Pertama memasuki pendidikan jadi penerbang , kita sudah dipesan wanti wanti bahwa dunia penerbangan adalah dunia yang penuh resiko dan bahaya. Jangan kaget dan merasa aneh bila terjadi kecelakaan. Kondisi hal seperti ini sudah barang tentu telah diantisipasi sejak pesawat terbang diciptakan.
Briefing pertama Komandan Batalyon Kadet Penerbang pemula saat penulis mulai belajar terbang di US Naval Basic Training , Pensacola Florida , US Marine Capt. McDonnough cukup seram. Sambil memegang "mug" berisi coffe beliau mengucapkan selamat datang didunia yang manusia cengeng tidak bisa diterima. " Mug " atau muk adalah sesuatu yang selalu dipegang agar pemberi briefing gak " pecicilan " kelihatan panik sebagai salah satu kewibawaan Komandan. Diajarkan tuh di sessi pelajaran Leadership.
Katanya , dalam bahasa Inggris Amerika tentunya : Bila nanti diakhir pendidikan , 50 percent diantara kalian berhasil disematkan Wing of Gold, hal itu sudah merupakan prestasi luar biasa. Sementara yang lain ada yang minta keluar sendiri ,DOR drop on request ! Sebagian ada yang harus di wash out WO sebab tidak memenuhi syarat walau sebesar kalian " pengen " jadi pilot. Sebagian lagi dengan menyesal sangat terpaksa , Lembaga akan mengirim kalian dalam kantung plastik, plastic bag karena kecelakaan. Jangan kaget jangan heran bila setiap minggu kita akan kehilangan siswa bahkan flight Instructor dan pesawat . Ini resiko ! Pesawat itu buatan manusia. Manusia dididik untuk mampu terbang, melayang diudara yang bukan habitatnya.Kita dididik dan  dibangun atau dibentuk agar  memiliki instink seperti burung mengenali kondisi cuaca seutuhnya. Akankah menghadapi cuaca buruk m, gelap hujan dengan sambaran petir yang ramai , atau juga kecepatan angin yang kita tidak bisa diduga beraoa kecepatannya.Karena itu persiapan persiapan menjadi orang dirgantara, angkasawan harus dilaksanakan secara prima. Anda akan kami didik dengan baik , dengan perlakuan sama , siap menghadapi segala kemungkinan buruk.Intinya kalian akan kita didik sebagai manusia yang memiliki disiplin, punya integritas , memiliki kecintaan dirgantara dan mematuhi semua peraturan yang diperlukan !
Nah ini pesan Captain Sir selalu kami sebut bila ketemu atau menghadap : yang tidak siap , lebih baik ,kembali kegudang benahi pakaian sipilmu kembalikan pakaian dinasmu dan segera pulang .Pulang ke ibumu atau siapa saja yang bisa memberimu " tete " ( ASI lah istilah sekarang ).INI SUATU LEDEKAN !bagi anak mama.
Potongan pesan diatas , yang tentunya begitu ingatan penulis, menekankan bahwa dunia penerbangan bak sipil apalagi meliter adalah dunia yang penuh resiko dan bahaya.Tetapi tidak ada istilah : danger is my bussiness ! ( Ini mah sekarang sudah jadi pameo koruptor !).
Lalu kami diperkenalkan : Sky is a vast place but ther is no room for an error !
Pengoperasionalan pesawat selalu berdasarkan buku.Buku panduan yang isinya rinci dan detail dari semua bAGIAN komponen besar kecil semua pesawat.Hal ini bukan cuma dilaksanakan oleh pilot. Semua insan dirgantara , tenaga teknik , awak cabin , FOO fliht operation officer yang bertanggunga jawab agar jangan sampai ada siluman terbang , bekerja selalu mempergunakan checklist. Checklist bukan hafalan bila dipergunakan semestinya akan mencegah kesalahan.
Dimulai sejak dari rumah Penerbang dan awak cabin sudah melaksanakan tugas secara teratur. Bagaimana caranya agar kendaraan yang membawanya ke bandara tiba  satu jam sebelum schedule penerbangan . Artinya oikir sendirilah memperhitungkan perjalanan dengan keadaan lalu lintas yang tidak bisa diprediksi lancar. Satu satunya prediksi yang jarang salah ialah memprediksi bahwa akan terjadi kemacetan . Kemacetan yang dibuat para pengguina jalan yang rata rata DODOL.
Karena menggunakan check list pastlah ada briefing face to face di ruang operasi .Setelah tahu pesawat mana yang akan digunakan, tempat parkir, mendapat semua laporan kondisi teknis pesawat , laporan cuaca , estimasi penumpang, baru all crew menuju pesawat. Kondisi pesawat juga dilaksanakan sesuai checklist. Maksudnya ya terutama jangan sampai terjadi sesuatu yang penting terlewatkan.
Latihan awak cabin sudah barang  tentu dilaksanakan secara routine , dibuat laporan yang valid sehingga tidak ada Penerbang dan awak cabin yang validitas license nya expired. Semua persiapandan latihan penerbang lebih dari 90 percent adalah menghadapi bagaimana dan apa yang harus kudu mesti dilakukan agar selamat. Mempersiapkan sesuatu kejadian yang derajatnya insiden kecil hingga aksiden ,abnormalitas hingga meergency beneran . Kudu handal buka buku panduan agar bila menghadapi sesuatu dengan cepat di antisipasi cepat tepat  dan  diatasi dengan sesuai check list . Hal ini perlu dipahami karena memang pesawat terbang yang akan diiawaki manusia itu bukan alat yang gamnpang dikuasai. Walupun pesawat itu disiapkan untuk pnenerbang yang manusia biasa ,yang  gak jago jago amat.Gak harus memiliki IQ QE yang hebat. ( Maaf Pak Habibie itu memiliki IQ yang luar biasa, tapi gak bisa menerbangkan pesawat.Terlepas dari mau atau tidakmaunya beliau belajar terbang !)
Nah filosofinya jangan kellru , lha sudah begitu hebat persiapan , pelatihan mengudarakan pesawat kok masih juga terjadi kecelakaan ?? Balik Bro ato Sis sudah bagus persiapannya saja masih terjadi kecelakaan , APAlAGI BILA TIDAK ADA PERSIAPAN PELATIHAN YANG BAIK. MUNGKIN TIDAK usah bicara soal agama dan kepercayaan iman , manusia aza yang diciptakan Tuhan semenit yang lalu tertawa begitu balik kanan kena serangan jantung dan matiiii. Padahal dia Prof.DR spesialisasi jantung. Hidup ini kan ada yang NGATUR !