Mohon tunggu...
192_Navisa Septia R
192_Navisa Septia R Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya mahasiswa Hubungan Internasional yang memiliki minat di dunia lingkungan hidup

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi tentang Evakuasi Mandiri Bencana Banjir oleh Mahasiswa UMM di Desa Nogosari, Jember

20 Februari 2024   22:20 Diperbarui: 21 Februari 2024   00:47 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu Desa di Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember adalah Nogosari. Desa Nogosari memiliki luas 1580 km2 dan terdiri dari lima dusun: Gumuksari, Gumukgebang, Krajan, Gumuklimo, dan Gumukbagu. Mayoritas penduduk Desa ini hidup sebagai petani dan buruh tani. Desa ini menawarkan kombinasi yang indah dari pegunungan yang mempesona, sawah yang subur, sungai yang jernih, dan udara yang segar. Desa Sawahan memiliki banyak sumber daya alam yang bagus, termasuk banyak pematang sawah dan kebun.
Banjir adalah salah satu bencana alam yang sering terjadi di berbagai belahan dunia. Penyebab banjir alam meliputi curah hujan yang tinggi, lelehan salju yang cepat, atau bahkan gelombang pasang yang ekstrem. Faktor topografi, seperti dataran rendah atau sungai yang meluap, juga dapat memperparah situasi. Banjir alam dapat mengakibatkan kerusakan infrastruktur, kehilangan nyawa, dan dampak ekonomi yang besar.

Di sisi lain, banjir non-alam sering kali disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pembangunan yang tidak terkontrol, perubahan tata guna lahan, atau penyalahgunaan sungai dan drainase. Pembuangan limbah industri dan sampah juga dapat memicu banjir non-alam dengan menyumbat saluran air.
Baik banjir alam maupun non-alam memiliki dampak yang serius bagi masyarakat dan lingkungan. Mereka dapat menyebabkan kehilangan nyawa, kerugian materi, kerusakan lingkungan, dan gangguan sosial yang luas. Oleh karena itu, perlunya langkah-langkah pencegahan dan mitigasi menjadi sangat penting.

Upaya seperti pengelolaan sungai yang baik, sistem peringatan dini, pembangunan tanggul dan saluran air yang sesuai, serta kesadaran masyarakat tentang bahaya banjir dapat membantu mengurangi risiko terjadinya banjir dan meminimalkan dampaknya. Pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait perlu bekerja sama untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh banjir, baik alam maupun non-alam, demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melakukan kegiatan sosialisasi tentang simulasi evakuasi mandiri bencana banjir dimana kegiatan ini adalah salah satu program dari Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat (PMM). Evakuasi mandiri saat banjir menjadi kunci untuk keselamatan diri dan keluarga. Memiliki rencana evakuasi yang terorganisir dan dipraktikkan secara berkala sangatlah penting. Dengan evakuasi mandiri, kita dapat mengurangi risiko cedera atau kehilangan jiwa yang disebabkan oleh banjir.

Persiapan yang matang, seperti menyimpan perlengkapan darurat dan menjaga komunikasi dengan pihak berwenang, dapat mempercepat proses evakuasi. Mengenali rute aman, titik evakuasi, dan memahami tanda-tanda peringatan banjir adalah langkah-langkah yang krusial. Evakuasi mandiri juga mengurangi beban tim penyelamat, sehingga mereka dapat fokus pada mereka yang benar-benar membutuhkan pertolongan. Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya evakuasi mandiri dalam menghadapi banjir sangatlah vital.

Kegiatan tersebut dilakukan di Balai Desa setempat yaitu Balai Desa Nogosari. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2024. Kelompok PMM UMM dibantu oleh Kepala Desa Nogosari, Perangkat Desa Nogosari beserta LPMD memberikan sosialisasi evakuasi bencana banjir kepada masyarakat Desa Nogosari.

Sosialisasi tentang Evakuasi Mandiri Bencana Banjir dilakukan guna meningkatkan persiapan antisipasi masyarakat jika terjadi bencana banjir di Desa Nogosari. Kelompok PMM UMM memaparkan beberapa materi tentang bencana banjir dan materi tentang evakuasi mandiri bencana banjir seperti hal apa saja yang harus dilakukan jika terjadi bencana banjir. Setelah itu, Kelompok PMM UMM mendemonstrasikan pemakaian pelampung yang kemudian diikuti oleh masyarakat.

Kegiatan berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir kegiatan. Masyarakat Desa Nogosari juga antusias dan ikut berpartisipatif mengikuti kegiatan tersebut. Berkat Kepala Desa Nogosari, Perangkat Desa Nogosari, beserta LPMD sosialisasi dan simulasi bisa berjalan dengan lancar. Desa juga sangat mendukung dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk sosialisasi dan simulasi tentang evakuasi mandiri bencana banjir.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun