Merpati Nusantara Airline, MNA , registrasi flightnya MZ . Saat ini tidak terdengar lagi diudara Indonesia : Tower or Approach or Control , this is Merpati so and so enroute from .... to .... do you read ?
Kenangan saja ! Akan jadi kenangan abadi atau akan tidak dikenang atau akan eksis atau dieksiskan kembali ! Nasib perusahaan BUMN bila dipimpin dikendalikan tidak profesional .
Meng " gebyah uyah " kepemimpinan bisa jadi fatal . Seseorang yang memang, mungkin jago me manage suatu bidang usaha ditunjuk menjadi pimpinan suatu saha yang bukan bidangnya bisa fatal !
Contoh kecil seorang Komandan Batalyon yang mampu dan biasa memberi aba aba , memberdiri tegakkan kesatuannya lebih dari satu jam dan dipatuhi , belum tentu mampu memerintahkan dua tiga orang murid playgroup berdiri diam barang dua menit .Pernah seorang pejabat angker yang minta diambilkan segelas air gak digubris istri atau anaknya dan cuma dijawab : lha rumah kita gak selkuas lapangan bola , masa ambil minum kdudu dilayani ! Hahahahahahah ! Memang bisa otomatis seorang GM Hotel besar berbintang lima yang sukses di Acapulco , akan sukses jadi GM di Hotel kelas biasa di Ubud Bali sana ?
Maka pernah terjadilah seorang Dirut tunjukkan Men BUMN , yang kabarnya jago memimpin bidang usaha yang tidak ada atau mungkin kecil hubungannya dengan dunia penerbangan , membuat kekeliruan yang goblok . Lantaran tidak percaya pada staffnya yang memang menguasai bidangnya, dalam hal ini dunia penerbangan  , ujug ujug Sang Dirut beli sebuah mesin pesawat seharga 95 ribu US Dollar . Mungkin dialognya kira kiura begini : Nih saya bisa beli mesin lebih murah daripada  yang kalian tawarkan 130 ribu UD Dollar ! Hahahahahah !
Dirut goblok itu tidak paham bahwa beli mesin pesawat itu kudu yANG siap dipasang dipesawat , Mesin pesawat sebelum dipasang ,riwayat hidupnya kudu jelas . Kudu memenuhi persyaratan internasional , telah malalui pelbagai inspeksi ABCD dan segala apa yang mandatory perlu dilaksanakan , termasuk service bulletin yang di published , sehingga benar benar laik dipergunkan dan membawa keselamatan !
Maka akibat ke sok tahuan Dirut dodol itu mesin yang dibeli cuma 95 ribu US Dollar setelah didandani harganya menjadi 195 ribu US Dollar . Untung saat itu belum ada KPK !Kalo sudah ada bisa tangisan kere di sel tahanan !
Yang lebih parah lagi ,seorang yang pernah membangkrutkan sebuah perusahaan penerbangan diangkat diangkat lagi ditunjuk lagi menjadi pimpinan perusahaan penerbangan yang BUMN yang nantinya bangkrut juga .
Merpati patah sayapnya dan untuk sementara bisa juga seterusnya harus hidup dalam sangkar hingga sayapnya pulih ! Tragis ! Kasihan ! Semua orang yang pernah berkarya , memiliki kehidupan sebagai keluarga besar MERPATI NUSANTARA AIRLINES berduka merasa SEDIH . Kecuali orang orang yang membangkrutkannya dan yang menunjuk, mengangkat menjadi pimpinan perusahaan ini .
Sesungguhnya tidak ada masalah siapa yang jadi siapa yang ditunjuk menjadi pimpinan perusahaan negara . Asal memiliki komitmen dan terutama rasa memiliki .Sense of belonging . Jangan petualang yang sok pintar yang cuma memiliki filosofi hidup EGP , emang gue pikirin !
Mernurut pengamatan sederhana orang orang diluar MNA yang ditunjuk sebagai pejabat sama sekali tidak tahu dan tidak mau tahu sejarah MNA . Asal mulanya jelang tahun 70 an , lewat tahun 70 an dan lanjut tahun 80 - 90 an MNA punya tugas menerbangkan route route yang disebut perintis . Penerbangan perintis ini dimulai di Irian Jaya . Di Irian Jaya terdapat kurang lebih dua ratus lapangan terbang kecil pendek dari rumput . Rata rata panjangnya sekitar 400 meter . Bila hujan besar bisa seperti sawah .Becek !
Letaknya bisa dimana saja , asal areanya sedikit datar . Diantara dua bukit bisa juga ditepi sungai seperti Mindiptanah , Tanah Merah, Bakde atau Muting atau Wasior atau Bintuni  . Bisa juga di lereng gunung seperti Oksibil . Atau nyelip diantara perbukitan seperti Mulia . Rata rata pada ketinggian 4000 kali . Bisa juga diudataran rata tapi dipegunungan yang lumayan tinggi 4500 kaki seperti Enarotali , Moanamani, Wagete , Kebar.,Merdei , atau Bokondini . Bisa juga diatas dataran tinggi sekitar 7700 kaki seperti Illaga .Persis seperti meja mendarat dari lembah dan setelah mendarat pesawat tidak uysah di rem karena   dengan slope sekitar 3o - 40 derajat pesawat akan berhenti sewdiri bahkan pilot perlu tambah power untuk tiba diujung landasan . Dan tanpa memperhitungkan headwind atau tailwind Pilot harus mampu tinggal landas dan jangan kaget , nanti diujung landasan pesawat akan menuruni lembah sebelum belok kekiri kearah utara melewati gap antara gunung 13.ooo dan 17.000 kaki , Visual flight . Artinya bila ingin pulang tidak didalam kantong plastik . Itupun bila beruntung ditemukan.
Ada juga sebuah landasan diutara Wamena arah baratdaya yang bila tidak keliru bernama Ilo m landasan " tingkat berundakan tiga " yang ujung landasannya tinggi 7200 kaki sementara ujung yang lain 6500 kati dan ditengah 6700 kaki . Asyik bisa tinggal landas peswat akan " ajut ajutran " dua kali sebelum dipaksa naikl diujung landasan . Dan harus buru buru belok kiri bila tifak mau " nyangsang _ dilereng bukit yang tingginya diatas 10.000 kaki .
Dan semua tugaas penerbangan itu mampu dilaksanakan karena saat itu Pemerintah terdiri dari orang orang yang waras. MNA di lengkapi dengan peswat yang bernama De Havilland buatan Canada yang disebut DHC Twin Otter . Pesawat hebat bermesin dua , turbo prop buatan Pratt & Whitney PT 6Â . Ukurannya tidak terlalu besar , panjang sekitar 17 meter , panjang sayap 2q0 meter , tinggi 6meter. Berat kosong sekitar 34oo Kg , Berat maximum TOÂ ^00 Kg dan bisa angkut 200 Kg . Termasuk 2 Pilot kapasitas 20 penumpang . Pesawat tangguh yang rodanya FIX ini pas babnget dioperasikan didaerah yang seperti IRJA dulu . Dengan mengkalkulasi bahan bakar secukupnya ( tergantung cuaca ) DHC Twin Otter merupakan pesawat yang tangguh . Jenis pesawat STOL Short Take Off Landing . Series nya 100 , 200 , 300 . Beberapa tahun yang lalu pabriknya tutup tetapi sejak 2 tahun lalu telah dibuat di Canada barat DHC 6 serie 400 . Mohon maaf pesawat assemblingan IPTN Cassa serie 100/200 gak ada apa apanya dibanding DHC 6 Twin Otter . Mengapa IPTN dulu tidak assembling DHC 6, ya katanya sih kita tidak dipercaya mampu .
Selain di IRJA DHC 6 Twein Otter diterbangkan juga hampir diseluruh wilayah NKRI . Di Sumatera " jajahan " DHC 6 Twin Otter mulai dari Sabang . Banda Aceh , melaboh Lhok Seumawe, Gunung Sitoli , Padang , Krinci , Rengat Dumai .Tanjung Pinang .Pangkal Pinang , Belitung Tanjung Karang . Semua bandara Di Kalimantan .Pontianak , Sintang ,Ketapang , Pangan Embun , Sampit , PalangkaRaya , Banjarmasin , Muaratewe , Baikpapan , Samarinda , Bontang , Tanjung redeb , Tarakan Long Bawang . Sulawesi . Makasaar , Kendari, Luwuk , Gorontalo, Naha , Ternate . Di Indonesia Barat Timur, Den Pasaar, Sumbawa , Bima, Ruteng ,Bajawa ,Larantuka , Maumere, Rote, Kupang , Atambua , Dili , Ende , Labuan bajo . Di Jawa , Jakarta Cirebon. Purwokerto .
Mengapa penulis perlu menyebut semua penerbangan penerbangan diatas itu ya sebab sesungguhnya adalah SUMBER utama MNA . Mengapa kok malah ditinggalkan . Para pejabat MNA angkatan Kementerian BUMN itu mungkin tidak pernah tahu , tidak pernah menyadari bahwa penerbangan perintis , penerbangan antar daerah terpencil itu memiliki nilai yang luar biasa.
Amati saja bagaimana berkembangnya penerbangan di Papua Barat saat ini .Goblok banget manajemen MNA bilas tidak melihat potensi ini. Belum lagi bila dikembangkan penerbangan sekitaar daerah perbatasan kita Kalimantan - Malaysia .
Mengapa MNA sebagai penerbangan tertua sisamping GIA harus ikuit ikutan mengikuti gaya perusahaan penerbangan swasta yang gombal. Masa percaya rencana omong kosong perusahaan yang akanb membeli 250 pesawat . Kemana pesawat itu akan diterbangkan ? Dimana pesawat itu aklan diparkir ? Darimana memiliki kemampuan menyiapkan sekian ribu penerbang serta crew lainnya . sementara produksi penerbang tidak akan lebih dari 200 orang tiap tahun . Juga penyiapan awak kabin, tenaga perawat pesawat !?
Tidak heran MNA bangkrut lantaran lupa akan sumbernya . Dulu ada seorang senior mengingatkan : jangan lupa sumber . Amati sumber mata air dipegunungan kecil tetapi air yang mengalir menuju dataran rendah menjadi besar dimuara !
MNA bila mau terbang lagi ya kembali kesumber saja .Back to basic !
Seperti dulu ! Pesawat gede ya secukupnya seperti dulu . Ingat ada Vickers Viscoun .Ada Vanguard !
Ya ganti donk dengan yang up to date biar tidak ketinggalan jaman !
Capt. John Brata ATPL 760Â . Membawa suara Indonesia Aviation Watch ( IAW) .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H