Menurut para ahli tsunami yang terjadi di Jepang baru baru ini yang meluluh lantakkan beberapa kota merupakan tsunami yang terparah . Memang bila melihat tayangan di televisi , cara " mengamuknya " arus laut yang menyerbu jauh kedaratan , melompati tanggul bisa seenaknya saja menghanyutkan rumah rumah , kendaraan bermotor gede kecil dlsb. Enak benar benda benda yang cukup berat itu dihanyutkan seperti terdiri dari karton atau kardus yang biasaa diburu para pemulung dinegeri kita.
Dulu tatkala menyaksikan bagaimana arus laut nyelonong mengalir deras masuk kota Banda Aceh melewati mesjid saat tsunamim di belahan Sumatera bagian ujung utara itu , kita meraskan bagaimana hebatnya bencana alam itu . Tetapi dibanding dengan yang baru saja dialami di Jepang sana , mungkin , maaf bisa dikatakan ya cuma sebegitu saja.
Luar biasanya walaupun sedemikian hebat bencana yang dialami bangsa Jepang itu , hingga kini menurut yang tertera di newsticker teleivi nasional kita , korban yang tewas " baru " 18.000 - an. Bahkan menurut Aljazeera korban yang dikonfirmasi baru 7000 tewas dan 11000 dalam status hilang . Jumlah korban di Jepang yang reklatif lebih kecil ini tentu tidak ada hubungannya dengan dosa yang di tanggung bangsa, tetapi sesuai dengan nama tsunami itu sendiri yang memang asal Jepang , ya barangkali orang Jepang rata rata sudah siap menghadapi bencana gempa dan tsunami.
Mungkin masyarakat Jepang sudah disosialisasikan dengan amat baik menghadapi bencana seperti ini. Ya artinya dengan segala macam pelatihan yang bermutu serta persiapan yang matang. Bukan cuma sekedar menggantungkan kepada nasib saja tanpa usaha nyata . Membaca artikel bagaimana masyarakat Jepang menghadapi bencana seperrti ini pun , rasanya kita perlu belajar dan sedikit malu . Katanya tidak ada masyarakjat yang mengeluh . Saat makan tidak ada yang berebut , ngomel tidak karuan menyalahkan siapa saja , bahkan mungkin menyesali Tuhan . Lain benar dengan yang biasa dilakukan korban bencana dinegara kita . Baru kena banjir beberapa belas menit sudah teriak tidak ada bantuan dari pemerintah. Sudah teriak minta bantuan makanan .Bahkan yang lucu banyak yang minta jatah selimut , padahal seharii hari tidur cuma mpakaimkutang atau singlet saja. Ya rupanya bangsa Jepang sudah disiapkan tahan banting , siap menderita dan bertanggung jawab kepada dirinya masing masing .
Saya baru mendapat bbm dari Pak Chappy Hakim yang dikirimi seseorang Indonesia dari Jepang , entah sahabatnya atau handai tolannya yang menceritakan bahwa bangsa Jepang memiliki semboyan GAMBARU yang artinya berjuang mati-matian sampai titik darah penghabisan . Katanya GAMBARU itu yang mulanya bikin muak penulis pesan ke Pak CH.Kuliah Professortnya selalu diikuti motto gambattekudasai ( ayo berjuang lebih lagi). taihen dakedo isshoni gambarimashoo ( saya tahu ini sulit , tapi ayo berjuang bersama sama ), kenkyuu shitekudfasai ( ayo bikin penelitian lebih dan lebih lagi). Lanjut nya lagi gambaru itu bukan hanyan sekedar berjuang cemen yamg gitumgitun aza yang kalo ales atau banyak rintangan , ya udahlah ya .... berhenrt aza . Katanya gambaru itu terdiri dari dua kata " keras " dan " mengencangkan ". Jadi image yang bisa didapat dari paduan karakter ini adalah " mau ssudah apapun itu prsoalan yang dihadapi , kita mesti keras dan terus mengencangkan diri , agar kita bisa menang . ya maksudnya jangan manja , tapi anggap semua persoalan itu adalah sebuah kewajaran dalam hidup , namanya hidup memang pada dasarnya susah, jadi jangan berharap gampang, persoalan hidup hanya bisa dihadapi dengan gambaru.Titik .
Di Jepang biasa tuh anak anak TK sudah dibiasakan memakai baju tipis, tidak pakai kasus kaki saat musim dingin agar nantinya bila menghadapi hal yang terburuk , misalnya menghadapi musim dingin yang luar biasa dan tidak ada alat pemanas , bisa " tenang tenang " saja .
Nah saat ini di Jepang yang dalam suasana bencana , arus listrik putus , yang sudah barang tentu tidak ada alat pemanas dan diperburuk dengan genitnya salju terus turun padahal sebenarnua sudah dekat dekat musim panas , pasti dinginya ya rrrrruuuuuar biasa.
Betapa menderitanya korban bencana di Jepang saat ini . Karena itu adalah aksi yang bagus yang dilakukan Pemerintah kita , sekali ini Pemerintah tumben pintar , dengan mengirimkan tenaga bantuan penanggulangan bencana , dengan Badan SAR kalee . Paling tidak bangsa kita bisa belajar bagaimana memberikan bala bantuan bagi korban bencana dengan metode dan cara cara yang benar .Eff dan eff effektif dan effisien atau sangkil dan mangkus . Dengan catatan asal yang dikirim benar benar tenaga lapangan yang memiliki dedikasi , tulus menolong sesama . Ini perlu digaris bawahi karena biasa tuh bila ada kesempatan seperti ini yang siap duluan minta dikirim adalah orang orang yang biasa omdo dan makan tulang kawan . Bahkan yang asli insan insan petugas penenggulangan bencana benaran belum tahu apa apa, eh oknum oknum seperti ini malah sudah duluan mengurus visanya .
Ya kita jangan malu malu belajar dari orang Jepang yang karena persiapan dan pelatihan yang matang bisa meminimize korban . Tidak manja dan cengeng yang selalu tanpa malu mengharapkan bantuan orang lain terus. Ya biasa juga sudah selalu minta eh malah " pake marah marah lagi " !.
Suatu hal lagi katanya biar bencana demikian hebat tapi orang Jepang termasuk Pemerintahnya tidak menunjukkan kepanikan . Tidak saling menyalahkan .Tidak merasa pintar sendiri .Tapi bersama sama melakukan aksi yang terarah dan sukses. Lain benar dengan dinegara kita .Ada peristiwa kiriman paket yang diisi bom dan kebetulan ada Polisi yang coba coba mkenjadi Mc Giver malah disalahkan pimpinannya. Dinilai tidak prosedural dan lain lain. Coba misalnya sang Mc Giver tiruan itu berhasil , wah pasti sang pimpinan dengan gagah " boongan " muncul ditayangan TV dan tanpa malu mengatakan , nah si McGiver itu bekerja atas petunjuk saya lho ! Ha ha ha ha .
Menurut kabar juga dalam situasi penderitaan seperti ini tidak ada penjarahan . Ya syukur mungkin para penjahat di Jepang lebih bermoral dan tidak ada yang lulusan kursus penjahat Indonesia .
Juga tidak ada yang mencari kesempatan dalam kesempitan dengan mengarang message bahwa harus hati hati agar jangan hujan hujanan karena nanti bisa kena radiasi nulir yang berasal dari bocoran PLTN di Jepang .Messagenya agar dikirim kepada teman teman agar sang teman teman menghabiskan pulsa demi keuntungan para operator telpon seluler . Pintar banget . Ya masa sih radiasi dari Jepang itu bisa sampai diangkasa negara kita . Logisnya saja dulu saat Nagasaki dan Hiroshima di bom atom Amerika tidak ada radiasi yang sampai dinegara kita .Juga tidak ada tuh radiasi yang sampai akibat
percobaan percobaan nuklir lainnya . Dan ini berita juga dikutip dari bantahan Kepala Badan Tenaga Nuklir yang diwawancarai Radio Elshinta . Katanya karena jaraknya jauh ya pasti akan hilang ditengah jalan. Kecuali barangkali ada pawang yang nekat dan punya kemampuan manariknya kesini .
Mudah mudahan Bangsa Jepang akan mampu dengan cepat mengatasi akibat bencana yang dialaminya .