Senja perlahan tenggelam menyisakan Kilauan jingga
Malam menyambut bintang menunggu pagi datang
Mentari menusuk dibalik tirai memancarkan cahayaÂ
Aku tenggelam dalam lamunan yang tak terhingga
Aku bagaikan siput yang tak berdayaÂ
Berjalan perlahan dengan tumpukan bebanÂ
Aku Adalah kaktus yang tumbuh di Gurun pasir
Bertahan hidup meski kekeringan kian menyerang
Aku adalah puan yang mengarungi banyak lembahÂ
Bahu ku adalah baja yang hampir karatÂ
Aku terlalu naif untuk mengatakan aku baik-baik saja
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!