Mohon tunggu...
john brata
john brata Mohon Tunggu... Captain Pilot / Purnawirawan Perwira Penerbang POLRI - .

Lahir di Bogor tanggal 08 Februari 1941

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Helikopter TNI AD Crash Karena Cuaca?!

21 Maret 2016   12:11 Diperbarui: 22 Maret 2016   09:06 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perancang-perancang pesawat ini tidak memusuhi petir, gledek, lightning, thunderbolt tetapi dipersilahkan lewat. Artinya pesawat bebas dari samberan petir. Petir itu biasa ngerumpi diantara dua awan. Jelas bila di angkasa tempat meloncat sana sini sang petir . Apalagi diwaktu malam.Asyik juga sih menyaksikannya .Sambil deg deg an juga sih  Pokoknya biar sang pilot, barangkali, mungkin "sumpeh" kepada istrinya "sumpeh ge gak selingkuh. Kalo selingkuh samber gledek!" Gak ngaruh. (Huh mana ada pilot selingkuh! Yang ada pilot diselingkuhi)

Maka gak bener pesawat atau ada pesawat jatuh karena disamber petir.

Umum juga, biasanya menyalahkan CUACA. Nah sebelum memiliki kualifikasi menerbangkan pesawat pilot juga diajarkan bermacam ilmu. Bila menerbangkan pesawat itu cuma angkat take off, turun mendarat ya gampang amat. Pilot itu dibekali dengan berbagai pengetahuan yang kudu bila digabung dan dilaksanakan akan menghasilkan penerbangan yang mantap utuh dan jauh dari malapetaka.

Pilot dibekali pengetahuan teknis, peraturan dan pasti bagaimana caranya mengatasi keadaan cuaca. Pilot diberi pegangan, patokan ukuran hingga dimana dia memiliki kemampuan mengatasi fenomena cuaca secara lengkap. Misalnya bila melaksanakan take off harus menentang angin. Jangan lupa menyadari bila angin dari samping hingga maksimum tertentu.

Boleh arah angin dari belakang tapi ada batas maksimum dengan memperhitungan obstacle dihadapan. Bila pilot menuruti semua aturan ya memamg sudah nasib bila mengalami musibah.TAPI  Jangan lupa rencana kita bukan rencana Tuhan.

Kenyataan hidup, jangankan sedang terbang, sedang di jalan, bila sudah ajal, mau sedang boboboboan di rumah juga bisa "ketiban" pesawat, bisa diseruduk truk kontainer.

Hingga dimana kita bisa memperkirakan sesuatu kejadian kecelakaan pesawat ya hanya bisa dikipirkan secara spekulatif. Yang tahu apa yang harus dilakukan ya sang pilot yang mengalami musibah itu sendiri. Ya paling paling hasil investigasai gakjauh dari : probable cause ! Perkiraan yang masuk akal paling mendekati .Kata orang Bogor mah  : sugan ,cenah meuren !

Khusus memperkirakan kejadian Heli TNI ADitu kita hanya tahu bahwa terrain area tempat itu merupakan perbukitan. Cuaca desekitar Poso gampang berubah rada susah diperkirakan .Menerbangkan Helikopter itu lebih sulit dan lebih tricky daripada menerbangkan pesawat biasa.

Helikopter bisa mengangkasa bila baling-balingnya berputar membuat suatu bentuk lingkaran sayap yang berfungsi sebagai sayap yang mampu menghasilkan LIFT atau daya angkat imaginer. Bila baling-baling itu yang dibuat dari bahan yang tidak keras berhenti atau menyabet dahan ranting pohon bisa patah dan menghilangkan daya angkat yang diperlukan.

Karena itu Helikopter "enak" diterbang bila cuaca terang, visual. Memang helikopter memiliki keuntungan selama ada dataran rata atau lapangan terbuka yang keadaan tanahnya cukup keras bisa mendarat dan tunggu cuaca membaik.

Mungkin saat itu ( hanya yang bada di dalam Heli itu yang tahu 1?) cuaca sedemikian buruk dan PIC Pilot in Command mencari area pendaratan darurat, samar samar melihat tempat rata. Tetapi dalam proses pendaratan baling baling nyabet sesuatu .Mungkin juga ada hal lain. Kita tunggu saja hasil investigasi .Apalagi BIN juga sudah " nyeletuk" perkiraannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun