Mohon tunggu...
190MAULINA FATMAWATI
190MAULINA FATMAWATI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Akhir

Saya suka hal-hal yang berkaitan dengan sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Diferensiasi melalui Praktik Microteaching PLP II

21 Januari 2024   14:44 Diperbarui: 21 Januari 2024   14:44 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Praktek Mengajar/Dokumentasi pribadi

Pendidikan saat ini menghadapi berbagai tantangan dan transformasi. Pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran, penerapan kurikulum yang responsif terhadap kebutuhan global, serta fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21 menjadi pusat perhatian. Selain itu, upaya untuk mencapai inklusivitas, mengatasi kesenjangan pendidikan, dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi dunia yang terus berubah menjadi aspek penting dalam pembahasan mengenai pendidikan saat ini. Pembelajaran diferensiasi adalah pendekatan yang menyesuaikan metode, materi, dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam di antara siswa. Dengan mengakui perbedaan individual dalam gaya belajar, tingkat pemahaman, dan minat, pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung perkembangan setiap siswa secara optimal. Melalui strategi ini, guru dapat mengakomodasi keberagaman siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih efektif.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang menitikberatkan pada  pengenalan serta pengajaran yang disesuaikan dengan bakat dan gaya belajar peserta didik yang unik pada tiap siswa . Mengenai konsep pembelajaran berdiferensiasi, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan guru untuk mengembangkan strategi yang memenuhi kebutuhan setiap individu siswa. Adapun strategi pembelajaran diferensiasi yang digunakan ada 3 macam yaitu diferensiasi konten, proses dan produk. Diferensiasi Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada peserta didik, menyangkut kesiapan, minat dan profil belajar serta kombinasi ketiganya, dalam hal ini tugas guru adalah menyediakan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

Gaya belajar melibatkan cara siswa menyerap, mengatur, dan memproses informasi . Ini merupakan kunci utama dalam meningkatkan kinerja, baik di lingkungan kerja, sekolah, maupun dalam interaksi sosial. Gaya belajar melibatkan cara siswa menyerap, mengatur, dan memproses informasi. Ini merupakan kunci utama dalam meningkatkan kinerja, baik di lingkungan kerja, sekolah, maupun dalam interaksi sosial. Gaya belajar seseorang terdiri dari tiga yaitu: visual,auditorial, dan kinestetik. Observasi dan penelitian gaya belajar siswa sangat diperlukan oleh pengajar (guru,dosen,instruktur, dan tentor) untuk mendesain model, pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran . Kombinasi gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik mencakup cara siswa menyerap, mengatur, dan memproses informasi, yang pada gilirannya memengaruhi prestasi belajar mereka.

Praktek pengalaman persekolah ialah upaya perguruan tinggi mengajak mahasiswanya untuk lebih paham dengan kondisi dan dan situasi di kehidupan nyata yang berkaitan dengan program studi yang diambil . Pada saat pelaksanaan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II yang dilaksanakan pada jeda semester 6 ke semester 7 sesuai dengan plotingan sekolah yang sudah dibagi. Dalam kegiatan ini mahasiswa bertugas untuk praktek mengajar selama minimal 3 kali pembelajaran dengan menyusun modul ajar, media pembelajaran yang menjadi langkah awal untuk bahan prakteknya. Pelaksanaan praktek dilakukan berada di kelas rendah dan atas diharapkan bisa menyesuaikan dengan perkembangan siswa. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang menitikberatkan pada  pengenalan serta pengajaran yang disesuaikan dengan bakat dan gaya belajar peserta didik yang unik pada tiap peserta didik. Mengenai konsep pembelajaran berdiferensiasi, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan guru untuk mengembangkan strategi yang memenuhi kebutuhan setiap individu siswa.

Salah satu tujuan dari kegiatan program Pengenalan Lapangan Persekolah (PLP) II adalah menelaah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Adapun capaian pembelajaran yang ada apada program ini yaitu mampu menyusun peramgkat pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan ragam model maupun strategi, mengelola kelas, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, dan lainnya. Praktek mengajar dilaksanakan pada minggu pertama sampai terakhir dengan menyusun modul ajar berupa perangkat pembelajaran yang bersisi langkah-langkah pembukaan hingga penutupan dalam pembelajaran yang di sesesuaikan dengan perkembangan siswa berdasarkan kelasnya dan materi apa yang akan diajarkan. Sebelum praktek harus menyiapkan berbagai kebutuhan yang akan digunakan untuk mengajar dengan menyiapkan alat atau bahan belajar, LKPD, media pembelajaran dan lainya. Hal-hal tersebut dapat menunjang kegiatan pembelajaran.

                                                                                                      

Praktek mengajar dilakukan sesuai dengan perangkat ajar yang telah disusun dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Dalam pembelajaran ini  menggunakan berbagai media pembelajaran seperti video, power point,  dan media konkret sebagai penunjang untuk mendukung materi yang diajarkan. Penggunaan berbagai media ini untuk mendukung pembelajaran disferensiasi agar siswa dapat menyerap informasi yang disampaikan sesuai dengan gaya belajar yang mereka miliki.

Gambar 2 Menggunakan Media Game/Dokumentasi pribadi
Gambar 2 Menggunakan Media Game/Dokumentasi pribadi

Selain  menggukanan media video, power point dan media konkret juga mengggunakan media game online yang berkaitan dengan materi yang dipelajari siswa. Dalam media tersebut terdapat pertanyaan yang berkaitan dengan materi sehingga siswa dapat menjawab dengan menggunkan media game tersebut. Serta dengan menggunakan media game dapat meningkatkan keterampilan siswa dengan mengoperasikan teknologi. Selain itu juga terdapat kegiatan diskusi dalam mengerjakan tugas kelompok.

Siswa dengan gaya belajar visual menekankan penggunaan mata atau penglihatan. Mereka lebih suka memahami materi pelajaran melalui visual, seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah guru. Cenderung duduk di depan untuk melihat dengan jelas, mereka menggunakan gambar-gambar di otak dan mempercepat pembelajaran dengan tampilan visual seperti diagram, buku bergambar, dan video. Siswa ini mencatat detail-detail penting selama pelajaran. Sebaliknya, siswa auditori lebih mengandalkan pendengaran. Mereka belajar lebih cepat melalui diskusi verbal dan mendengarkan guru, mengerti informasi melalui tone suara, pitch, kecepatan berbicara, dan elemen auditori lainnya. Sementara siswa kinestetik belajar melalui gerakan, sentuhan, dan aksi. Mereka tidak suka duduk lama-lama dan merasa pembelajaran lebih efektif melalui interaksi fisik. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran ditentukan oleh kesesuaian gaya belajar mereka.

Pembelajaran disferensiasi merupakan suatu keputusan yang masuk akal karena berorientasi pada kebutuhan siswa . Dalam mendukung kenyamanan siswa dalam proses pembelajaran, guru dapat mengembangkan metode pengajaran yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing siswa. Ini melibatkan pendekatan berbeda untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam. Guru perlu secara optimal mengelola kebutuhan dan peluang siswa agar pembelajaran menjadi efektif, memastikan siswa merasa puas dengan pencapaian kebutuhan belajarnya. Memahami perbedaan gaya belajar menjadi kunci dalam memproses informasi yang diterima siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun