Capt.John Brata    - ATPL 760
Mulanya tersiAR kabar Indonesia kekurangan Pilot.Perlu 150 Pilot pertahun.Ada juga yang bilang kita perlu 300 Pilot pertahun . Nah masyarakat Indonesia kan bukan main responsifnya . Cepat bertindak melihat peluang .Apalagi yang berdampak bakal menghasilkan doku fulus duit yang instant . Kata orang Sunda " seregep " cepat responnya . Coba saja ada berita bahwa harga cabe muaaahal . Seketika ujug ujug banyak yang jadi petani. Ada yang beli lahan ada yang nyewa lahan ada yang patungan ngajak petani yang punya lahan , rame rame tanam cabe segala macam cabe , rawit kek , keriting kek , catokan kek. Yang penting cabe yang pedes banget .Ada yang gak percaya cabe itu pedas.Ada yang lupa yang gak pedas itu bukan cabe tapi tebu.Â
Yang para petani dadakan . petani oplosan , petani dadakan itu lupa hukum ekonomi yang simpel .Bila dipasar banyak barang harga melorot anjlok . Begitu panen warna pasar jadi meraH. Semua pedagang termasuk yang gak pernah jualan cabe latah dagang cabe. Maka jadilah cabe gak pedas lagi .Rame rame lah terdengar " tangisan kere " dari petani dadakan itu. Cabe gak laku .Busuk .Gak laku .
Lha berita kekurangan Pilot juga berdampak sama .Maka menjamurlah sekolah penerbang .Hingga saat ini mencapai lebih dari 20 . Bagus pemerataan sekolah. Ada yang di Jakarta , di Bandung ,di Cirebon ,di Purwokerto, di Cilacap,di Surabaya ,di Madura ,di Banyuwangi ,di Bali , di lombok , di Bangka  di Tanjung Pandan, di Palembang, di Batam .
Bagus sih .Pemerataan pembangunan .Prospek mendatangkan keuntungan bagi yang sudah punya duit . Mendirikan sekolah penerbang itu gak gampang. Persyaratannya kudu mengikuti aturan Internasional . Harus memiliki pesawat latih berserta Instruktur yang qualified , bengkel perawatan serta tenaga teknis yang juga berlisensi . Jelas harus ada organisASINYA yang dituangkan dengan pembuatan Company Manual lengkap yang saat pembuatannya melibatkan tenaga ahli dari Kementerian Perhubungan . Ini sesudah atau sama sama waktu pengajuan SIUP , pembuatan binis plan dll. Mengurusnya pake doku gak !? Ya jelas . Murah atau tidak !? Gak jelas ! Bila dikatakan bisa cepat bisa lambat , mestinya pembaca faham lah !Â
Pembentukan sekolah penerbang itu dipicu dengn beritA berita beberapa perusahaan yang katanya akan membeli sekian belas sekian puluh bahkan ada yang absurd naif menyatakan akan beli 250 pesawat .Pesawat beneran tuh katanya . Nah omong kosongnya kalo mau untung pesawat itu kudu diterbangkan mungkin 24 jam. Nah perhitungan kasarnya kalo pesawat itu terbang dan aturan seorang pilot itu cuma boleh terbang selAMA 0830 / per hari maka diperlukan piloy 3 Captan 3 F/O first officer ( co pilot ) puls 3 set cabin crew ( flight attendance ).Jadi bila memiliki 250 pesawat akn dibutuhkan 3X 250 Captain plus 3 x 250 FO. Total 1500 Pilot..Plus sekian set FA jelasnya pramugara pramugari plus lagi tenaga perawatan . Kita gak usah bahas mau diterbangkan kemana tuh pesawat yg 250 buah itu.#Dimana mau diparkir.Apa digantung ?Kita egp kan aza.Nanti kan kenyataannya  ha ha ha ha !?
Maka sebenarnya logis saja bila kemudain terjadi rame rame buat sekolah penerbang . ( Catatan STPI Curug juga tetap melaksanakan pendidikan penerbangan terbatas .juga tidak 100 % dibiayai negara !).Â
Sudah masyarakat ketahui biaya pendidikan seorang calon penerbangan itu rata rata 1 milyar .Nantinya saat lulus akan memiliki ijazah , lki license CPL Commercial Pilot License dengan rating singgle engine / multi engine- mesin tunggal / mesinganda plus Instrumen rating .Total jam terbang dual (terbang didampingi instruktur ) dan solo flight,.Dengan kepemilikan CPL plus plus itu dengan jumlah jam terbang rata rata 200:oo jam sudah cukup sebagai persyaratan dipekerjakan jadi penerbang perusahaan.Â
Ironinya seperti kelangkaan cabe , yang katanya kelangkaan pilot atau penerbang itu  ya Gusti jadi boongan .Perusahaan penerbangan ternyata " boke " gak punya duit cukup untuk merekrut penerbang made in dalam negeri. Kemudian akal akalan keluar persyaratan bisa diterima bila sudah memiliki rtinbg pesawat yang dipakai perusahaan dengan biayai sendiri. Biaya simulator training kelas Boing 737 Juga Airbus 320 atau lainya sekitar 10 ribu US Dollar . Celakanya biar sudah memiliki rating yang sesauai dengan pesawat perusahaan itu tidak dijamin bakal diterima dengan mulus .Itulah penderitaan anak anak muda yang " pengen" jadi pilot dan siap menjadi tulang belakang kejayaan negara.Karena penulis bukan pemilik perusaan juga bukan regulator dari Kementerian PERHUBUNGN yang kepanjangannya Direktorat Jenderal Perhubungan UDARA YANG SEYOGYANYA bertanggung jawab " kepabaliyutan " penyaluran tenaga penerbang yang sudah lulus ini maka tidak memiliki jawaban yang tepat. Padahal sebenarnya KEMENHUB , Direktorat Jenderal perhubungan sebagai regulator yang berwenang mengeluarkan regulasi atau menganulir pereturan yang tidak tepat.
Derita para pilot baru ini juga dibuat parah dengan adanya atutan aturan persyaratan baru yang bisa dikatagorikan jenaka. Penulis tidak tahu apakah ada aturan atau regulasi baru bahwa seorang pilot yang baru memilikiCPL ( yg tanda tangan pejabat berwenang tintanya belum kering !?) diharuskan mengikuti kursus ATPL Airline Transport Pilot License . Padahal ATPL itu diperlukan seorang pemegang CPL bila dfia sudah dipersiapkan menjadi Pilot In Command atau Captain sebuah pesawat yang cukup besar . ATPL jug baru " laku " bila sudah melalui flight Check dan ground ATPL itu ada kadaluarsanya. Biaya kursus ATPL juga gak murah diatas 25 juta Rupiah . Ada juga berita yang masih sas sus Pilot yang baru lulus itu kudu ikut kursus bahasa Inggris . Ya buat apa ? Pilot itu juga sebelum lulus harus lulus kursus RT Radio Telephony cara komunikasi diudara standard dunia . Saat pelaksanaan penerbangan sesungguhnya juga pakai check list .Check list itu mandatori kudu dipakai >Salah ngomong bila sedang flight check bisa " failed ".  Diluar Check list ya jangan kaget , namanya juga pilot Indonesia bila ada komunikasi bahasa Inggris ala Indonesia . Misalnya menanyakan Runway yabg dipergunakan .menurut tata bahasa Inggris : Request runway in use ?  Jangan kaget kalo ada pilot yang tanya : you use runway what ????  Terjemahan ; pake runway apa ? Ya gpp pilot Indonesia bukanEnglish native speaker ,yang penting diluar check list non standar  !
Niat penulisan ini sebagai warganegara yang peduli dengan dunia penerbangan derita pilot nganggur ini adalah tugas kewajiban Pemerrintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk menanggulanginya bersama  ( masyarakat concern babnget tapi gak punya wewenang !)