Di Surabaya tgl, 1 Agustus ada lelucon yang bagus , saat itu dng agak sedikit kemayu Sang Sapi Betina berusaha menyusup ke Kandang Banteng untuk merayu Bu Risma agar mau diadu di Jakarta melawa sang Gladiator Ahok. Tapi dng sangat kecewa si sapi betina tdk sempat bertemu dng orang yang dicarinya , hanya disambut oleh Imam Budi Utomo yang sangat terkenal sebagai kader Partai Sapi bersama beberapa pendukungnya.
Jawaban Risma atas pertanyaan dari para wartawan atas kunjungan Si sapi betina tersebut sangat menyentuh, “Temon ono dhewe” kata Risma dengan sedikit kenes ala Suroboyoan, artinya para wartawan disuruh menemui sendiri si sapi betina.
Tapi menurut analisa saya dibujuk siapapun Risma tidak akan ke Jakarta, kecuali perintah langsung dari Budhe Mega , mungkin dia akan berangkat. Namun Budhe Mega tentu tdk akan segegabah itu untuh menunjuk Risma melawan Ahok. Kali ini Partai Sapi gagal lagi menyusupkan Sapi betina yang bergaya banteng mongcong putih.
Hubungan Ahok-Megawati-Jokowi ini luar biasa rumit, klo orang biasa sulit untuk menebak ataupun menterjemahkan. Walaupun si Ahok ini suaranya keras , terbuka dan apa adanya, namun klo menyangkut hubungan dng Budhe Mega dan Pakdhe Jokowi dia agak tertutup juga, tidak mau terbuka.
Klo melihat perkembangan hari 2 terachir ini dari keterangan sang juru tulis jendral Partai Moncong Putih Kang Hasto, bahwa Bu Risma di angkat menjadi Panglima Perang Pilkada serentak dan kemarin dia masih bilang bahwa Aohk- Jarot masih menjadi opsi pertama, maka hampir pasti Ahok akan didukung oleh PDIP. Sebab Budhe Mega sangat berkepentingan terhadap Ahok, selama tahun pemerintahan Ahok 2012-2016 sampai hari ini masih sangat mesra. Bahkan mesra sekali , beberapa kali Ahok diundang makan Bakso di Jl. Tuku Umar, dan pernah sekali waktu Budhe ini mengunjungi Rumah pribadi Ahok dan disajikan spesial menu Mie Bangka yang sangat terkenal itu.
Klo menegok sifat dan karakter Budhe ini, apabila beliau sampai mau mengundang makan, dan diundang makan apalagi kemarin terachir masih satu mobil Budhe, Pakdhe dan Ahok di perhelatan Golkar. Itu adalah sangat luar biasa. Sebab Budhe klo sdh marah dia akan mempunyai semboyan dalam bahasa Jawa, “Oran tepung ora Patheken”, tidak kenal kamu tidak akan terkena korengan. (lihat hubungan Budhe dng SBY , sampai kini tdk mau kenal) .Dalam analisa Budhe bahwa Ahok-Jarot sangat strategis untuk mengeruk dukungan 2019, bahkan diyakini akan melebihi apa yang di peroleh PDIP di 2014. Budhe punya keinginan untuk menyatukan DKI Jakarta-Jawa Tengah-Jawa Timur dibawah kekuasaan PDIP, ditambah DIY. Siapa yang memenangkan P.Jawa dia akan memenangkan pemilu.
Demikian juga Ahok sangat berkepentingan dengan dukungan Budhe untuk menggayuh ambisinya meneruskan pemerintahan di Jakarta. Ternyata jadi Gubernu DKI Jakarta memang menyenangkan.
Sedangkan Pakdhe Jokowi pun juga sangat berkepentingan dng Ahok. Beliau msh ingin program2 nya diJakarta terlaksana. Apalagi Jakarta sebagai Barometer Indonesia. Siapa memegang Jakarta akan mendapatkan keuntungan ganda. Dan ini ada sebuah ramalan Paranormal dari tepian pantai selatan Parangkusumo Yogyakarta. Bahwa 2019 Jokowi akan berpasangan dng Ahok smp 2024 dan kemudian Ahok akan didorong menjadi RI 1 berpasangan dng Om Tito Karnavian. Hehehehehe ramalan ini menggelikan . Tetapi ketika sang Paranormal ini th. 2012 dia pernah meramalkan bahwa ada Satria Piningit dai tepian Bengawan Solo akan mengobarak abrik sarang lebah di Nusantara dan ditemani oleh sesorang dari sabrang Kali Kuning(Hoang Ho) Ternyata benar 100 %. Namun apa yang terjadi dng ramalan itu hanya Tuhan saja yang tahu....salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H