini, mahasiswa dapat melihat bagaimana proses pembuatan tahu dan tempe secara langsung. Dari proses pemilihan dan pencucian kedelai, kedelai yang diremdam untuk melembutkan bijinya supaya memudahkan proses penggilingan, setelah itu digiling hingga halus untuk menghasilkan bubur kedelai. Kedelai yang sudah menjadi bubur dimasak untuk mematikan enzim dan bakteri kemudian disaring menggunakan kain atau alat saring untuk memisahkan ampasnya. Sari kedelai diberikan koagulan seperti kalsium sulfat (gipsum) atau cuka untuk memisahkan protein dan air sehingga terbentuk gumpalan tahu, lalu gumpalan ditempatkan dalam cetakan yang dilapisi kain dan dipres setelah itu pemotongan dan pengemasan.

 

Dokumentasi. Proses Pembuatan (dokpri)
Dokumentasi. Proses Pembuatan (dokpri)

Tahu dan tempe mempunyai kandungan protein nabati, kalsium, dan berbagai vitamin esensial, dianggap sebagai makanan yang sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang anak. Kandungan nutrisi tersebut sangat penting dalam mencegah stunting, kondisi di mana anak mengalami kekurangan gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan otaknya. Dengan harga yang terjangkau dan nilai gizi yang tinggi, tahu dan tempe dapat menjadi alternatif makanan bergizi bagi masyarakat luas.Adapun manfaat tempe yang lebih jelas sebagai berikut:

  • Memberi pasokan energi di dalam 100 gram tempe atau setara dengan 2--3 potong tempe bisa memberikan pasokan energi sebanyak 150--200 kalori. Jika ibu hamil dan balita mengonsumsi tempe bersama jenis makanan lain, seperti ikan atau ayam, telur, dan sayur, maka akan melengkapi asupan nutrisi harian yang bisa membuat tubuh Bumil lebih bertenaga.

  • Mengontrol kenaikan berat badan,Mengonsumsi beberapa potong tempe diketahui bisa membuat perut ibu hamil dan balita kenyang lebih lama sehingga mampu mengurangi keinginan Bumil untuk makan makanan tidak sehat. Ini karena tempe mengandung makro nutrisi, yaitu protein, lemak, dan karbohidrat.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh,Tempe merupakan makanan probiotik yang diolah dengan cara fermentasi. Makanan seperti ini sangat bagus untuk meningkatkan jumlah bakteri baik di usus dan menjaga kesehatan saluran pencernaan.Kesehatan saluran cerna juga akan memengaruhi imunitas tubuh secara menyeluruh. Dengan sistem imun yang kuat, tubuh akan lebih kuat melawan kuman penyebab penyakit sehingga ibu hamil  tidak mudah sakit.

  • Mencegah anemia,Kebutuhan zat besi harian ibu hamil adalah sekitar 27 mg. Kekurangan zat besi akan menyebabkan terjadinya anemia. Ibu hamil dengan anemia rentan mengalami komplikasi kehamilan terutama stunting. Oleh karena itu, konsumsi makanan yang mengandung zat besi harus dilakukan sebelum dan selama hamil.Salah satu jenis makanan yang mengandung zat besi adalah tempe. Di dalam 100 gram tempe terkandung 4 gram zat besi. Jumlah ini akan membantu memenuhi asupan harian akan mineral ini.Untuk menambah jumlahnya, Bumil juga bisa mengombinasikan tempe dengan makanan tinggi zat besi lain, seperti bayam, brokoli, tempe, daging, ayam, ikan, dan makanan laut.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun