Mohon tunggu...
john brata
john brata Mohon Tunggu... Captain Pilot / Purnawirawan Perwira Penerbang POLRI - .

Lahir di Bogor tanggal 08 Februari 1941

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tuntutan Pengelola Sopir Kendaraan Konvensional yang Tidak Logis

10 Oktober 2017   17:33 Diperbarui: 9 November 2017   14:44 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Zaman dulu orang jalan kaki ke mana-mana. Tetapi Tuhan maha tahu kebutuhan manusia. Tuhan juga ciptakan segala makhluk. Di antaranya ada kuda, ada sapi, ada kerbau. Jadilah kuda tungganggan para jagoan-jagoan legenda zaman dahulu yang "masih kala".

Agar lebih mantap setelah ditemukan roda dibuat gerobak, direka-reka, di-upgrade jadi kereta yang jadi kendaraan para ninggrat dan orang kaya. Dari zaman dulu juga sudah ada orang kaya dan orang miskin.

Jadi kita yang hidup di zaman sekarang, jangan heran bila memang ada orang kaya ada orang miskin. Yang penting jangan sirik, sebab gak semua orang kaya itu koruptor. Banyak yang kaya sebab pintar dan mau berusaha. Yang miskin jangan sirik. Bila mau jadi rang kaya ya berusaha. Cari kepandaian, sekolah kek, rajin menuntut ilmu yang bisa memandaikan diri.Jangan protes aza apalagi protes ke Tuhan. Di samping berdoa juga kudu mau berusaha. Rezeki memang gak gampang dicari. Rezeki kakinya lebih dari dua, bisa tiga, bisa empat. Larinya pasti kencang buannnget. Kalo cuma diuber atau diudak, ya gak keuber. 

Tapi dengan usaha yang baik halal gak punya pikiran nyolongan sering rezeki kalo sudah waktunya malah datang sendiri. Bisa banyak bisa sedikit. Bisa juga lebih dari yang dibutuhkan. Kebanyakan rezeki bila penggunaannya gak bener bisa jadi malapetaka juga. Dibelikan barang yang gak ada gunanya. Beli narkoba --> foya foya. Kawin lagi dan lain lain.

Balik ke cerita dulu yang dekat dekat dengan jaman sekarang sekian puluh tahun yang lalu , sebut saja dulu jaman Belanda yang sering disebut orang tua tua dulu , kakeknya kakek kita, engkongnya engkong kita , eyangnya eyang kita , nini nya nini kita, embah putrinya embah kita , selain naik kuda sudah ada kereta kuda. Ada juga gerobak yang ditarik sapi yang bisa pulang sendiri ditinggal tidur kusirnya .Kerbau jarang dipakai narik berobak tapi para anak cucu tukang angon biasa naik kerbau . Hebatnya gak usah dijinakan seperti dirodeo kalangan cowboy .

Kereta kuda disebut delman atau sado atau cikar yang " klakson"nya klenang kleneng bias jadi angkutan rakyat ,Penumpangnya satu dekat kusir atau sais. Dua dibelakang .Orang dewasa ." Gas"nya kusir kalo mau cepat ya pecut . Bisa dipecutkan langsung kebokong kudanya bisa cuma dibunyikan keras dan bisa bikin kuda ngacir . Lama lama ada kemajuan selain dokar ,delman , cikar diluncurkan opelet . Mobil sedan merk De Soto atau Austin ,kemudian Morris direkayasa , diubah bentuk oleh montir montir orang " in lander " yang otaknya encer. Jadi mulanua waktu sedan cuma bawa 3 orang sekarang bisa sembilan .

Empat berhadap hadapan dibelakang satu didepan samping sopir. Jaman dulu waktu jaman "normal " sopir gak berani bawa lebih penumpang.Pasti dirtangkap Polisi. Polisi jaman dulu gak ada yang mau disogok.( Jaman sekarang juga banyak Polisi yang gak ma umakan hasil pungli ).Aman jaman dulu.Gak ada sopir bego seperti sopir angkot jaman sekarang , menurunkan penumpang dimana saja kapan saja , terserah penumpang ' nyuksruk " atao ditabrak kendaraan lain .

Penumpang jaman dulu gak ada yang " overload " , gak seperti jalan sekarang " dientep" seperti ikan asin. Sopir bego yang rakus masih memasukkan penumpang yang didalam kendaraan sdhhampir saling pangku.Saking rakusnya masig juga nyerobot angkot temannya yang sama sama ngetem liar .Gak punya rasa solariditas mau berbagi dengan teman seprofesinya.Disangkanya bisa kaya sendiri.

Nah yang hebat para tukang sado atao delman atau cikar tidak ada yang protes sambil tangisan kere seperti jaman sekarang . Kemudian yang namanya opelet tergeser dengan adanya kemajuan jaman meluncur apa yang sekarang disebut angkot . Bisa Kijang bisa merk lain. Plus juga meluncur bus bus sedang maupunbesar. Nah tukang opelet juga tukang delman gak ada yang ribut ,gak ada yang protes tuh. Sebabnya sopir opelet sais delman, ato sado manusianya beriman percaya GustiAllah sebab ya percaya rezseki itu berkat Tuhan. Rezeki kakinya lebih dari dua .Bisa tigak bisa empat. Bilka dikejar larinya cepat .Gak terkejar. Tapi bila memang bagian ato jatah kita datang sendiri.

Tuntutan para pengelola ,sopir angkot yang disebut konvensional ini gak masuk akal.Terkesan sadis . Alasan mereka minta transport on line agar dihilangkan : sebab sejak ada transport on line pendapatan mereka BERKURANG ! Berkurang itu artinya masih punya pendapatan !

Sementara tuntutan pengelola sopir angkot itu operasi transport on line dihentikan. Artinya biar pengelola sopir on line kehilangan pekerjaan gak punya pendapatan sama sekali! Bayangkan sja tuntutannyatuntutan yang amat sangat gak masuk akal.Egoist .Kepengin hidup sendiri.Gak peduli nasib saudara sebangsanya !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun