Mohon tunggu...
Revalino Ardyansyah
Revalino Ardyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ingin menjadi penulis tapi enggan menulis. Cukup diketik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Bung Hatta yang Haus Ilmu ke Fufufafa yang Malas Membaca: Degradasi Pemimpin Indonesia

3 Oktober 2024   09:36 Diperbarui: 3 Oktober 2024   09:38 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Netizen menuduh bahwa Fufufafa adalah akun Kaskus milik Gibran. (X @Hilario)

"DARI BUNG HATTA YANG HAUS ILMU KE FUFUFAFA YANG MALAS MEMBACA: DEGRADASI PEMIMPIN INDONESIA"

Indonesia pernah memiliki seorang pemimpin yang level intelektual dan pengetahuan diatas rata-rata, beliau adalah Bung Hatta yaitu Wakil Presiden pertama Indonesia tahun 1945-1956. Bung Hatta dijuluki sebagai Bapak Koperasi. Bung Hatta mendapat julukan tersebut berkat peran, tulisan, dan pemikirannya yang tertuang dalam berbagai karya ilmiah mengenai ekonomi dan koperasi. Salah satu karyanya adalah buku berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun yang terbit pada 1971.

Bung Hatta memiliki hobi yang menjadi ciri khasnya yaitu membaca dan menulis buku, karena itu Bung Hatta juga di kenal dengan kutu buku. Bung Hatta menghasilkan 800 Karya tulisnya dalam bentuk bahasa Indonesia Sejak kecil Hatta merupakan sosok yang gemar membaca bahkan bisa dikatakan kutu buku. Kebiasaan tersebut ia bawa hingga dewasa. Saat Hatta menempuh pendidikan di Belanda, ia hobi membeli dan membaca buku. Buku-buku yang ia kumpulkan di Belanda tersebut berjumlah 16 peti. Saat Hatta muda hendak kembali ke Indonesia, ia pun terpaksa mengirimkan 16 peti buku tersebut secara terpisah. Buku Alam Pikiran Yunani karyanya pernah dijadikan sebagai Mas Kawin saat mempelai istrinya Rahmi Rachim. Itu membuktikan Bung Hatta sangat mencintai buku.

Dari latar belakang beliau yang hobi membaca buku, cintanya pada buku dan segala kepahamannya bisa mengantarnya menjadi sosok pemimpin yang bijaksana, intelektual, dan berintegritas. Kinerja Bung Hatta bagi Indonesia sangatlah berkesan dan bermanfaat sampai sekarang. Beliau salah satu proklamator dan menandatangani teks proklamasi yang sekarang menjadi sejarah untuk di kenang bagi rakyat Indonesia. Bung Hatta adalah sosok emas yang pernah dimiliki Indonesia,

Selain Bung Hatta, Indonesia pernah memiliki sosok pemimpin yang tak kalah jauh dari Bung Hatta, yaitu BJ Habibie. BJ Habibie adalah Wakil Presiden RI ke-7 dan Presiden RI ke-3, beliau terkenal dengan sosok yang pandai, dan rajin membaca buku. BJ Habibie memiliki gaya membaca buku 7,5 jam sehari, Namun jika tidak menemukan jalan keluar, ia akan menangis. “Kalau tidak bisa mendapatkan jawaban yang memuaskan dan sesuai, saya menangis," katanya.

BJ Habibie juga memiliki banyak prestasi penghargaan di tingkat nasional maupun internasional. Banyak karya-karya dan publikasinya yang membantu kemajuan dan perkembangan teknologi. Habibie dikenal luas sebagai seorang profesor dan ilmuwan dalam teknologi aviasi internasional dan satu-satunya presiden Indonesia yang berlatarbelakang teknokrasi. Semua itu adalah hasil dari buah pikirannya yang dari kecil ia rajin membaca buku. Habibie sudah fasih membaca buku berbahasa Belanda sejak umur 4 tahun. Habibie gemar membaca segala genre buku, mulai dari ensiklopedia sampai buku cerita.

Sebuah emas bagi Indonesia pernah dipimpin oleh dua orang yang berintegritas ini. Rajinnya baca buku dari kecil, bisa menjadi seorang pemimpin yang berdampak bagi negara. Jasa dan pemikirannya bisa menjadi contoh dan bisa dipelajari, paham-paham yang ia bawa menjadikan motivasi bagi penerus bangsa.

Jika kita bandingkan dengan kondisi kepemimpinan saat ini, Indonesia telah mengalami penurunan kualitas cukup drastis. Adanya isu tentang Gibran Rakabuming Raka selaku wakil presiden terpilih, terkait jejak digital akun kaskus “fufufafa” yang kini tengah viral di media sosial. Banyak bukti-bukti yang membuktikan akun itu adalah milik Gibran, bukti tersebut sangat kuat dan sulit terbantahkan. Bukti-bukti ini cukup kuat, karena akun kaskus fufufafa ini berkaitan dengan akun X Chillipari yaitu akun bisnis Gibran, berkaitan dengan akun X Kaesang Pangarep, dan juga berkaitan dengan akun Presiden Joko Widodo.

“I would rather be a poor man in a garret with plenty of books than a king who did not love reading”. Ini adalah perkataan Thomas B Macaulay pada Letter to his Niece (15 September 1842). Kalimat ini menyindir fufufafa yang dicurigai Gibran Rakabuming Raka. Pasalnya, Gibran pernah menyampaikan jika dia pernah malas membaca pada pembicaraan Gibran dengan Najwa Shihab di Pojok Baca. Dalam potongan video yang dibagikan akun X, @narkosun, Najwa Shihab bertanya kepada Gibran tentang minatnya membaca buku di rumah. “Di rumah seberapa sering kemudian aktivitas membaca itu ditunjukan atau kemudian ditularkan oleh bapak ibu,” tanya Najwa kepada Gibran. Gibran menjawab “Wah susah ya itu, apa ya,” ujar Gibran. “Tadi katanya mau bahas baca,” saut Najwa sembari tertawa. Gibran pun akhirnya mengaku jika dirinya bukan tipikal orang yang suka baca. “Enggak, kalau saya sendiri sih jujur, orangnya enggak suka baca,” jawab Gibran. Pernyataan tersebut membuat penonton sontak terkejut dan tertawa, Najwa pun merasa bingung jika Gibran menjawab pertanyaan dengan polos. “Kok polos banget, pencitraan dikit dong mas ah,” ujar Najwa. “Jangan, ya apa adanya dong,” jawab Gibran. 

Dari percakapan Gibran dan Najwa, sungguh ironis jika Gibran adalah wakil presiden terpilih Indonesia. Pemimpin seharusnya menjadi contoh baik bagi rakyatnya. Apakah pantas seorang pemimpin memberikan contoh buruk bagi rakyatnya? Lalu Gibran sebagai anak Presiden apakah pantas anak Presiden tidak suka baca buku? Hal lain yang diungkap adalah bahwa ternyata, masih menurut Gibran, budaya membaca buku di rumah mas Gibran itu tidak ada. Bahkan Gibran mengatakan kalau membaca buku itu berat baginya, dan dia lebih memilih membaca komik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun