( Capt. John Brata , IAW )
Â
Begal koper atau bagasi penumpang pesawat terbang itu sudah sering. Gampang dilakukan. Kemungkinanya dipermudah karena sistem pengelolaan bandara yang tidak pas. Contoh paling jelas dialami saat calon penumpang tiba di terminal. Hampir tidak mungkin calon penumpang atau pax mendapatkan trolley untuk bawa barang sendiri. Troli sudah dalam genggaman, di cekal para porter. Mau gak mau terpaksa ca-pax itu menggunakan jasa porter. Kata orang-orang yang sok moralis sok sosial : bagus kan memberi rezeki orang yang butuh. Betul tapi kan separuh paksaan. Lagi pula apa haknya para porter bandara itu menguasai troli yang milik bandara yang disediakan pelanggan pesawat.
Bayar ongkos dorong troli sih mungkin tidak masalah. Tetapi sadarkah kita bahwa saat bagasi masuk X RAY, pra check in porter ini yang dengan latihan bisa melihat mengamati apa benda apa yang ada didalam koper? Â Bila memang sang porter ikut dalam jaringan begal bagasi itu, dia bisa jadi pemberi info pelaksana lapangan di belakang conveyor check in counter. Mungkin dengan tanda atau kode tertentu. Jangan disepelekan juga mungkin ada oknum security yang penampilan cukup galak tapi luluh dengan sebungkus rokok. Maaf ini bukan tuduhan, nanti penyelidikan dan penyidikan Polisi Bandara akan membuka tabir jaringan begal bagasi ini.
Perusahaan penerbangan kecil, setengah besar, yang sok besar dan besar beneran "pelit" banget keluar duit untuk mempekerjakan tenaga security yang pantas dan bermutu. Suka atau tidak suka sebenarnya bisa tuh menyewa meng-out sourching tenaga security yang benar-benar berkualifikasi dari penyelenggara jasa security yang layak terdidik dan diakui yang berwenang. Dan yang akan bertanggung jawab tindakan kelakuan profesional dari tenaga yang disewa.Â
Lokasi kritikal operasi pembegalan itu dilaksanakan, mula-mula bisa dilakukan setelah bagasi di"alir" kan lewat conveyor. Apalagi misalnya bagasi atau koper yang akan dijadikan sasaran sudah diberi kode. Seperti yang sudah ditayangkan di TV ya lokasi pembobolan saat bagasi dipindahkan ke gerobak yang akan membawanya ke bagasi pesawat. Dalam perjalanan juga setelah gerobak bergerak pencurian itu bisa dilaksanakan. Paling "enak" bagasi dibobol di dalam "perut " bagasi pesawat.Â
Mengapa proses ini bisa berjalan relatif dengan mudah? Sebab tidak ada sepotongpun petugas security yang mengawal.Â
Operasi pencurian ini bila berjalan enak juga disebabkan bahan koper banyak yang dari bahan terpal atau sebangsanya yang dikancing mempergunakan resleting. Buka resleting koper biar digembok adalah semuda membuka resleting celana! Makanya bila akan membawa barang yang agak berharga pakailah koper yang bahannya bukan terpal atau kain tebal. Pakai modal sedikit. Tetapi sebenarnya sudah diingatkan: jangan membawa barang berharga dikoper yang dibagasikan. Ya bila ada penumpang yang malah membawa uang masuk bagasi ya maaf aza: ini perbuatan yang dilakukan bukan orang pintar!
Jangan diabaikan juga tas "tengtengan " yang dibawa sebagai cabin dan nantinya akan ditaruh di upper locker cabin juga bisa jadi sasaran pencuri. Tentengan ini juga bisa check harus lewat X RAy. Tampilan X Ray dibandara banyak yang telanjang bisa dilihat orang lain selain petugas. Bisa ditandai juga. Sudah pernah terjadi pencurinya sesama penumpang, atau sengaja naik pesawat dengan tujuan mencuri. Dan sudah pernah terjadi, karena itu ada baiknya bahkan sebaiknya bila ada sesama penumpang yang buka upper locker mengambil sesuatu pastikan bukan tentengan cabin anda yang dibuka. Biasanya " ngeles" nya pura-pura kesalahan ambil.Â
Jangan lupa juga sebaiknya bila harus turun meninggalkan pesawat saat transit, cabin tentengan barang berharga dibawa saja. Waspadai juga CLEANER cabin pesawat bisa jadi maling juga!Â
Selalu waspada dan ikut peraturan yang diberikan untuk keselamatan materi maupun jiwa jangan disepelekan. Perusahaan penerbangan bisa berkilah berkelit, ngeles, tidak bertanggung jawab atas segala kehilangan sesuatu yang sudah jadi peringatan sebelumnya. Bila harus juga membawa barang yang cukup berharga gunakanlah koper yang susah dibobol.