Saat ini kita hidup di era yang sangat dimudahkan dengan adanya perkembangan teknologi - teknologi canggih di dunia. Maraknya teknologi canggih di era saat ini biasa disebut dengan era digital, atau era industri 4,0. Hadirnya era revolusi industri 4,0 memudahkan segala aspek kehidupan sehari hari dari sisi pendidikan, ekonomi, dan lain lain. Hal yang paling menonjol dari era 4,0 adalah dari cara kita berintraksi dengan sesama secara global yang tidak ada batasnya. Kemudahan ini menghadirkan sebuah fenomena yang mengubah nilai nilai kehidupan rakyat Indonesia yakni era globalisasi, yang telah muncul sejak abad ke -- 19 dan 20.
Era globalisasi dan era industri 4,0 memiliki sedikit perbedaan. Keduanya memang memberi perubahan signifikan terhadap gaya hidup masyarakat Indonesia, namun era industri 4,0 lebih menonjol ke perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Menurut (Schlechtendahl, J., Keinert, M., Kretschmer, F. & A., & Verl, 2015) mendefinisikan revolusi industri menekankan pada aspek kecepatan akses informasi, yaitu di mana semua unit terhubung setiap saat dan dapat dengan mudah bertukar informasi satu sama lain. Gempuran era 4,0 memudahkan semua Masyarakat dalam bermedia sosial. Terutama untuk gen Z saat ini yang tak bisa lepas dari jangkauan media sosial, seperti facebook, instagram, whatsaap, tiktok dan lain lain.
Terikatnya gen Z pada media sosial sangat memudahkan mereka untuk mendapat informasi secara cepat dan akurat. Selain itu, konektivitas global terjalin secara lancar baik di wilayah domestic maupun mancanegara, yang membuat gen Z mudah untuk menjalin hubungan pertemanan, dan membuka wawasan tentang kehidupan di berbagai belahan bumi. Hal ini memungkinkan gen Z untuk lebih mengetahui dan mempelajari berbagai budaya di mancanegara secara online.
Namun tidak semua hal yang dimudahkan oleh adanya teknologi yg canggih di era 4,0 ini selalu memberi dampak baik bagi kehidupan gen Z, banyak hal hal negatif yg mungkin akan terjadi. Hal yang paling menonjol adalah nilai nilai pancasila yang seharusnya menjadi landasan rakyat Indonesia sebagai norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kini telah mengalami kemerosotan nilai moral, kemerosotan etika, adat istiadat dan kreativitas anak bangsa. Pancasila sebagai landasan gen Z dalam berperilaku kini sudah tak lagi ada artinya. Tawuran antar pelajar, tersebarnya berita hoax, bullying, kasus korupsi, perampokan, narkoba, seks bebas, pelecehan seksual, pembunuhan, kasus mutilasi, dan lain sebagainya sering terjadi saat ini dikalangan gen Z.
      Padahal dari semua kejadian tersebut, nilai nilai di setiap Pancasila menjadi Solusi terbaik untuk menghadapi kemerosotan moral gen Z saat ini. Berikut beberapa aspek Pancasila yang menjadi reminder untuk gen Z di era revolusi industri 4,0 ;
- Ketuhanan Yang Maha Esa
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam agama, memeluk satu agama merupakan kewajiban bagi setiap masyarakat Indonesia dan setiap orang memiliki hak tersendiri untuk memilih agama yang diyakini. Menghormati nilai nilai agama, karena tempat berlabuh paling nyaman adalah tuhan yang senantiasa mendengar keluh kesah ummatnya.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
Di era 4,0 ini, perspektif manusia masih sangatlah penting dalam dunia maya maupun di kehidupan nyata. Menghormati hak asasi manusia, menjunjung tinggi martabat manusia dan yang terpenting menjaga keadilan dan adab saat menggunakan teknologi di era saat ini. Tidak menyebarkan berita HOAX merupakan adab dalam bersosial media, karena berita HOAX yang tersebar luas tanpa adanya validasi dari beberapa pihak dapat menyesatkan para penerima informasi tersebut.
- Persatuan Indonesia
Era 4,0 membawa perubahan besar terhadap cara gen Z bergaul dengan sesama. Sila ke 3 ini menekankan untuk tidak memilih milih dalam berteman, persatuan dan kesatuan dalam keberagaman masyarakan Indonesia yang berbeda agama ataupun suku bangsa yang dimiliki. Dengan adanya teknologi ini, gen Z harus mempererat hubungan antara sesama meskipun di dunia maya.
- Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Indonesia adalah negara demokrasi, jadi di sila ke empat ini sangat menekankan pentingnya demokrasi dan partisipasi masyarakat untuk kesejahteraan negara Indonesia. Di era digital, teknologi menawarkan peluang untuk meningkatkan partisipasi publik dan pemberdayaan masyarakat dalam pengambilan Keputusan. Keterlibatan Masyarakat dalam mengambil keputusan sangatlah penting untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Hak Asasi Manusia (HAM) sangatlah di junjung tinggi oleh masyarakat Indonesia. Cyber bullying harus di hindari dalam pergaulam social media. Tidak melakukan pemerasan dan mengancam hak manusia secara langsung maupun di social media dan seluruh masyarakat Indonesia harus memastikan bahwa pemanfaatan teknologi berlangsung dalam nilai-nilai Pancasila yang berkemajuan, berkelanjutan, dan berkeadilan.
      Di era perkembangan teknologi revolusi indusri 4,0 ini banyak perubahan yang mengancam nilai nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia dalam berperilaku di kehidupan sehari hari kini telah mengalami kemerosotan nilai sejak arus globalisasi dan 4,0 era menggempur Indonesia. Perubahan IPTEK menjadi sangat cepat dan mengalami perubahan di berbagai macam bidang yang memberikan begitu banyak dampak buruk untuk gen Z saat ini. Oleh karena itu, eksistensi Pancasila sangat penting bagi gen Z sebagai reminder agar tidak terbawa arus buruk di era revolusi 4,0.