Mohon tunggu...
Maya Oktaviani
Maya Oktaviani Mohon Tunggu... -

I LOVE PHOTOGRAPY

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksinasi Termahal di Dunia, yang Sangat Penting bagi Wanita Namun Belum Populer

10 Oktober 2012   02:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:00 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Vaksinasi virus Human Pappilloma (HPV) untuk mencegah kanker rahim ternyata belum populer di Indonesia terutama di kota Surabaya tempat saya tinggal. Padahal, menurut riset para dokter dunia vaksinasi ini berhasil mencegah kanker rahim hingga 70%.

Salah satu penyebab tak populernya vaksinasi ini selain kurang sosialisasi kemasyarakat yakni tingginya harga vaksinasi. Telah saya buktikan dan lakukan vaksinasi ini pada salah satu rumah sakit di Surabaya satu tahun yang lalu, harga vaksinasi ini memerlukan biaya Rp 950.000 per satu kali suntik. Harga tersebut termasuk yang mendapatkan potongan harga karena kolektif dan bekerja sama dengan salah satu instansi, bila diluar itu dapat menelan biaya hingga Rp 1,2 juta. Vaksinasi ini harus dilakukan tiga kali, yakni : pada bulan nol, satu dan lima sehingga vaksinasi ini dikatakan vaksinasi termahal didunia. Penyebab lain kurang populernya vaksin ini karena masih baru dan perlindungan patennya masih cukup lama.

"Kalau perlindungan paten habis sehingga bisa diproduksi secara generik, harga vaksin bisa lebih murah dan bisa diakses masyarakat luas" ujar Imam Rasjidi, Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi Rumah sakt MRCCC Jakarta, Sabtu (31/3).

Faktor Risiko :

- Aktif secara seksual sejak dini.

- Memiliki banyak pasangan seksual.

- Merokok dan mengonsumsi makanan yang tidak higenis.

- Terinfeksi PMS sebelumnya : Gonnorhea, Sivilis, HIV.

- Menggunakan pil KB dalam jangka panjang.

- Telah melahirkan berulang kali.

- Penggunaan produk pembalut dan pantylner yang tidak berkualitas (62%).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun