Vaksinasi virus Human Pappilloma (HPV) untuk mencegah kanker rahim ternyata belum populer di Indonesia terutama di kota Surabaya tempat saya tinggal. Padahal, menurut riset para dokter dunia vaksinasi ini berhasil mencegah kanker rahim hingga 70%.
Salah satu penyebab tak populernya vaksinasi ini selain kurang sosialisasi kemasyarakat yakni tingginya harga vaksinasi. Telah saya buktikan dan lakukan vaksinasi ini pada salah satu rumah sakit di Surabaya satu tahun yang lalu, harga vaksinasi ini memerlukan biaya Rp 950.000 per satu kali suntik. Harga tersebut termasuk yang mendapatkan potongan harga karena kolektif dan bekerja sama dengan salah satu instansi, bila diluar itu dapat menelan biaya hingga Rp 1,2 juta. Vaksinasi ini harus dilakukan tiga kali, yakni : pada bulan nol, satu dan lima sehingga vaksinasi ini dikatakan vaksinasi termahal didunia. Penyebab lain kurang populernya vaksin ini karena masih baru dan perlindungan patennya masih cukup lama.
"Kalau perlindungan paten habis sehingga bisa diproduksi secara generik, harga vaksin bisa lebih murah dan bisa diakses masyarakat luas" ujar Imam Rasjidi, Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi Rumah sakt MRCCC Jakarta, Sabtu (31/3).
Faktor Risiko :
- Aktif secara seksual sejak dini.
- Memiliki banyak pasangan seksual.
- Merokok dan mengonsumsi makanan yang tidak higenis.
- Terinfeksi PMS sebelumnya : Gonnorhea, Sivilis, HIV.
- Menggunakan pil KB dalam jangka panjang.
- Telah melahirkan berulang kali.
- Penggunaan produk pembalut dan pantylner yang tidak berkualitas (62%).