Mohon tunggu...
Kompasiana Shop
Kompasiana Shop Mohon Tunggu... Freelance Writer -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya senang membaca dan menulis !

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Budidaya Ikan Mas dan Kebutuhan Masyarakat

18 Desember 2014   20:03 Diperbarui: 4 April 2017   17:44 2439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikan Mas atau ikan Karper (Cyprinus Carpio) merupakan salah satu ikanair tawar yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi di pasaran Indonesia. Sejak tahun 1920-an, ikan Mas mulai dipelihara dalam tambak oleh petani ikan di beberapa wilayah di Indonesia dan benihnya merupakan ikan Mas yang berasal dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang.

Menurut jitunews.com, ikan Mas termasuk ikanyang mudah untuk dibudidayakan dan mempunyai daging berasa lezat serta mengandung nilai gizi tinggi untuk kesehatan tubuh manusia sehingga diburu oleh konsumen, membuat permintaan terhadap ikan Mas semakin tinggi dari hari ke hari. Tentu saja hal ini adalah kabar gembira bagi para petani ikan Mas atau nelayan tradisional sehingga menjadikannya sebagai peluang bisnis yang menjanjikan sebuah masa depan cerah bagi peminatnya. Juga, terdapat 10 fakta unik tentang ikan Mas yang patut untuk anda ketahui sebagai pengetahuan dasar umum untuk lebih mengetahui kondisi ikan, bisa dipelajari sejak dini agar memudahkan anda saat mulai melakukan bisnis ikan ini :

1). Pencernaan ikan Mas sangat sederhana namun susah mencerna protein.

2). Pada umumnya semua jenis ikan Mas memiliki kemampuan untuk mengubah warna tubuhnya sesuai dengan tempat dimana ikan – ikan ini disimpan atau dipelihara.

3). Ikan Mas bisa memproduksi pigmen saat terkena cahaya matahari, bila ditaruh pada tempat gelap, maka ikan ini telihat lebih cerah pada pagi hari namun jika secara terus - menerus diletakkan pada tempat gelap, maka ikan Mas akan kehilangan warna cerahnya.

4). Ikan Mas tumbuh maximal mencapai panjang hingga 58.42 cm dengan berat tubuh sekitar 4.5 kg.

5). Ikan Mas terpanjang yang pernah ada ditemukan di Belanda, memiliki ukuran panjang sekitar 47.7 cm, dimulai dari moncong hingga ekornya.

6). Ikan Mas mampu bertahan untuk hidup selama 20 tahun di alam liar, tetapi ikan Mas peliharaan hanya memiliki usia hidup 6 sampai 8 tahun saja.

7). Ikan Mas tertua yang pernah dicatat adalah berumur hingga 49 tahun.

8). Ikan Mas bisa hidup dalam air kolam yang permukaannya membeku ketika musim dingin tiba di beberapa negara beriklim dingin / bersalju, selama masih ada cukup oxygen dan air di bawah permukaan kolam tidak mengeras sepenuhnya.

9). Di Italia terdapat hukum yang melarang penggunaan ikan Mas sebagai hadiah carnaval, paling tepat ikan – ikan ini dimasak untuk bersama – sama dinikmati ketika pesta carnaval berlangsung.

10). Di Roma dilarang memelihara ikan Mas dalam kolam kaca akuarium kecuali untuk jenis ikan Mas hias, karena menurut mereka hal ini sangat kejam, mengurung ikan di tempat sempit dimana seharusnya mereka hidup subur dalam habitatnya yang luas.

Dewasa ini, beberapa ikan Mas telah banyak dikenal dan dipelihara oleh para petani ikan, semua adalah dari jenis yang berkualitas biasa hingga bibit unggul. Masing – masing daerah mempunyai jenis ikan Mas favorit seperti di Jawa Barat, ikan Mas yang digemari oleh masyarakat adalah jenis ikan Mas Majalaya. Perbedaan terjadi karena selera masyarakat dan kebiasaan para petani yang membudidayakan ikan Mas secara turun – temurun memang berbeda. Secara umum jenis ikan Mas dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar, yakni ikan Mas konsumsi dan ikan Mas hias. Jenis ikan Mas konsumsi merupakan ikan yang dikonsumsi atau dimakan oleh masyarakat sebagai fungsi pemenuhan terhadap kebutuhan gizi yang berasal dari hewan. Sedangkan jenis ikan Mas hias digunakan hanya sebagai fungsi kepuasan batin atau untuk hiasan dan pajangan saja, banyak dipelihara dalam kolam - kolam taman atau akuarium.

Habitat / tempat hidup ikan Mas adalah dalam perairan tawar yang airnya tidak kotor, tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di sungai atau danau, dengan ketinggian mencapai 150 – 600 meter di atas permukaan air laut (dpl) pada suhu rata – rata 25 - 30°C. Meski ikan Mas tergolong sebagai salah satu ikan air tawar, kadang – kadang ikan Mas ditemukan juga di perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (memiliki kadar garam) sebesar 25 – 30 % di dekat laut. Ikan Mas liar tergolong jenis omnivora, yaitu ikan pemangsa beragam jenis makanan, baik itu yang berupa tumbuh - tumbuhan atau binatang renik yang hidup di dasar dan tepi perairan. Memelihara ikan Mas haruslah dengan baik dan benar karena akan menghasilkan ikan – ikan yang memberi nilai tambah bagi pemasukan pendapatan keluarga.

Ikan Mas di Indonesia banyak dibudidayakan oleh petani ikan, berikut ini diberikan tips praktis tentang cara budidaya ikan Mas pada kolam, simak bersama – sama penjelasan singkat di bawah ini :

1). Kemiringan tanah untuk pembuatan kolam berkisar antara 3 – 5 %, fungsinya untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.

2). Tanah yang cocok untuk kolam pemeliharaan adalah dari jenis tanah liat / lempung dan tidak berporos. Jenis tanah ini bisa menahan masa air yang terlalu besar serta tidak mudah bocor sehingga bisa dibuat pematang / dinding kolam tradisional.

3). Ikan Mas tumbuh normal pada lokasi pemeliharaan di ketinggian antara 150 - 1000 m dpl.

4). Ikan Mas mudah berkembang pesat di kolam, sawah, kakaban atau sungai air deras. Di kolam, sistem pengairan yang bagus adalah dalam air yang mengalir tenang dan seperti di alam liar, hal ini berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan fisik dari ikan Mas. Perhatikan debit air untuk kolam adalah 8 - 15 liter / detik / ha, sedangkan untuk pembesaran benih sebaiknya dilakukan dalam kolam air deras berdebit 100 liter / menit / m³.

5). Kualitas air untuk pemeliharaan ikan Mas haruslah bersih, tidak keruh dan jaga agar tidak tercemar oleh bahan - bahan kimia beracun dan minyak / limbah pabrik. Suhu air yang sehat berkisar antara 20 - 25°C. Keasaman air (pH) yang tepat adalah antara 7 - 8.

Selanjutnya, anda perlu mengetahui sistem pembenihan / pemijahan ikan Mas sebelum dipindahkan ke dalam kolam tersebut di atas, dikenal dua macam sistem pemijahan terhadap budidaya ikan Mas yaitu :

1). Sistem pemijahan tradisional. Direkomendasikan 2 cara melakukan pemijahan secara tradisional, yaitu :

Cara Sunda : luas kolam pemijahan antara 25 - 30 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari dan induk dimasukan pada sore hari. Sediakan injuk untuk menempelkan telur, setelah proses pemijahan selesai, ijuk bisa dipindahkan ke kolam penetasan.

Cara Sumatera : luas kolam pemijahan berkisar antara 5 meter persegi, dasar kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari, kolam pemijahan berupa kolam penetasan, disediakan injuk untuk menempelkan telur, ijuk ditebar di permukaan air, setelah proses pemijahan selesai, induk dipindahkan ke kolam lain, tunggu benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.

2). Sistem kawin suntik adalah induk jantan maupun betina yang matang dan sudah waktunya bertelur dirangsang untuk memijah setelah dilakukan penyuntikan ekstrak kelenjar hyphofise ke dalam tubuh ikan. Kelenjar hyphofise terletak pada kepala ikan donor (berada dilekukan tulang tengkorak pada bawah otak besar). Penyuntikan dilakukan dua kali, dalam tempo waktu 6 jam induk akan terangsang untuk melakukan pemijahan. Sistim ini membutuhkan biaya tinggi serta sarana yang lengkap dan perawatan intensif sehingga jarang dilakukan oleh para petani ikan Mas.

Agar pemijahan berjalan sukses, beberapa hal ini perlu anda perhatikan saat melakukan pemijahan ikan Mas yaitu : dasar kolam tidak berlumpur dan tidak bercadas, air jangan terlalu keruh (kadar oksigen dalam air harus cukup, debit air cukup dan suhu berkisar 25 derajat C). Dibutuhkan bahan – bahan penempel telur seperti ijuk atau tanaman air. Jumlah induk yang akan disebar tergantung terhadap luas kolam, sebagai patokan adalah seekor induk seberat 1 kg membutuhkan kolam seluas 5 meter persegi. Pemberian makanan harus mengandung protein sebesar 25 %. Berikan pellet secara teratur 2 kali dalam sehari (pagi dan sore hari) dengan memakai takaran sekitar 2 – 4 % dari jumlah berat induk ikan.

Terakhir adalah anda harus tetap berhati – hati terhadap hama dan penyakit yang sewaktu – waktu bisa menyerang ikan dan menyebabkan kematian.

Di Indonesia, tipologi bentang lahan dan pesisir yang cukup beragam bisa memberikan peluang emas untuk pengembangan komoditas budidaya ikan Mas (seperti dijelaskan di atas), disamping ikan ini adalah termasuk salah satu jenis ikan konsumsi yang sangat mudah dalam pembenihan serta pemeliharaan karena cenderung bersifat adaptif (mudah menyesuaikan diri) terhadap lingkungannya, cepat dalam pertumbuhan dan tahan terhadap beberapa jenis penyakit serta memiliki peluang usaha yang potensial sehingga perlu dikembangkan dalam masyarakat. Daerah yang populer sebagai budidaya ikan Mas / Karper saat ini adalah daerah Galuh (Ciamis) Jawa Barat, Bukittinggi (Sumatera Barat), Tondano (Minahasa, Sulawesi Utara), daerah Bali Selatan (Tabanan), Ende (Flores, NTT) dan Sulawesi Selatan.

Pada tahun 1927 atas permintaan dari Jawatan Perikanan Darat masing – masing daerah penghasil ikan Mas terbesar di Indonesia telah mendatangkan jenis - jenis ikan Karper dari negeri Belanda seperti jenis Galisia (Karper Gajah) dan dilanjutkan pada tahun 1930 hingga saat ini didatangkan lagi Karper jenis Frankisia (Karper Kaca). Kedua jenis Karper ini ternyata laku dijual dan memiliki banyak penggemar sehingga para petani senang mengembangbiakkan sebagai ikan Mas komersil karena rasa dagingnya lebih sedap, padat, memiliki duri sedikit serta pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan ras - ras ikan Mas lokal yang sudah duluan berkembang di Indonesia.

Pemasaran ikan Mas air tawar adalah paling besar di daerah Jawa, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan serta Sulawesi Utara. Minat masyarakat di sini terhadap aneka hidangan dari ikan Mas semakin meningkat dari tahun ke tahun bersamaan dengan program pemerintah setempat untuk mencanangkan peningkatan konsumsi ikan oleh masyarakat untuk pemenuhan fungsi kesehatan. Bahkan di Sumatera Utara, ikan Mas menjadi salah satu media terpenting ketika digelar acara adat dari salah satu suku Batak.

Panen berlimpah terhadap ikan Mas / Karper adalah kendala lain yang dialami oleh para petani ikan. Oleh karena itu perlu adanya pengolahan perikanan yang bertujuan untuk memperkenalkan lebih dekat tentang produk – produk perikanan kepada masyarakat sebagai pelaku konsumen utama sehingga strategi pemasaran bisa terpenuhi. Pada umumnya, konsumen lebih menyukai ikan yang telah diolah terlebih dahulu karena bersifat lebih praktis dan mudah untuk dimasak menjadi berbagai hidangan (ready to cook atau ready to eat). Melalui produk - produk ikan olahan ini diharapkan para konsumen menjadi familiar dengan produk - produk perikanan sekaligus meningkatkan minat masyarakat untuk suka makan ikan laut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun