Perkembangan adalah proses atau tahapan-tahapan yang akan ditempuh oleh setiap individu. Setiap individu pasti akan tumbuh dan berkembang karena setiap individu adalah makhluk hidup. Setiap makhluk hidup pasti memiliki ciri khas yang berbeda yang dapat membedakan antara satu dengan yang lainnya. Perkembangan adalah proses, fase atau tahapan-tahapan yang terjadi pada manusia atau makhluk hidup selama kehidupan berlangsung sejak pembuahan sampai akhir kehidupan.
Orang tua bertanggung jawab atas keberlangsungan hidup sang buah hati, baik dalam hal fisik maupun non-fisik. Anak memiliki tugas dalam kehidupannya yaitu terus menjalankan tugasnya sebagai anak yang akan terus mengembangkan dirinya dan orang tua bertugas untuk mengontrol, memberikan stimulasi atau rangsangan, dan juga berupaya agar anak dapat terus tumbuh dan berkembang secara normal sesuai dengan usia dan tahapan perkembangan yang harus ia terima.
Sebagai orang tua tentunya ingin buah hatinya tumbuh dan berkembang dengan sempurna atau ingin agar buah hatinya dapat berhasil ia didik dengan segala upaya yang ia mereka lakukan. Orang tua juga harus mengetahui, memahami dan memperhatikan aspek apa saja yang harus dikembangkan serta stimulus apa saja yang harus diberikan sehingga anak dapat memperoleh rangsangan perkembangan sesuai dengan usianya.
Orang tua yang bertanggung jawab tentu akan mendampingi dan mengontrol setiap pertumbuhan dan perkembangan yang akan sang buah hati tempuh. Selain memberikan perhatian orang tua juga harus memberikan kasih sayang sepenuhnya karena pada masa ini anak akan membangun kepercayaannya kepada orang tua seiring berjalannya pertumbuhan karena jika ia memperoleh cara asuhan yang salah maka hal itu dapat mempengaruhi perkembangan ia kedepannya sehingga hal ini juga dapat ia ingat dan dapat ia praktekkan kembali kepada anak yang akan ia asuh.
Oleh karena itu penting bagi setiap orang tua untuk selalu bisa mendampingi dan mengontrol setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan normal, baik, dan sesuai dengan tahapan perkembangan se-usianya. Berikan anak perhatian, kasih sayang, dan juga stimulus yang sesuai dan maksimal agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan normal sesuai dengan usianya.
Setiap anak pasti tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia pertumbuhannya. Setiap pertumbuhan anak pasti memiliki aspek-aspek perkembangan. Pertumbuhan yang baik tentu juga didukung dengan berbagai stimulasi yang diberikan oleh orang tua maupun guru. Stimulasi yang diberikan juga merupakan proses dari mempermudah anak untuk memaksimalkan pertumbuhannya.
Tugas lembaga PAUD adalah mendidik dan memberikan stimulus yang tepat dan sesuai dengan usia pencapaian anak. Selain itu lembaga PAUD juga bertanggung jawab selama orang tua tidak ada, maksudnya pengalihan tanggung jawab atas pendidikan saat anak berada di sekolah. Lembaga pendidik juga harus bekerja sama atau selalu berkomunikasi dengan orang tua sang buah hati untuk mengontrol dan saling konsultasi terkait pertumbuhan dan perkembangan anak baik di rumah maupun di sekolah.
Salah satu perkembangan yang sangat berpengaruh dengan gerak tubuh adalah perkembangan motorik. Perkembangan motorik pada setiap anak mengalami perbedaan, ada anak yang mengalami perkembangan motoriknya sangat baik seperti yang dialami para atlet, tetapi ada anak yang mengalami keterbatasan. Selain itu juga dipengaruhi adanya jenis kelamin. Pengembangan motorik anak pra sekolah adalah bahwa suatu perubahan, baik fisik maupun psikis, sesuai dengan masa pertumbuhannya, keberadaan perkembangan motorik anak juga dipengaruhi hal lain di antaranya asupan gizi, status kesehatan dan perlakuan motorik sesuai dengan masa perkembangan (Depdiknas, 2008: 6).
Kegiatan dalam pengembangan fisik motorik lebih membuat anak enjoy karena lebih banyak kegiatan bermainnya. Seperti halnya pendapat David Elkind (Soemiarti Padmonodewo, 2003: 15) menyatakan bahwa anak-anak membutuhkan dukungan yang kuat untuk bermain dan kegiatan yang dipilih sendiri dengan tujuan untuk bertahan dalam stres yang ada sekarang dalam lingkungan anak.
Bambang Sujiono (2007: 11) berpandapat bahwa gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Gerakan motorik kasar melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan seluruh tubuh anak. Perkembangan motorik kasar anak lebih dulu dari pada motorik halus, misalnya anak akan lebih dulu memegang benda-benda yang ukuran besar daripada ukuran yang kecil. Karena anak belum mampu mengontrol gerakan jari-jari tangannya untuk kemampuan motorik halusnya, seperti meronce, menggunting dan lainlain.
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh motorik kasar diperlukan agar anak dapat duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya (Sunardi dan Sunaryo, 2007: 113-114). motorik kasar anak lebih dulu dari pada motorik halus, misalnya anak akan lebih dulu memegang benda-benda yang ukuran besar dari pada ukuran yang kecil. Karena anak belum mampu mengontrol gerakan jari-jari tangannya untuk kemampuan motorik halusnya, seperti meronce, menggunting dan lain-lain.
