MALANG-Rabu ( 30/03/2022 ). Telah terjadi geger di daerah simpang Kepuh. Penyebabnya disinyalir karena portal digembok.Â
Menurut beberapa mahasiswa yang kos di kawasan simpang Kepuh, dengan menggembok portal akan mempersulit mereka akses keluar masuk. " Ini kalo portalnya digembok seperti ini, bikin kita jadi susah untuk keluar masuk. Belum lagi kalau pas ada yang pulang malam, harus buka portal, kemudian ditutup kembali." Tutur A salah satu mahasiswa swasta.
Warga setempat menganggap jika portal digembok, akan menjadi aman. Dari RT setempat mengatakan agar was-was dari kejadian kemalingan. " Iya ini sekarang portalnya ditutup biar aman juga kan. Banyak disini orang-orang yang mempunyai barang berharga. Jadi pilihan yang tepat jika menggembok portal ini." Tutur Pak RT setempat saat dimintai keterangan.
Beberapa warga mengatakan, bahwa portal itu selalu dirusak oleh oknum-oknum yang tidak jelas darimana asal mereka. " Kalo portal ini itu sering dibenerin biar bisa digembok, tapi yah masih saja, tetap saja bakal rusak. Sudah berkali-kali juga itu gembok bakal rusak besoknya. Tapi kami tidak tinggal diam. Saja, kami di kampung mengumpulkan dana biar nanti setoran kepada bapak-bapak untuk dibelikan bahan material yang akan dipakai. " Tutur Salah satu warga yang tidak memberikan identitasnya.
Kejadia ini berawal dari sala satu mahasiswa yang hendak keluar mencari makan, sedangkan portal ditutup jam 21.09 WIB. " Saya jengkel kan yah, ini saya mau makan lapar setengah mati, tapi portalnya enggak dibuka. Bisa dibuka harus ada kunci, saya ada kunci tapi saya harus masuk dulu ke kos terus saya bawa kuncinya. Kurang efektif yaa menurut saya, terus akhirnya karena saya terpancing emosi, saya lepaskan pake batu terus ternyata ada yang tau, akhrnya bilang ke pak RT." Tutur pelaku perusak gembok portal kos.
Menurut Pak RT, hal seperti ini memang sering terjadi. "Kejadian ini memang sering terjadi, mereka akan selalu seperti ini. Saat dipasang hanya bertahan 2 hari setelah itu akan dirusak oleh anak mahasiswa dekat seperti itu. Namun dari pihak kami tidak akan gagal kok. Asal kita kompak, pasti bakal ada jalan untuk ngobrol sama mahasiswa siniÂ
Beberapa mahasiswa malang menuturkan jika portal akan dibuka cepat apabila ada hal urgent." Kalo saya tau dari yang jaga kos saya, portal ini akan dibuka jika ada hal urgent saja. Seperti meninggal dan sakit yang harus dilarikan ke rumah sakit. Dengan kesepakatan seperti itu membuat banyak mahasiswa yang tidak setuju. Pasalnya jika mereka mau makan, mereka harus keluar dulu ke depan. "Mana lagi jalanan kalo malem kan gelap yah. Sendirian". Tutur R dalam wawancaranya memberi kejelasan.
RT setempat mengatakan bahwa tidak akan ada lagi pemberontakan seperti ini lagi. " Saya sudah berkali-kali bilang kalau hal-hal yang tidak perlu dibahas itu jangan di perbuat lebar, karena kalau kejadian seperti ini, tinggal ke rumah saya bilang saja keluhannya seperti apa. Bukan malah merusak seperti ini." Tutur RT Setempat.
Berbeda halnya, mahasiswa mengatakan bahwa untuk portal setidaknya juga tidak ada peraturan yang membuat peraturan menjadi tidak nyaman dan melakukan kericuhan. " Kalo pribadi saya, gapapa mau di portal, tapi yah harus kira-kira dari tutupnya jam berapa, terus kalo misa di portal itu gimana. Biar tidak ada kejadian seperti ini lagi." Tutur R dalam diakhir wawancaraÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H