Mohon tunggu...
Agnes kristina tinezia nuwa
Agnes kristina tinezia nuwa Mohon Tunggu... Guru - universitas kanjuruhan malang

s1 pendidikan bahasa dan sastra indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masa Kecil

14 Desember 2020   12:34 Diperbarui: 14 Desember 2020   12:39 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tinggal di  desa yang cukup ramai penduduknya,udaranya yang bersih dan sejuk udaranya ketika dimalam hari. Walaupun pada siang hari didesaku  cuacanya lumayan sangat panas, tapi aku sangat  merindukannya. 

Di desaku banyak sekali hutan-hutan yang sangat tinggi dan dipenuhi dengan berbagai jenis-jenis tumbuhan.Bandasari adalah nama desaku.didesaku sudah cukup berkembang,sudah ada banyak sekali perkembangan dan kemajuan .aku anak kedua dari tiga bersaudara.sewaktu aku kecil aku tinggal bersama kedua orangtua ku ditanah perantauan,yaitu diKalimantan Barat.

Orangtua ku Merantau sejak Tahun 1995 sebelum aku lahir,aku lahir dan besar dikalimantan. aku sangat bersyukur tinggal disana karena didesaku orangnya sangat baik dan sopan terhadap orang lain.aku sangat merindukan masa-masa kecilku yang dahulu.masa yang telah lama aku tinggalkan dan yang telah aku lalui,masa kecil yang penuh kenangan,menyenangkan yang tidak pernah bisa aku rasakan lagi.

Semua masa kecil dulu sangat meyenangkan .dulu setelah pulang sekolah,aku akan cepat-cepat mengganti baju tanpa makan siang terlebih dahulu.aku biasanya bermain bersama teman-teman sebaya ku,permainan yang biasa kami mainkan yaitu bermain masak-masakan,bermain pondok-pondokan dibelakang rumahku yang ada pohon sawitnya,kami bermain kejar-kejaran,dan masih banyak sekali permainan yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu.pernah pada suatu ketika saat aku masih SD kelas 5 saat aku pulang sekolah,aku langsung pergi kesungai siang bolong bersama teman-temanku tanpa minta izin dulu ke bapakku. 

Di sungai aku mencari ikan bersama teman-teman,dan disaat aku sedang mencari ikan ada seorang orangtua yangb bilang kepadaku bahwa bapakku mencariku,dan aku pun seeketika langsung ketakutan setengah mati.setelah itu aku langsung berlari pulang kerumah,sesampai dirumah ternyata bapak sudah menunggu di depan pintu dapur sambil memegang kayu yang cukup besar.dan aku pun langsung dipukul sama bapak dikaki,ia berkata  "dasar kaki panjang,bukannya tidur siang malah mencari ikan disiang bolong"  dan aku hanya diam saja tidak berani menjawab pertanyaan bapak.lalu aku langsung disuruh berlutut di depan bapak dan disuruh berjanji untuk tidak mengulangi lagi apa yang aku lakukan.dan setelah aku disuruh mandi,makan dan setelah itu langsung tidur.pada saat aku tidur siang,bapak melihat kaki ku yang lebam yang ia pukuli lalu mengolesakan minyak dikaki ku agar tidak lebam lagi.

Setelah kejadian itu aku bukanya bertobat malah sebaliknya,pada siang bolong aku kesungai lagi bersama-sama dengan teman-temanku,disana kami mandi dan berloncat-loncat disungai.dan pada suatu ketika pun aku kaget meelihat kedatangan bapak dengan membawa kayu,aku pun langsung disuruh naik ke atas.lalu bapak memarahi aku dan teman-temanku dan kami pun langsung disuruh pulang semuanya kerumah masing-masing.sesampai dirumah aku langsung dinasehatin bapak dan aku hanya menangis karena dimarahi.

tapi jujur aku sangat merindukan   momen itu walaupun saat itu tidak pernah mendengarkan kata bapak,aku tahu dulu saat aku kecil bapak sering memarahi aku karena bapak mengkhawaritkan aku,karena bapak tahu aku kalo mandi kesungai pasti kalau pulang kerumah gatal-gatal sampai badanku merah-merah semuannya. momen ini tidak akan pernah aku lupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun