Mohon tunggu...
1A_11_Christoper Mulo Tarigan
1A_11_Christoper Mulo Tarigan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengolahan Limbah Kotoran Kambing Menjadi Pupuk Organik di Kelompok Simantri Werdi Giri Sami Asih

11 Oktober 2022   01:26 Diperbarui: 11 Oktober 2022   01:29 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Nama: Christoper Mulo Tarigan

Nim: 362241333023

Kelas: 1A TPHT

PENGOLAHAN LIMBAH KOTORAN KAMBING MENJADI PUPUK ORGANIK DI KELOMPOK SIMANTRI WERDI GIRI SAMI ASIH

Pengolahan limbah kotoran kambing adalah salah satu pupuk organik sering dilakukan kelompok Simantri Werdi Sami Asih, di  Desa Pucaksari , Kecamatan Busungbiu.yang  Diketuai Oleh Bapak Jero Kawi Sarjana, Simantri ini berdiri sejak 2010 dan masih berjalan hingga pada 2020, selain program Simantri sesuai juknis yang sering dilakukan, juga mengolah limbah kotoran kambing menjadi pupuk organik yang didapat dari  kotoran kambing peliharaan para anggota kelompok Simantri, dengan proses pengolahan pupuk sebagai berikut dibawah ini :

  • Limbah kotoran kambing.
  • EM4( sebagai micro organisme pembantu  penguraian pupuk)
  • Limbah kulit biji kopi (Untuk komposisi tambahan organik)
  • Mesin 1.5pk 1 set bangunan untuk pencacah pupuk.
  • Terpal uk 3-5 meter (alas penutup Fermentasi Pada pupuk)

Berikut adalah cara pengolahan dalam pembuatan pengolahan limbah kotoran tersebut: ketika bahan baku semuanya sudah siap dengan kisaran paling sedikit 100kwnt atau lebih maka bahan kotoran kambing akan siap untuk diolah,dengan menfermentasikannya terlebih dahulu, dengan tujuannya agar Gas amoniak yg tidak diperlukan bagi tanaman bisa berkurang atau  hilang, dengan teknik tertutup kotoran kambing dengan terpal diatas semenase atau wadah tangki besar jika memiliki, ciri bahan baku itu siap di olah ketika baunya sudah menyengat khas amoniak itu hilang, maka limbah ternak sudah baik untuk dicampur dengan bahan organik lainnya seperti kulit biji kopi yg sudah hancur atau  sudah membusuk, selanjutnya kedua bahan limbah tersebut dicampurkan dan  di aduk hingga merata. Jika hal tersebut sudah terlaksana maka bahan baku siap untuk dihaluskan dengan mesin pencacah pupuk yang sudah disiapkan.

Ketika pupuk organik sudah menjadi butiran yg lebih halus maka agar pupuk organik kaya akan micro organisme pengurai yang cukup "baik" dan tambahkan sedikit EM4 atau MOL untuk menambah dan mempercepat proses penguraian. Pupuk organic adalah hasil olahan SINANTRI Werdi Sami Asih yang sudah siap untuk di aplikasikan ke tanaman perkebunaan seluruh anggota kelompok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun